KAY POV
Masih jam 5 pagi ketika gue tersadar pagi ini, dan bangun pagi gue kali ini terasa sangat sempurna begitu gue melihat pemandangan indah di samping gue. Karra tertidur di dada gue dengan lengan gue alasnya. Dengan pelan gue menggerakkan badan gue agar tidak membangunkan dia yang sedang tertidur nyenyak, sekali lagi memandangi wajahnya yang sedang tertidur pulas yang hanya berjarak beberapa inchi dari wajah gue.
“Ra, andai gue bisa melihat lo setiap pagi seperti ini, maka gue akan menukar apapun di dunia ini demi lo..” batin gue. gue merapika rambut Karra yang sedikit berantakan, menatapnya lagi sebentar, lalu gue dengan sedikit memaksa memutuskan buat beranjak dari tempat tidur, sudah hampir jam 6 pagi, kalau gue nggak gerak yang ada nantinya gue bakal telat ke kantor lagi.
Selesai mandi, gue langsung keluar dari kamar mandi, dan mendapati Karra sudah duduk di tepi tempat tidur.
“Lo mandi gih.. di dalam kamar mandi ada handuk bersih kok..” kata gue sambil berjalan menuju lemari pakaian. Gue bisa merasakan mata Karra mengikuti gue. menoleh padanya, gue mendapati dia keluar kamar.
“mau kemana lo?” tanyaku heran
Dia tersenyum sambil berkata ingin mengambil tas yang berisi pakaian yang diletakkan di sofa semalam.
Gue memutuskan berpakaian di kamar sebelah, karena gue tahu, Karra akan marah-marah ke gue kalau gue nekat berpakaian di kamar yang sama dengannya. Walaupun di sudut hati gue yang jahil menginginkan itu sih hehehe.
****************************
“Ntar sore gue jemput?” tanya gue ketika tiba di lobi kantor Karra. Dia mengangguk, “ ntar lo nelpon aja kalau udah mau pulang yah, Kay..”
“ Sipp..!”
Lalu dengan santainya Karra mengecup pipi gue, Cuma sedetik tapi efeknya luar biasa di gue, “Thanks yah Kay, ” katanya santai
“untuk?” tanya gue sebisa mungkin meredam gejolak batin gue.
“semuanya.. lo berhasil ngeyakinin gue, kalau lo udah berubah banyak akhir-akhir ini..” ujarnya.
“halahhh..di ungkit-ungkit lagi deh..” cibir gue, kali ini gue sudah bisa mengontrol diri gue. dia tertawa mendengarnya, lalu turun dari mobil, dia tampak setengah berlari masuk ke kantornya. Gue harus menarik napas panjang sebelum menjalankan mobil gue meninggalkan kantor Karra dengan senyum yang yang terus tersungging di bibir gue. okay mungkin gue memang semakin gila kali ini. SHIT.
****************
“seger benar tuh muka, pasti semalam ada sesuatu nih..” kata Dika begitu dia seenak jidatnya masuk ke ruangan gue dan langsung mengambil posisi duduk di depan meja gue dengan tatapan penuh kecurigaan.
“sok tau deh, lo! “ jawab gue santai tanpa melihat Dika.
Hening sejenak, gue lalu mengangkat kepala gue dan melihat Dika sedang menatap gue sambil mengelus-elus dagunya, sesuatu yang dia sering lakukan jika dia sedang berusaha menginterogasi gue.
“masih ada banyak waktu nih, kalau lo mau cerita..” katanya lagi.
“no..no.. belum saatnya !” kata gue sambil tertawa
“huwoooo… sepertinya kali ini serius, lo udah ketemu mrs.right lo yah?” tatapnya takjub.
Mrs.Right? yes finding my mrs. Right adalah sesuatu yang sering gue bahas ama Dika, jika dia melihat gaya pacaran gue yang nggak pernah betah lama-lama dengan seorang cewek. Dia akan dengan nggak segan-segannya sama sekali untuk menceramahi gue. yup karena Dika ini termasuk penganut hubungan monogamy, dan setau gue dia dan pacarnya termasuk awet pacarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST FRIEND
Romancemau tidak mau Kara harus menerima perhatian ekstra dari sahabatnya sendiri Kay. Sesuatu yang menurutnya sangat asing. Walaupun begitu justru perhatian Kay yang akhirnya bisa membuat Kara tenang. Apakah mereka benar-benar hanya seorang sahabat, atauk...