Pt.2

3.7K 405 6
                                    

Eunha dan kakaknya masih didalam mobil. Tidak ada yang bicara. Bahkan sampai terdengar suara ban mobil yang menggema didalam mobil yang mereka tumpangi. Eunha hanya menatap fokus jendela disampingnya. Dan Hoseok fokus menyetir mobilnya. Hoseok merasa sangat canggung dengan adiknya sekarang. Ia tahu kalau adiknya pasti juga marah dengannya. Ia ingin bicara dengan adiknya. Namun, Ia sangat gugup.

"Oppa, apa kita akan kerumah Presdir itu?" tanya Eunha membuyarkan keheningan diantara mereka.

"Eoh? Ahh.. Ya, kita akan kesana. Kita akan bicara pada mereka, " jawab Hoseok dengan gugup. Ia merasa sangat bersalah pada adiknya. Ia sebenarnya tidak ingin adiknya menikah dengan putra presdir itu. Namun, ini bersangkutan dengan keluarganya. Jadi, ia terpaksa bicara pada adiknya.

"ne, Oppa." sahut Eunha lalu tersenyum tipis lalu menatap jendela disampingnya lagi.

Skip
####>>>>

Eunha dan kakaknya akhirnya telah tiba di kediaman presdir Jeon. Hoseok berjalan menuju teras rumah itu dan Eunha mengekorinya dari belakang.

"Eunha, apa kau yakin dengan jawabanmu? " tanya Hoseok menghentikan aktivitasnya yang akan menekan tombol bel lalu menatap adiknya sendu.

" Oppa, apa aku terlihat seperti berbohong. Ne, aku terima itu. Karena ini bersangkutan dengan keluarga kita, aku akan menerimanya dengan sepenuh hati... " ucap Eunha mencoba menenagkan kakaknya lalu tersenyum lembut pada kakaknya. Hoseok hanya membalas dengan anggukan dan membalas senyuman manis. Hoseok mulai menekan belnya berkali - kali.

"Ya Tunggu Sebentar!" teriak seseorang dari dalam lalu membuka pintunya.

"Ah, mau cari siapa ya?" tanya Pria berbadan besar dan sangar pada Eunha dan Hoseok.

"kami ingin menemui presdir Jeon, apa ia ada di rumah? " tanya Hoseok formal.

"Ah ada, boleh saya tahu anda siapa? Karena kami tidak bisa memperbolehkan semua orang untuk masuk, " sahut pria itu mencegah langkah Hoseok.

"saya adalah CEO dari Jeguk Group corp, bisakah saya masuk?" tanya Hoseok dengan nada yang sedikit di naikkan.

"baiklah, biar saya antar." jaeab pria itu lalu menuntun mereka ke ruangan presdir. Setelah sampai mereka masuk.

"permisi tuan besar, ada yang ingin bertemu dengan anda. Dia dari Jeguk Group corp., " sahut pria itu.

"Jeguk Group corp, Ah..." sahut pak tua itu lalu membalikkan badannya ke arah mereka lalu tersenyum seperti iblis. Dan itu dibalas Eunha dan Hoseok dengan tatapan malas pada pak tua yang tak lain adalah Tuan Jeon. Tanpa diberi aba - aba pria tubuh kekar itu keluar dari ruangan. Dan ruangan menjadi hening, tidak ada yang memulai pembicaraan.

"apa kalain kemari dengan membawa hadiah untukku?" tanya pak tua itu lalu tersenyum iblis lagi. Dan kali ini benar - benar menyebalkan bagi Keduanya. Hoseok sebenarnya sudah geram sedari tadi, namun ia menahannya demi adiknya. Ia tidak ingin adikny itu sedih melihat keluarganya seperti ini.

"jangan terlalu senang dulu presdir Jeon, ya memang kami kemari dengan jawaban ya. Namun, kami tidak akan mudah menyerah begitu saja. Kami akan menghilangkan semua tuntutan yang kau berikan pada kami. Dan, juga setelah kami berhasil aku akan mengambil adikku kembali! Camkan itu!" cetus Hoseok dengan nafas yang memburu, wajah yang sudah memerah padam. Dan juga tatapan membunuhnya juga keluar dari mata tajamnya itu. Eunha mencoba menenagkan kakaknya. Ia tahu kali ini kakaknya tidak dapat menahan emosinya. Ia takut jika kakaknya sudah terlanjut sangat emosi, dan ia tahu kakaknya pasti akan melakukan apa saja sampai emosinya mulai mereda. Eunha mencoba menarik kakaknya untuk keluar maksudnya biar Eunna yang bicara pada presdir itu.

Married with him [ EunKook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang