BERAWAL DARI SECANGKIR TEH YANG TUMPAH

3.4K 30 0
                                    

     Nama gue Manda,minggu lalu gue kenal sama seorang cewek bernama Syifa, kita juga sudah saling kenal, kita pun juga akrab kalau dibilang sudah seperti seorang sahabat. Awal dari pertemuan kami adalah aku yang sedang menikmati secangkir teh hangat didekat kampusku. Teh hangat itu ku taruh di mejaku tiba – tiba ia datang dengan tergesa-gesa lalu tak sengajah menyenggol meja ku dan tentu saja teh yang aku minum 2 teguk tumpah .
“aduh sory ya gue gak sengaja, soalnya tadi gue buru- buru” ujarnya dengan raut muka panik
“its okay," jawabkau dengan senyum kecil dan tampang santai.
“oh ia nama lo siapa” ia kerap mengulurkan tanganya
“Manda, kalo nama lo?"
“Syifa“ ujarnya dengan senyum yang manis.
Sejak itu kami sering sekali bertemu denganya karena ia ternyata satu kampus denganku tapi kami beda jurusan, Syifa mengambil jurusan kedokteran, sementara aku mengambil jurusan akuntansi.
Semenjak itu kami saling berkenan dan kami lama – kelamaan dekat seperti seorang sahabat yang sangat akrab.

Kami saling curhat, dan saling memberi solusi satu samalain , aku sangat merindukan persahabatan seperti ini sejak kepergian sahabatku Elina akibat kecelakaan yang tragis, dan ketika aku bertemu dengan Syifa aku rasanya sangat dekat dengan sosok Elina, karna ia lucu, periang, cerdas, dan menjadi tempat curhat yang enak bagi ku.

Suatu hari saat kita nongkrong di sebuh cafe dekat kampusku, tiba-tiba Syifa terlihat pucat dan ia juga mimisan.
“Syif lho kenapa? Kalau sakit biar kita ke rumah sakit aja, tanyaku dengan nada panik.

Kebetulan juga di dekat kamus kami ada sebuah rumah sakit.
“Gue gak apa-apa kok Man”,jawabnya dengan nada yang lemah.
Tapi seperti nya ia menyembunyikan sesuatu dari ku dan aku pun mulai curiga.
Sehabis mengucap kata gak apa-apa tiba-tiba Syifa pingsan aku pun langsung membawanya ke keluar dari cafe itu dan aku pun segera membawanya dengan mobilku pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit aku langsung memanggil suster dan dokter untuk segera menagani Syifa, suster pun menyuruhku untuk tunggu di luar untuk beberapa saat.
Setelah dokter keluar dan memanggil ku untuk menjelaskan semua tentang penyakit Syifa,ternyata benar apa yang ku duga ia menyembunyikan sesuatu hal yaitu penyakitnya.
Ternyata selama ini Syifa terkena kanker darah stadium akhir, dan hidupnya tinggal sebentar lagi itu sangat membuat ku kaget dan sangat sedih.
Setelah beberapa saat kemudian akhirnya Syifa sadar, langsung saja ku masuk ke kamarnya.
Dan menjelaskanya semua pada Syifa.

Lalu Syifa berkata, “sekarang kamu tau kan apa penyakitku," jawabnya dengan suara yang ingin menangis dan tetesan air mata pun akhirnya mengalir.
“Ia Syif, aku tau itu sakit tapi aku yakin kamu pasti bisa karena kamu wanita yang kuat”, jawabku dengan nada sedih.
Aku berencana ingin membahagiakan dan menyemangati sahabat ku ini di sisa akhir hidupnya ini
Akhirya ia ku antar pulang dan aku sarankan dia untuk beristirahat sampai hari ke-3
Tapi anehnya sudah hari ke-4 pun Syifa tak kujung muncul di kampus. Akhirnya aku memutuskan untuk datang ke rumahnya yang megah itu, dan ku lihat banyak sekali orang yang menggunakan baju hitam, firasat ku pun mulai tidak enak.
Akhirnya aku pun memutuskan untuk masuk ke rumahnya dan saat itu pun pintu rumahnya terbuka.
Saat sampai di depan pintu aku melihat foto Syifa dan sebuah peti bergambar yesus dan dua belas orang muridnya.
Saatku menghampiri peti itu betapa terkejutnya aku saat melihat tubuh Syifa yang sudah terbaring kaku di dalam peti tersebut. dengan histeris aku berteriak sambil menangis dan menyebutkan nama SYIFA!!!
Aku pun menangis histeris dan berkata: “Syif aku kan nyaranin kamu buat istirahat untuk beberapa hari tapi kenapa kamu beristirahat untuk selamanya dan meniggalkanku”.
Besoknya adalah hari pemakaman Syifa aku dan pun ikut sampai selesai acara pemakaman tersebut.
Saat sudah sepi mama Syifa memberikan sepucuk surat untuk ku yang katanya dari Syifa dan tanpa berpikir
Langsung saja ku buka surat tersebut .
Isi suratnya adalah:

To:Manda
Manda mungkin saat kamu membaca surat ini aku udah gak ada lagi bersama kamu dan sudah tidak duduk di cafe dekat dekat kampus bersamamu lagi.
Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih padamu karena kamu adalah sahabat ku yang baik.
Engkau juga sealu menjadi pendengar yang baik dalam setiap curhatan ku.
Walau kita baru bersahabat tapi aku sudah merasa seperti kita sudah sangat lama bersahabat.
Tapi percayalah sahabat ku meskipun tubuhku tak baersamamu tapi jiwa ku yang aka selalu menjaga mu dari bahaya.
From: Syifa.

Semenjak kejadian itupun aku menyesal belum sempat membahagiakan sahabatku sesuai dengan janji nya pada dirinya sendiri, dan semenjak kejadian itu juga Manda menjadi mengurung diri di kamar dan sering mencoba bunuh diri dengan tujuan agar bisa menyusul Syifa.

TAMAT

Kumpulan Cerpen PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang