Normal POV
"(y/n), mari berjanji untuk bertemu lagi suatu saat nanti!"
"Itu sudah pasti, Vicchi. Tunjukkan padaku keahlian berseluncurmu setelah kau menjadi skater hebat, oke?"
"Tunggu saja!" nampak lelaki muda tersebut menunjukkan senyuman cerahnya dan mengacungkan ibu jari kepada gadis di depannya.
Setelah perbincangan singkat antara kedua bocah itu, terlihat bahwa sang gadis berjalan meninggalkan bocah laki-laki yang lebih tua darinya, gadis kecil itu melambai-lambaikan tangannya dengan sangat semangat, tidak lupa dengan senyum lugunya yang menambah keimutan dari sosoknya itu.
Di lain sisi, bocah laki-laki itu terlihat sedang memaksakan senyumannya. Ekspresinya seperti seseorang yang tidak rela melepas kepergian orang yang disayanginya. Matanya pun berkaca-kaca menatap sang gadis yang telah membalikkan tubuhnya membelakanginya.
.
'Kita akan bertemu lagi. Pasti...'
.
Manik aquamarine nya menatap pesawat yang baru saja lepas landas. Di dalam pesawat itu, ada seseorang yang sangat berarti baginya. Belum bisa disebut cinta, karena usianya saat ini belum mengerti apa arti cinta sebenarnya. Intinya, gadis itu sangat berarti dalam hidupnya.
***
***
***
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Precious Feelings [Reader's Imagine]
FanfictionDapatkah cinta monyet berpeluang menjadi cinta sejati? Pertemuan terakhirmu dengannya telah menggugah hatinya untuk tetap mengejarmu. Di satu sisi, seseorang dengan penuh kesederhanaannya mengisi lembaran demi lembaran dalam hidupmu, juga selalu be...