SM Akademi, tempat berkumpulnya siswa dan siswi yang memiliki bakat dan potensi di bidang seni. Berbeda dari sekolah lainnya SM Akademi memilih sendiri murid-muridnya dengan kriteria dan standar kelulusan yang tinggi. Tak heran jika SM akademi menjadi sekolah paling elit di Korea. SM akademi bukan hanya sekolah untuk Senior high tapi juga Junior high dan elementary School.
Siang itu suasana halte bus yang tak jauh dari SM akademi mendadak sangat ramai tak seperti biasanya yang hanya ada satu atau dua orang yang menaiki dari halte itu. Mereka berkerumun dan saling berbisik.
"Lihat mereka, bukannya itu seragam SM akademi?"
"Apa yang dilakukan tuan putri seperti mereka di sini?"
"Mereka cantik-cantik sekali."
"Lihat para namja bodoh itu, melihat yoeja seperti itu saja matanya sampai mau lepas." Kata salah seorang yoeja seumuran merek yang juga masih mengunakan seragam.
"Tapi lihat kaki mereka sangat ramping dan panjang." Kata seorang yoeja yang lain dengan pandangan iri.
"Pabo. Kaki mereka kelihatan panjang karena rok mereka terlalu pendek." Sahut si yoeja pertama.
"Ne. Apa bagusnya badan kurus kering seperti itu." Sahut yang lainnya.
Sementara tiga yoeja yang menjadi pusat perhatian itu hanya diam saja. Si yoeja berkacamata besar dengn bingkai putih menyumpal telinganya dengan earphone dan menyetel keras volume musiknya, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam jaket baseball berwarna hijau tua dikombinasi warna putih di bagian lengannya. Rambut panjang bergelombang ungu violetnya ia kuncir kuda menyisakan anak rambut yang menutupi kening, wajah oval yang putih mulus, merah di bagian pipi meski tanpa perona wajah, mata lebar bening seperti mata rusa dinaungi bulu mata panjang nan lentik, bibir pink alami yang sedari tadi menghisap lolipop rasa cola, ia adalah Lu han, siswi asal China yang mendapatkan rekomendasi dan beasiswa untuk memasuki SM Akademi.
Di samping Luhan, duduk seorang yoeja yang lebih feminim dari pada Luhan, menutupi seragamnya dengan coat merah hati, ponsel di tangannya yang dan jari-jari lentik tak berhenti menekan setiap tombol yang ada, bermain game rpg favoritnya. Rambutnya yang kecoklatan ia biarkan tergerai bebas begitu saja, tak terlalu memusingkan untuk menatanya atau mengikatnya, ia menjadi lupa segalanya dan tak perduli dengan sekitar saat ia bermain game. Ia memakai eyeliner di matanya yang indah dan sedikit maskara agar matanya terlihat makin sempurna, menurutnya, ia adalah Byun Baekhyun yang terkenal karena suaranya dan nada tingginya jika bernyanyi, termasuk dalam daftar siswi berbakat.
Dan yang terakhir ada Do Kyungsoo, ia sedikit berbeda dari Baekhyun yang selalu ingin memakai make up meski hanya untuk bagian matanya, wajah Kyungsoo sangat polos, tanpa bedak atau apapun yang melekat di kulit wajahnya, wajah polos dan sifat malu-malunya dan ia yang sedikit pendek dari kedua sahabatnya, membuat orang kadang mengira ia masih duduk di bangku Junior High. Memili mata bulat besar seperti mata burung hantu, dan alis tebal menambah kemiripannya dengan seekor burung hantu, bibirnya yang sedikit merah dan tebal memiliki bentuk yang sangat khas dan menarik , orang-orang menyebutnya "heart shape lips". Mata bulatnya tidak terlalu terlihat karena ia menunduk membaca tiap kata yang berbaris rapi di halaman buku novel yang ada di tangannya.
"TING."
Tanda pintu bus yang terbuka terdengar, Kyungsoo sehmgera menutup bukunya dan mengajak kedua sahabatnya menaiki bis. Mereka mencari-cari tempat duduk yang kosong. Dua orang namja memakai masker dan topi yang duduk di barisan belakang berdiri dan berkata.
YOU ARE READING
XOXO CAFE
FanfictionXOXO Cafe, cafe yang sangat terkenal di kalangan para yoeja dari berbagai usia, selain terkenal karena berbagai macam kue yang enak juga terkenal karena pelayan-pelayannya yang super ganteng dan cool. Setiap akhir pekan akan diadakan pengundian untu...