He was Mine • Mingyu ✖ Rose [ ✔ ]

1.0 - end

15+ atau 17+ (?) :3

***

23 Nomber 2023

"Chaeyoung-ah, aku lelah."

"Oppa, kita baru saja berkeliling selama satu jam dan kau sudah mengeluh?" cibir Rose.

"Iya, aku lelah karena harus membawa belanjaanmu yang banyak ini."

Rose terkekeh, "Aku tak menyangka kau sekarang menjadi lelaki yang sangat lemah, Seungcheol oppa."

"Kau benar, aku menjadi lemah karenamu," goda Seungcheol.

"Yak! Berhentilah membual, oppa."

Seungcheol terkekeh dan terus mengikuti setiap langkah Rose yang keluar masuk setiap pertokoan.

Setelah apa yang dicari Rose sudah lengkap, mereka kembali ke parkiran mobil. Seungcheol meletakkan barang belanjaan yang ia bawa ke bagasi.

Tiba-tiba Seungcheol teringat akan sesuatu. "Yak! Bukankah kita harus menjemput Minyoung!?" seru Seungcheol.

Rose terkejut dan melihat jam di pergelangan tanganya. "Astaga! Kau benar oppa! Kajja!"

Seungcheol dan Rose buru-buru masuk ke dalam mobil, lalu Seungcheol melajukan mobilnya, meninggalkan pusat perbelanjaan tekstil tersebut.

Sepuluh menit perjalanan, Seungcheol menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah Taman Kanak-kanak. Rose melepaskan sabuk pengamannya, dan turun dari mobil.

Rose berdiri di deoan gerbang, dan melihat seorang anak kecil tengah bermain ayunan. "Minyoung-ah!" panggil Rose.

Anak kecil itu menoleh lalu tersenyum. "Eomma!"

Seketika gadis kecil itu melompat dari ayunan dan berlari menghampiri Rose yang berdiri di depan gerbang.

"Eoh, Minyoung eomma sudah datang," ucap seorang guru TK yang baru saja keluar dari dalam TK.

"Nde, mianhae, saya sedikit terlambat menjemput Minyoung karena ada beberapa urusan," terang Rose.

Guru TK itu bisa memakluminya. Rose dan Minyoung berpamitan kepada guru TK tersebut. Saat berjalan kembali ke mobil, Minyoung menggandeng tangan Rose dan mengayun-ayunkannya dengan bahagia.

"Eoh, appa!" seru Minyoung saat melihat seseorang yang baru saja kekuar dari mobil. Gadis itu melepaskan pegangan tangannya dan berlari menghampiri Seungcheol.

"Appa!" Minyoung merentangan kedua tangannya dan memeluk Seungcheol.

"Aigooo~ Uri Minyoung-ah!" Seungcheol memutar tubuhnya sambil menggendong Minyoung. "Bagaimana harimu di sekolah?"

"Ya, begitulah. Tidak ada yang spesial."

"Kau tahu, aku akan membelikan sesuatu agar harimu menjadi spesial," ucap Seungcheol sambil mengecup pipi gadis kecil itu.

"Benarkah?"

"Oppa, berhentilah memanjakan Minyoung," peringat Rose, namun Seungcheol mengabaikannya.

"Kajja! Kita pergi ke toko boneka!"

"Kajja!" seru Mingyoung dengan semangat. Rose hanya tersenyum melihatnya.

***

Ceklek...

Pintu ruangan Mingyu terbuka. Seorang gadis masuk sambil membawa nampan berisikan sepiring pasta dengan saus hitam. "Oppa, ini menu barunya. Silahkan kau coba," ucap gadis itu.