0.2

3.3K 394 15
                                    

A.n:

Untuk 15+ apa 17+ ya?  😁✌

***

Bunyi alarm terdengar dari ponsel milik gadis bersurai panjang itu. Rose meraba-raba ranjangnya, mencari ponselnya yang terselip entah dimana.

Setelah berhasil menemukan ponselnya, Rose mematikan alarm dan menarik selimutnya lebih rapat.

Namun, matanya tidak dapat terpejam lagi. Dia teringat akan sesuatu hal, ah, mungkin lebih tepatnya seseorang. Seseorang yang sering ia lihat ketika pagi tiba.

Flashback on

Sinar matahari mengintip dari balik tirai kamar apartemen milik Mingyu. Sinar matahari itu dengan usil menggelitiki wajah Rose, hingga gadis itu membuka matanya perlahan dan terbangun dari alam mimpi.

Senyum gadis itu mengembang saat melihat kekasihnya tidur di sofa. Raut wajah Mingyu sungguh membuat Rose gemas. Lelaki itu tidur sambil melipat kedua tanganya dan bibirnya sedikit mengerucut seperti bayi.

Rose bangun sambil membawa selimut di kedua bahunya. Gadis yang memakai kaos putih longgar dan celana jeans selutut itu duduk dipinggiran sofa berwarna abu-abu milik Mingyu. Jari telunjuk Rose dengan usil memainkan bulu mata Mingyu.

Lelaki itu mengusap matanya, lalu kedua tanganya merangkul pinggang Rose. "Selamat pagi, sayang," ucap Mingyu lirih dengan mata masih terpejam.

"Yak! Bangunlah, sudah pagi. Aku lapar, buatkan aku sarapan." Rose menepuk-nepuk pipi Mingyu dengan pelan. Mingyu membuka sebelah matanya, dan tersenyum jahil.

Lelaki itu menarik tubuh Rose hingga gadis itu terjatuh tengkurap diatas dadanya yang bidang itu.

"Yak!" pekik Rose. Kedua tangan Rose menumpu di dada Mingyu, dan surai panjangnya menutupi wajah mungil gadis itu.

Mingyu melepaskan pelukanya, kedua tanganya menyibakan rambut Rose kebelakang. "Rambutmu terlalu panjang, hampir saja masuk kedalam mulutku" ucap Mingyu.

"Geurae?" Rose hendak bangkit dari posisi tengkurapnya, tetapi ditahan oleh Mingyu.

"Kau mau kemana, huh?" tanya Mingyu dengan manja.

"Ingin mengambil karet rambut. Wae?"

"Tetaplah disini, biar aku yang menggulung rambutmu." Mingyu menggulung rambut Rose dengan asal-asalan, lalu ia terkekeh, "Kau lucu."

"Dari dulu aku lucu," jawab Rose dengan bibir sedikit mengerucut. Mingyu kembali melingkarkan tanganya di pinggang Rose dan mempererat pelukanya.

Mingyu menatap Rose hingga gadis itu tak mampu bernafas. Jantungnya berdetak cepat saat Mingyu mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Rose dengan lembut.

"Seharusnya kau memberikanku ciuman selamat pagi, bukan menyuruhku untuk membuat sarapan, sayang."

Mingyu melihat wajah Rose berubah menjadi merah merona. Dan Mingyu suka akan hal tersebut.

"Aish!" Rose menepuk dada Mingyu dengan pelan.

"Hehehe... Kajja!" Mingyu bangkit dari posisi tidurnya, otomatis Rose pun ikut bangun juga. "Aku akan membuatkan sesuatu yang enak untukmu," ucap Mingyu sambil mengecup pipi gadis itu.

Flashback off

Rose memeluk gulingnya dengan erat. Tanpa ia sadari, setetes air mata membasahi pipinya.

"Mingyu-ya, aku merindukanmu," ucapnya sedih.

- Roseverdeen -

Republish: 27 Agustus 2017

He was Mine • Mingyu ✖ Rose [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang