Disekolah. Selain pelajaran sejarah yang membosankan ada hal yang membuatku marah yaitu, Tj.Teman sekelasku. Si cowok narsis! Ya. Julukan untuknya dariku.Tempo hari Mytha datang menghampiriku di taman sekolah menangis tidak tanggung-tanggungnya.
“Ada apa?” aku bertanya
“Tj Riel” jawabnya terisak-isak
“Tj?”
“Iya.Aku bilang suka sama dia.Tapi dia menolaknya. Jahatnya dia”
Ada kesan yang berlebihan di kata terakhirnya. “Itu hal biasa. Kau tidak bisa memaksakan perasaan orang”. Aku juga tidak kalah berlebihan dalam hal ini. Tj temanku Mytha juga temanku. Tapi aku lebih condong pada Tj. Selalu membelanya bahkan mengaguminya.
“Tapi ini hal yang lain. Ini sudah kelewatan” sergahnya
“Seperti apa?”
Untuk yang ini tidak langsung dijawab, ada jeda yang menyertainya. Apalagi kalau tidak tangisan. Sabarnya aku. Menunggu dia untuk berhenti menangis.
“Dia bilang, aku siswi yang biasa-biasa saja dan sementara dia siswa populer disekolah yang tidak mungkin mau atau pacaran dengan siswi seperti aku”
Oh My God! Itu tabiat Tj yang sudah kuhafal berhari-hari. Tj memiliki kadar kenarsisan yang cukup tinggi. Selain memiliki ciri-ciri cowok narsis seperti suka bercermin lama-lama, meng-upload foto dirinya sendiri yang tidak terhitung jumlahnya, merasa paling ganteng, dan dia begitu mencintai dirinya. Tidak pernah dia kagum pada siapapun ataupun naksir pada siswi disekolah, memberikan pujian dan menghargai itu juga tidak pernah, intinya dia anti-empati.
Kembali ke Mytha. Aku sudah membujuknya, menghiburnya. Kulakukan agar temanku ini tidak rendah diri dan bersedih berkepanjangan. Namun dia tetap menyukai Tj,katanya mengakhiri pengaduannya padaku. Faktanya, meskipun Tj sombong dan narsis tapi aura kharismatiknya tidak pudar dengan sikap keterlaluannya. Semua siswi mengaku fansnya, dari siswi yang populer, tidak populer sampai putri kepala sekolah. Menurut mereka sah-sah saja Tj bersikap begitu secara dia ganteng, atlit basket, cerdas dan berbakat. Jadi tidak masalah.***
Dikantin. Meskipun faktanya dia keterlaluan. Makan bareng dengannya tetap tidak bisa menolak. Ada keuntungan yang kuraih jika berjalan bersama dengannya, seperti sesaat sebelum dikantin. Hal yang biasa dilakukan setiap murid jika istirahat adalah berlari kekantin untuk menyelamatkan perut yang sudah menghisap karena lapar. Hal yang sama kulakukan namun kali ini berbeda, ada Tj yang seiring sejalan denganku menuju kantin.
“Aku traktir kamu makan ya Riel” ujarnya
“Boleh” Kataku
Ada dua lorong sekolah lagi yang musti dilewati untuk sampai kekantin, namun terhenti oleh delapan sisiwi populer yang berlari kearah kami, tepatnya kearah Tj.
“Tj....Tj!!!”. Mereka berteriak memanggil Tj.
“Tj foto dong”. Tidak tahu yang mana dulu bersuara, semuanya berebut minta foto bersama Tj. Pilihan pertama jatuh pada siswi berambut kecoklatan, aku kenal dia. Namanya Shasya, siswi Voly yang manis. Sikapnya sombong. Aku langsung ciut menyingkir saat dia melotot bermaksud mengusirku. Aku bersandar di tiang sekolah dekat tong sampah organik dan non organik, pasrah mengalah dengan siswi cantik nan populer. Sedih? tidak begitu juga, ini hal yang biasa jika kau temannya Tj.
“Oke, cukup. Aku lapar” kata Tj menyudahi sesi pemotretan dirinya yang sudah berlangsung sepuluh menit.”Yah... sebentar dong Tj. Aku belum foto sama kamu”. Tampak kekecewaan diwajah mereka.
“Ayo” ajak Tj saat melihatku. Lalu delapan siswi yang masih menunggu. “Kalian jangan ikuti aku. Aku mau makan dengan tenang” sambung Tj dengan cuek dan kami pun kembali berjalan. Kulirik mereka, semuanya tidak bersahabat melihatku. Biarlah, mereka hanya iri padaku. Terkadang hal yang menyenangkan berteman dengan Tj yaitu membuat siswi populer tampak tidak berarti apa-apa saat kau bersama Tj.Dikantin. Aku dan Tj sedang menikmati bakso kuah yang gurih. Ketika bakso telah kuhabiskan Tj mulai bicara.
“Kau tahu Rhaina?” tanyanya
“Rhaina anak IPS?” aku balik bertanyaTj mengangguk.“Rhaina si bintang iklan ya?” tanyaku lagi kurang yakin.
“Iya. Rhaina yang mana lagi” jawab Tj agak kesal
“Oh. Kenapa?”
“Hmm..” Tj sengaja membuatku penasaran. Eit, tunggu. Jangan di jawab dulu, aku hafal wajahnya yang begini. Mata yang berbinar, senyum yang mengembang. ”Dia suka padamu” kejarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Persahabatan
Short Story- KINI AKU PERCAYA PADAMU - MY FRIENDS? - PENYESALAN SEORANG SAHABAT SEJATI - DIA SAHABAT YANG SESUNGGUHNYA - TENGGELAM DALAM LIPATAN - COWOK NARSIS - CINTAKU TAK SEMANIS GULA - IKATAN JANJI - SEPARUH MEMORI UNTUKKU - KADO TERINDAH YANG PERTAMA - DI...