Will You Be Mine CHAPTER 7

4.5K 107 1
                                    

Pagi menyinari tubuh kami berdua
"Pagi Chagiya, chagiya ireona!"jin membangunkan ku.

Chuup

Tak ku sangka jin telah memberiku ciuman hangat di pagi hari.
"Yak, Oppa kau tak perlu mencium ku"
"Habis kamu sendiri yang masih tidur"
Ujar jin.
"Sebenarnya tadi aku pura-pura tidur"
Kata ku.
"Oh ya jadi kamu menguji ku Chagi"
Canda jin sambil menggelitik pinggang ku.
"Oppa hentikan, geli tau".
Jin lalu menghentikan candaan nya dan mengajak ku sarapan.

Saat di ruang makan

Kami saling menyuapi dan pelayan di rumah kami terharu melihat nya.
"Chagiya bagaimana rasa makanan nya?" Tanya jin.
"Enak Oppa " jawab ku.
"Benarkah, apa kau tau siapa yang memasaknya?" Tanya jin dan aku menggelengkan kepala ku.
"Aku yang memasaknya" ucap jin.
"Waw aku sangat beruntung memiliki calon suami seperti mu"pujian untuk jin dari ku.
"(Y/n) aku ingin mempercepat tanggal pernikahan kita"kata jin dengan penuh semangat.
"Anything, Everything for you babe"jawab ku menggoda.
"OK honey"seru jin.
"Oppa jadi seberapa di percepat pernikahan nya?"tanya ku ingin tau.
"Secepat mungkin, kira-kira 6 bulan lagi karena kita sudah selesai ujian kelulusan saat bulan itu"jawab jin.
"Baiklah"kata ku singkat.

Lalu jin dan aku menelpon WO
"Maaf sebelumnya, kami ingin merubah jadwal pernikahan kami menjadi 6 bulan lagi"
"...."
"Terima kasih banyak karena telah membantu persiapan pernikahan kami"
"...."
Sudah di tetapkan bahwa hari pernikahan kamu di laksanakan 6 bulan lagi.
Aku segera mengabarkan berita baik ini orang tua ku.

"Chagiya ayo kita pergi untuk memilih undangan dan souvenir yang bagus untuk pernikahan kita"ajak jin kepada ku.
"Baiklah Chagi, aku akan bersiap-siap dulu" ujar ku.
.
.<< Skip >>
.
Kami berangkat menuju Toko souvenir
Berdua dengan mobil lamborgini pribadi kami yang baru saja diberikan oleh orang tua jin.
"Chagi apa ini tidak terlalu berlebihan?" Tanya ku.
"Tentu saja tidak, kenapa kau harus malu dengan apa yang kita punya" kata jin.
"Tapi Chagi jarak rumah dari toko souvenir kan hanya 300 meter"
Lalu seketika jin mencium ku.entah kapan iya mendekati wajah ku, tapi aku akui dia sangat cepat.
"Kenapa kau diam Chagi " tanya jin sambil menggerak gerakan alisnya.
Aku hanya menunduk malu sejak kejadian tadi.
<< Skip >>
Toko souvenir
"Wah souvenir nya lucu-lucu"ucap ku sambil melihat-lihat barang-barang yang lucu(kaya yg buat imagine nya).
#plakkkk

"Apa kau menyukainya Chagi?" Tanya jin.
Aku hanya menganggukkan kepala ku.
"Kalau begitu, pilihlah apa saja yang kau suka"kata jin.
"Benarkah"perkataan jin tadi membuatku tambah bersemangat.
Tapi saat aku melihat harga label nya.....
"Tapi Chagiya harganya sangat mahal" ucap ku.
"Kan aku sudah bilang kau boleh ambil apa saja yang kau ingin kan, kau tau aku lebih memilih kehilangan harta ku dibanding dirimu Chagi"Aauuuuu kata-kata jin sangat membuat ku tersentuh.
Tapi aku tak ingin kalau ia tau bahwa hati ku luluh karenanya.
"Sebaiknya kau jadi puitis saja, habis pekerjaan mu hanya ngegombal saja"kata ku yang bertujuan membuat jin kesal.
"Memangnya gak boleh ya ngerayu calon istri sendiri"jin terlihat kesal dan meninggikan nada suaranya.
Kami berdebat kecil di toko itu.
Lalu datang seorang ajumha
"Wah kalian pasangan baru ya"
Lalu seketika kami berhenti dan mencoba menjaga image masing-masing.
"Tidak apa-apa dulu ajumha sewaktu muda juga mengalami hal yang sama tetapi hal ini yang membuat sepasang kekasih makin dekat"ajumha itu curhat tentang masalalu nya.
"Ajumha kami ingin memesan kotak musik ini sebanyak 1000 unit" ucap jin kepada ajumha.
"Baiklah,kalau boleh tau kapan pelaksanaan pernikahan kalian?" Tanya ajumha.
"Kurang lebih enam bulan lagi, nanti aku akan menelpon mu"jawab jin.
"Baiklah, terima kasih dan semoga berbahagia" kata ajumha.

Saat di mobil jin bahkan tidak menatapku, apa dia marah?.

Saat di rumah
"Jin apa kau marah?" Tanya ku.
Jin tidak menjawab ku sama sekali, aku sangat khawatir kalau ia akan membatalkan pernikahan yang aku tunggu-tunggu.
Aku sudah kehabisan akal dan mencium bibir Jin yang pink menjadi kemerahan karena ku, tak hanya itu pipi jin berubah menjadi merah merona. Tapi ia tetap saja tidak menatap ku ,saat aku ingin meninggalkan nya sejenak untuk menenangkan diri.
jin tiba-tiba menahan ku.
"Chagiya tetaplah disini" kata jin, lalu ia menarik ku dan membalas ciuman ku yang tadi.
Aku tanpa menunggu langsung membalas ciuman nya.
Jin memperlakukan ku dengan sangat lembut. Tetapi seketika ia makin mengganas dan agresif.
"Akhhhhh jin"desah ku.
"Hentikaaannnnn" jin mengkiss mark ku.
Jin melucuti seluruh pakaian ku hingga tak sehelai benang pun menutupi tubuh ku.
"Chagi kau curang, kau tidak membuka seluruh pakaian mu"ucap ku kesal.
Jin lalu membuka seluruh pakaian nya hingga kami serupa.
"Chagi aku sudah tidak kuat"kata jin sambil melihat junior nya yang sudah mengeras sedari tadi.
Lalu ia memasukan junior nya ke kepunyaan ku.
"Ahhhhh jin Oppa pali, pali juseyo!"
Jerit ku.
Jin menggesekkan kepunyaan kami berdua bergerak secara maju mundur.
Aku merasa berada di lapisan langit ke tujuh dan jin mempercepat tempo hingga
Crooottt
Cairan putih keluar dari kepunyaan kami secara bersamaan dan darah segar membasahi seprai kasur kami yang berukuran besar.
"Tenang saja Chagiya aku akan bertanggung jawab atas ini"
Jin menggendong ku ke kamar mandi karena selangkangan ku sangat sakit sejak tadi.
Jin mengurus ku dengan baik dan menidurkan ku di pelukan nya yang hangat.

Bersambung........

BTS IMAGINE & FF NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang