Menikah....

533 30 11
                                    

"Ibu aku ingin menikah!" kata seorang gadis, mendengar hal itu ibunya kaget, bukan hanya ibunya, tapi ayahnya dan saudara-saudaranya juga.

"Apa kau bercanda, Jane?" tanya ayahnya, gadis yang bernama Jeanette yang biasa dipanggil Jane hanya menggeleng.

"Aku serius ayah, aku mau menikah!" katanya, ayah dan ibunya hanya saling bertatapan.

"What do you mean, darling?" tanya ibunya bingung, Jane hanya memutar bola matanya.

"Menikah bu. M-E-N-I-K-A tambah H, upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. perkawinan dipandang sebagai kesetiakawanan bertiga antara suami-istri di hadapan Tuhan. Perkawinan itu suci. Seorang pria dan seorang wanita membentuk rumah tangga karena dipersatukan oleh Tuhan. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu--"

"Apa kau sudah gila Jane, sejak kapan kau menghafal semua itu?" tanya seorang laki-laki namanya Jake yang adalah kembaran Jane.

"Aku mencarinya di Google" kata Jane, kembarannya, Jake hanya memutar bola matanya.

"Jane, memangnya kamu sudah cukup umur untuk menikah? Pacaran saja kau belum pantas sudah mau menikah! Kau pikir menikah itu mudah?" kata seorang gadis yang adalah kakak Jane, namanya adalah Jacqueline atau bisa di panggil dengan Jacky.

"Kakak jangan mencampuri urusanku, yang akan menikah adalah aku.. Memangnya kakak iri? Aku akan menikah dan kakak belum, makanya kakak cari saja lelaki dan menikah dengannya--"

"Kau masih sekolah dan aku juga masih sekolah, jika kau ingin menikah kau harus sekolah dulu lalu kerja baru menikah! Jika kau masih sekolah dan kau mau menikah siapa yang akan membiayai kehidupan keluargamu? Apa kata teman-teman sekolahmu, Jane?" kata Jacky dengan penuh amarah, dia merasa kesal dengan adiknya.

"Aku tak peduli dengan kata teman-temanku, dan soal biaya.. Itu urusan calon suamiku nanti, lagipula dia sudah kerja sekarang" kata Jane sambil tersenyum mengejek kakaknya, karena sudah sangat kesal akhirnya Jacky beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke kamarnya.

'Dasar adik yang tak waras, dia pikir dia siapa? Mengejek kakaknya sendiri, dan apa maksudnya dengan calon suaminya yang sudah kerja? Memangnya siapa orang itu?', batin Jacky sambil menaiki tangga.

Sesampainya di kamar dia pergi ke balkon kamarnya dan naik ke rumah pohon yang berada di dekat balkon kamarnya. Saat dia di dalam dia duduk dan melipat kakinya di depan dadanya dan tangannya memeluk kakinya dan dia menenggelamkan kepalanya di tangannya.

Tap..tap..tap..

Terdengar bunyi langkah kaki, lalu ada seseorang yang menyentuh tangannya, dia pun mendongak dan melihat seorang lelaki yang sangat ingin dia temui di saat yang seperti ini, dia pun tersenyum dan memeluk lelaki itu.

"Thomas!" kata Jacky, lelaki yang bernama Thomas itu langsung membalas pelukan Jacky.

"Jacky, ada apa lagi denganmu?" tanya Thomas sambil meletakkan kedua tangannya di kedua pipi Jacky.

"Jane" kata Jacky sambil melepaskan pelukannya.

"Ada apa lagi dengan dia?" tanya Thomas lagi, sekarang dia sedang duduk di samping Jacky dan melingkarkan satu tangannya di bahu Jacky.

"Dia ingin menikah" kata Jacky datar, Thomas pun terkejut.

"APA?!" kata Thomas.

Last First Kiss (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang