Yuuri's POV
(y/n) Anoushka
Aku menyoretkan nama itu berkali-kali di selembar kertas. Aku tahu, dia sudah menjadi sahabatku sejak kami menjadi tetangga. Bahkan keluarga kami pun sudah sangat dekat seperti saudara. Keluarga kami tidak jarang mengadakan acara berlibur bersama hingga pesta kecil-kecilan. Dia dan nee-san juga sudah seperti kakak adik. Kami berdua pun sering menghabiskan waktu bersama. Aku tahu apapun tentangnya, begitu juga dengannya yang tahu apa saja tentangku. Tapi memang benar seperti apa kata orang-orang. Menjalani persahabatan lawan jenis tanpa muncul sebuah perasaan lain itu mustahil.
Sepertinya...
Aku mencintainya.
Ah, bukan. Sepertinya terlalu cepat untuk disebut cinta.
Aku jatuh hati padanya.
.
Hari ini aku akan mengajaknya ke taman bermain. Dia itu suka berada di tempat yang ramai, karena tempat yang ramai itu akan membantunya untuk mencari sebuah referensi yang nantinya akan ia tulis.
Normal POV
"Hoaahhm..." kau menguap sambil menutup mulutmu. Hari ini kau memang bangun sedikit lebih pagi dari biasanya.
'Vicchi...'
Tanpa sengaja, batinmu menyebut nama itu lagi. Dan ingatanmu pun melayang oleh memori kemarin malam. Ya, saat kau dan Victor bertemu setelah 14 tahun.
Kau turun dari kasur single bed mu dan bergegas untuk mandi dan bersiap-siap. Hari ini kau ada janji dengan Victor. Mungkin lebih tepat disebut dengan kencan pertamamu dengannya di usia dewasa. Sebenarnya kau sangat menyayangkan masa-masa remajamu yang kau lewati tanpa Victor di sisimu. Mungkin saja jikalau Victor bersamamu, kau sudah berpacaran dengannya dari dulu.
"(y/n)-chan, Yuuri-kun ingin bertemu denganmu, tuh," ujar ibumu yang tiba-tiba muncul di ambang pintu kamarmu.
"Eh? Kenapa katanya, kaa-san? Padahal aku sedang tidak ada janji dengannya," ujarmu sembari menyisir rambut panjangmu.
"Benarkah kau tidak ada janji? Lalu kau mau kemana?"
"E-eh...etto...aku ada janji dengan teman lamaku, kaa-san."
"Teman lama? Teman SMP mu? Atau SMA?" tanya ibumu yang terlihat penasaran.
"Ah! Sebaiknya aku segera menemui Yuuri-kun," kau nyengir ke arah ibumu dan berlari kecil ke ruang tengah. Ibumu hanya menghela napas pelan.
.
"Yuuri-kun? Ada apa?"
Disana terlihat Yuuri yang sedang duduk di sofa sambil menyeruput teh hijau yang telah disediakan oleh ibumu.
"A-ano... Aku ingin mengajakmu ke taman bermain. Biasanya kau sangat suka saat kuajak ke sana atau tempat ramai lain."
"Eh? Taman bermain, ya? Uhm, tapi aku sudah ada janji dengan temanku, bagaimana dong?" sebenarnya kau sedikit tidak enak untuk menolak ajakan Yuuri. Namun mau bagaimana lagi? Ini kesempatanmu untuk bertemu Victor setelah sekian lama.
"Eh, benarkah? Yah, mau bagaimana lagi. Kalau begitu lain kali saja," ujarnya sambil tersenyum kecil.
"Benar tidak apa-apa, kan? Gomen ne."
"Daijoubu yo. Ah! Mau kuantar menemui temanmu?" tawar Yuuri.
"H-hee??"
'Bukannya Yuuri-kun sangat mengidolakan Vicchi? Aku ingat dia mengatakan itu saat menonton kompetisi kemarin. Sebaiknya dia jangan sampai tahu tentang ini,' ujarmu dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Precious Feelings [Reader's Imagine]
FanfictionDapatkah cinta monyet berpeluang menjadi cinta sejati? Pertemuan terakhirmu dengannya telah menggugah hatinya untuk tetap mengejarmu. Di satu sisi, seseorang dengan penuh kesederhanaannya mengisi lembaran demi lembaran dalam hidupmu, juga selalu be...