Menemukanmu

189 20 3
                                    

Jacqueline kaget saat merasakan ada tangan yang melingkar pada pinggangnya dan menariknya agar menjauh dari jurang itu.

"Jangan pergi, aku merindukanmu" kata laki-laki yang membuat hatinya hancur.

"Untuk apa kau merindukanku, Thomas?" tanya Jacky dan dia mencoba untuk melepaskan tangan Thomas dari pinggangnya.

"Apakah kau akan memaafkanku?"

"Menurutmu? Mana mungkin seorang yang membuat sakit hati dapat dengan mudah dimaafkan oleh orang yang disakiti?" gadis itu menangis.

"Aku sangat bodoh" kata Thomas sambil melepaskan tangannya dari pinggang Jacky.

"Kenapa kau tak membiarkanku mati saja agar kau bisa hidup bahagia?" tanya Jacky sambil menatap Thomas tajam.

"Aku ingin kau tahu bahwa aku menyayangimu juga"

"Ya, aku tahu, kita hanya bisa menyayangi sebagai sahabat"

"Maksudku--"

"Aku berhenti mejadi wedding organizer di pernikahanmu, Thomas"

"Ya, jika kau berhenti itu tak apa-apa. Hanya saja kau masih mempunyai satu tugas" kata Thomas dengan mata yang berbinar-binar.

"Apa lagi?"

"Menjadi pasangan hidupku" kata Thomas sambil tersenyum.

"Hah?" tanya Jacky bingung. Thomas pun berlutut dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.

"Jacqueline, aku tahu kau membenci aku sekarang, aku minta maaf. Akulah yang pertama mencintaimu, bahkan jauh sebelum kau mencintaiku. Aku membuat rencana ini agar aku bisa melihat apa kau masih bisa mencintaiku yang sangat bodoh ini, dan ternyata.. kau masih mencintaiku. Aku selalu mendengar curhatanmu dari sejak remaja bahwa kau ingin mengatur sendiri pernikahanmu, dan kau berhasil Jacqueline. Mungkin aku terlambat dan ini bukan tempat yang romantis, tapi aku rasa ini saat yang tepat" jelas Thomas panjang lebar, Jacky hanya bisa menangis terharu  dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Jacqueline Hood, will you marry me?" tanya Thomas sambil memegang kedua tangan Jacky.

"Aku tak bisa..." kata Jacky pelan, membuat Thomas kacau.

"Maaf--"

"Aku tak bisa menolaknya" kata Jacky dengan senyuman yang mengembang, Thomas pun memasangkan cicin pada jari Jacky dan mereka berpelukan.

"Kau ingin pulang?" tanya Thomas.

"Belum, aku masih ingin memelukmu" kata Jacky lalu terkekeh.

"Kau tahu, aku merasa sangat kacau saat kau pergi. Aku takut rencanaku akan gagal"

"I'm sorry. Hatiku sangat sakit"

"I know"

"Bagaimana kau meminta bantuan dari keluarga kita?" tanya Jacky sambil melepaskan pelukannya dengan Thomas.

"Aku hanya berkata jujur pada mereka, dan mereka membantuku menyusun rencana"

"Kau dan mereka bisa memainkan film..."

"Ya" kata Thomas sambil tersenyum.

"Jadi itu alasan Jane selalu menyuruhku melakukan semua tugas sebagai mempelai wanita?" tanya Jacky.

"Tentu, karena memang kaulah mempelai wanitanya" kata Thomas sambil mengedipkan sebelah matanya, pipi Jacky memerah dan dia mencubit perut laki-laki itu pelan.

"Aw! Perutku sakit sekali! Teganya kau melukai calon suamimu ini, Jacqueline" kata Thomas berpura-pura kesakitan.

"Manja" kata Jacky lalu pergi meninggalkan Thomas.

Last First Kiss (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang