✔⇨9⇦✅

99 4 1
                                    

✔✔✔✔✔✔✔✔✔✔
Happy Reading
✅✅✅✅✅✅✅✅

↪➡➡➡➡➡➡➡➡↪
       Lanno menegang mendengar perkataan lyssa sekaligus tatapan lyssa itu.

"Gue gak mau terlalu berharap sama loe. Gue udah cukup sama pernikahan hitam putih ini. Pernikahan gak wajar yang pernah gue temui. Diri gue udah terperangkap dalam pernikahan ini sama loe. Dan tolong jangan bikin hati gue ikut terperangkap sama loe juga."lanjut lyssa dengan mata yang perlahan berkaca-kaca.

"Sa,gue gak bermaksud bikin loe sedih atau apa. Gue gak bermaksud bikin loe terperangkap. Gue cuma mau nyalurin rasa sayang gue ke elo. Mungkin buat sekarang gue belum bisa bilang kalau gue cinta sama loe. Tapi gue bisa bilang kalau gue sayang sama loe."jawab lanno penuh keyakinan dan tangannya mencengkeram 2 bahu lyssa di hadapannya.

"Gak semudah itu. Gak. Gak semudah itu loe bilng kalau loe sayang sama gue."lirih lyssa sambil menunduk dan detik itu juga air mata yang sedari tadi dia tahan jatuh.

    Lanno mengangkat dagu lyssa dan melihat lyssa yang sudah menangis. Lanno langsung membawa lyssa ke dekapanya dan mencium puncuk kepala lyssa dengan lembut.

     Lyssa menenggelamkan wajahnya di dada bidang lanno. Dia menghirup aroma tubuh lanno. Ya... Aroma yang selama ini dia suka. Aroma yang selama ini membuat dia merasa nyaman.

     Perlahan lyssa mulai membalas pelukan lanno dan lanno semakin mengeratkan pelukan mereka saat tau lyssa membalasnya. Lanno terus mengusap tengkuk dan punggung lyssa.

    Setelah dirasa lyssa cukup tenang, lanno melepaskan pelukannya pada lyssa dan melihat wajah lyssa. Mata lyssa memerah dan air matanya masih mengalir. Matanya juga sembab dan ujung hidung yang memerah membuat lanno gemas.

"Aaww.."lyssa memegang ujung hidungnya yang di cubit oleh lanno dan dia mendongak menatap lanno yang tengah terkekeh geli melihat wajah polosnya.

"Sakit... Tau."kesal lyssa sambil mengusap hidungnya
"Uuu.... Sakit ya... Sini.."lanno menarik lyssa kembali mendekat dan mengecup ujung hidung lyssa yang tadi dia cubit.

"Masih sakit?"tanya lanno lembut sambil menatap lyssa dalam. Lyssa hanya bisa menggeleng saat di tatap seperti itu.

"Pulang, yaa.."pinta lyssa sambil balas menatap lanno dan lanno mengangguk sambil mengelus rambut lyssa.

"Kita pulang. Yuk!"lanno menggenggam tangan lyssa dan menarik tangan lyssa keluar dari kamar.

    Saat tiba diruang tengah mereka sedang menikmati spagetty yang ntah sejak kapan ada.

"Ehh kalian keluar juga. Makan yuk. Kita baru aja delivery, nhe baru sampai pesenannya. Yuk makan."ajak vidya dengan semangat.

    Lyssa ingin menolak ajakan vidya, tapi melihat wajah vidy yang bersemangat, lyssa jadi tidak enak untuk menolak ajakan vidya.

"Emm.... Atau kalian udah mau pulang ya??"tanya keyra
"Aamm... Sebenarnya.... Iya."jawab lyssa ragu

"Ya udah deh. Lagian ini udah sore dan kalian belum pulang kan dari pulang sekolah?? Kalau kalian mau pulang gak papa kok."ucap laura mengerti

"Emm... Sorry ya. Gue jadi gak enak. Padahal gue belum kenal sama kalian semua."ucap lyssa

"Gak papa kali. Santai aja. Kapan-kapan kita kan bis ketemu lagi. Queen."ucap vafa dengan senyum manisnya

"Rapuh" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang