✔⇨19⇦✅

97 6 0
                                    

✔✔✔✔✔✔✔✔✔
Happy Reading
✅✅✅✅✅✅✅

↪➡➡➡➡➡➡➡➡↪

⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨⇨

DEG!!!

     Jantungnya serasa berhenti berdetak. Senyumnya menghilang. Mulutnya terkunci. Tubuhnya terpaku di tempatnya berdiri. Hanya matanya yang bisa mengisyaratkan segalanya.

     Matanya memanas. Pelupuknya membendung kuat dan susah, penuh dengan air yang siap tumpah kapan saja. Kepalanya berdenyut kuat sekali membuat matanya berkunang-kunang. Pandangannya mengabur karena air yang menghalangi seluruh bagian matanya.

    Tubuhnya bergetar hebat. Tangannya kaku. Kakinya melemas. Dan dadanya sangat sesak.

    Keringat dingin membasahi seluruh bagian tubuhnya. Terasa dingin saat angin menerpa tubuh dan wajahnya. Tangannya terasa licin, untung saja kantong yang ia bawa tidak terlepas dari genggamannya.

Splashhh....

    Seperti anak panah yang melesat kuat dan tepat menuju ke arahnya. Menancap kuat di dadanya. Membuat sebuah rasa yang bercampur menjadi satu. Mungkin dia tidak bisa merasakan apa-apa setelah ini. Rasa sakitnya serasa bersatu dan keluar detik ini juga.

Byurrr....

     Cukup sudah pertahanannya. Bendungannya sudah jebol. Tak mampu membendung air deras yang kini sudah meluncur bebas.

     Matanya memanas. Terasa perih yang bahkan bersatu dengan ribuan rasa perih yang ada di dadanya. Paru-parunya terasa sulit menghirup oksigen. Benar-benar menyesakan.

"Lanno..."lirihnya pilu. Bersamaan dengan itu, air yang menggantung di dagunya meluncur bebas ke tanah yang berada di bawahnya.

     Hanya satu kata itu yang berhasil keluar dan terucap dari bibirnya yang memucat dan bergetar itu.

Cukup....

    Ia sudah tidak kuat lagi dengan semua itu. Seperti ribuan belati yang menusuk sangat dalam di dadanya. Seperti ribuan silet yang terus menyayat hatinya. Seperti ribuan pedang yang menebas tubuhnya. Seperti ribuan pisau yang memotong-motong hatinya. Seperti jatuh kedalam harapan sendiri.

Lyssa.... Ya gadis itu lyssa. Datang dengan keceriaan dan senyum yang sangat merekah dan kini yang ia dapatkan tidak sepadan dengan harapannya.

    Kesadarannya kembali. Jiwanya serasa masuk kembali kedalam tubuhnya. Setelah mendapatkan kesadarannya secara penuh, ia langsung berbalik hendak meninggalkan tempat itu.

"Lyssa..."lirih seseorang yang ternyata sedari tadi sudah berdiri di belakangnya.

    Lyssa mendongak menatap laki-laki yang kini berdiri dihadapannya sambil menatapnya iba.

    Tak kuat dengan tatapan yang ia rasa semakin membuatnya jatuh itu, dia pun melangkahkan kakinya melewati laki-laki itu dan langsung berlari meninggalkan tempat terkutuk itu.

    Laki-laki itu mengepalkan tangannya kuat, siap melayangkan kepalan tangannya kapan pun.

"Brengsek loe, No."batinnya kesal.

"Rapuh" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang