Mr. Mad 2

9.3K 302 41
                                    

Maafin grey ya tadi lagi maintenance jadi ceritanya rusak kepotong" ini sudah grey unpublish. Gomen ne minna chan😢

---

Yattaaa Grey finally come back🎉

Masihkah ada yg menungguku? Duhai para reader yang cantik dan tampan😢

Maafkan atas keterlambatan ini soalnya kemarin Grey langsung mencoba untuk cari kerja nihh. And now i'm finally got my lovely job😚 *chuchu

Oklah sekian aja dari Grey😂 Nanti kepanjangan malah jadi curhat. Enjoy the story my beloved🎉

---

Ruby itu mengerling. Menebar hawa hangat.

Sasuke masih ingat ketika Ruby itu menatapnya lembut. Sasuke sangat merindukan masa-masa itu. Dan apa yang terlihat selanjutnya membuat Sasuke refleks mengepalkan tangannya erat.

Pria albino bergigi runcing itu meliriknya, mengecup bibir ranum Karin yang terbalut lipstick merah merona. Melingkarkan tangannya pada pinggang Karin, menyeringai tajam pada Sasuke.

Sasuke tentu mengenal sosok itu. Suigetsu, sebelum insiden itu hubungan mereka sangat baik seperti halnya bersama Naruto.

Mengakui kenyataan selanjutnya membuat Sasuke terhenyuk. Suigetsu merebut tunangannya, Karin. Sasuke menemukan bukti perselingkuhan mereka di atas ranjangnya. Bayangan bagaimana mereka bergelung mesra membuat Sasuke trauma selama beberapa tahun.

Karin melihatnya. Ruby itu menatapnya penuh rindu. Ruby itu mengerling indah untuknya lagi.

Karin

Onyx sekelam malam itu membulatkan matanya lebar. Ia tak bisa menerima semua ini.

Karin mencium Suigetsu dalam dan itu sungguh membuat Sasuke geram. Onyx itu menggelap dan sosok Sasuke menghilang di balik gemerlapnya malam.

oOo

Sakura melangkah riang. Sarapannya kembali diisi dengan jus strawberry ditemani roti isi daging.

Memasuki sekolah dan melempar tasnya di atas bangku tempatnya duduk. Gaara tidak ada di sana. Tak mau ambil pusing, Sakura mengambil buku tebal berisi romansa remaja sembari menunggu pelajaran dimulai.

Hari ini Kurenai sensei mengisi kelasnya dengan matematika yang menyebalkan. Dan Gaara masih tidak datang juga.

Sakura sibuk memikirkan kemanakah perginya teman sebangku barunya. Apakah ia ada salah bicara? Sakura tidak berpikir begitu, ia merasa tidak mengucapkan sesuatu yang dapat menyinggung perasaan Gaara. Gaara juga menyatakan pada ayahnya bahwa ia menyukainya kan? Lalu apa yang salah?

"Saku-chan!" Gadis manis berambut ponytail pirang mengusiknya dengan tepukan di bahunya.

"Ino-chan? Ada apa?" Sakura menoleh ke arah Ino.

"Kau di panggil ke ruangan kepala sekolah."

DEG!

Sial apa ini karna kejadian waktu itu?!

"Baiklah Ino-chan terima kasih."

"Doita Saku-chan." Ino tersenyum manis sambil meninggalkan bangku sakura.

oOo

Sakura melangkahkan kakinya pada lantai licin beriklat lorong sekolahnya. Menapaki beberapa tangga dan lorong. Ruang kepala sekolah ada di lantai 3. Ini adalah tangga terakhirnya. Berjalan kaku ke ujung lorong dimana pintu besar berwarna coklat berdiri dengan kokohnya.

Dear Mr,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang