"Nah sudah rapi." Desah Baekhyun.Ia mengelap keringat di keningnya menggunakan punggung tangan, melepaskan ikat rambut yang menyesakkan rambut indahnya. Sabtu ini ia menghabiskan waktunya dengan mengerjakan pekerjaan rumah membantu ibunya. Ia bangun pagi-pagi sekali, bergegas menuju dapur menyusul ibunya yang sudah terlebih dahulu ada di dapur menyiapkan sarapan.
Ibunya heran dengan sikap Baekhyun tapi tak berlangsung lama. Ia paham betul kalau Baekhyun pastilah menginginkan sesuatu jika bersikap manis seperti itu. Dan yah, sang ibu pun memanfaatkannya, sebelum ia memenuhi permintaan Baekhyun ia membuat anak cantiknya itu bekerja seharian di rumah.
Baekhyun menuruni tangga dengan cepat, menyusul ibunya yang sedang asyik menonton televisi di ruang tengah sambil memakan buah-buahan yang telah dikupas dan dipotong menjadi potongan kecil.
"Umma," Baekhyun mendudukkan pantatnya di ruang kosong tepat di samping kanan ibunya, mengapit lengan sang ibu. "Kamarku sudah beres."
"Sungguh?"
Ada pandangan tak percaya dari sang ibu.
"Sungguh. Lihat saja kalau tidak percaya."
Ibu Baekhyun meletakkan piring buahnya di atas meja dan berdiri diikuti Baekhyun yang cengar-cengir sumringah. Saat mencapai kamar, Baekhyun membuka pintu kamarnya masuk terlebih dahulu lalu merentangkan tangannya.
"Tadaaa~~"
"Hemm," ibu Baekhyun bergumam sambil melihat kamar Baekhyun yang rapi dan wangi.
Semua tertata. Tidak ada buku dan majalah tergeletak di lantai, boneka-boneka juga berada di posisi yang bagus, duduk di rak dengan rapi.
"Ini baru anak eomma." Puji inu Baekhyun.
"Tapi eomma..."
Baekhyun menghentikan ucapannya, ragu sejenak dengan pandangan tertunduk malu.
"Hari ini eomma akan memberimu uang jajan lebih."
Pandangan Baekhyun terangkat. Mata kecil indahnya berbinar-binar.
"Jinjja?"
"Eoh." Ibu Baekhyun mengangguk sambil tersenyum. "Ini akhir pekan dan kau pasti ingin jalan-jalan bersama Kyung dan Luhan kan? Sebentar Eomma ambilkan."
"Gumawo Eomma."
Sebagai balasan ibu Baekhyun hanya tertawa simpul dan keluar dari kamar Baekhyun.
"Ah, aku pakai baju apa ya?" Gumamnya.
Bruk
Ia mengambrukkan diri di atas karus, kedua tangannya terentang lebar.
"Aku ajak mereka tidak ya? Tapi..."
ooOoo
"Kau tidak lari hari ini?"
Kwangsoo bertanya pada Kyungsoo, adiknya, saat melihat sang adik duduk di ruang tengah dan menonton tayang ulang kartun robo car poli.
"Malas." Jawab Kyungsoo singkat.
Ia masih marah. Marah besar karena sang kakak dan ya, Kwangsoo hanya bisa tersenyum kecut dan diam jika Kyungsoo sudah memberikan jawaban pendek seperti itu. Agak takut, ia duduk di sebelah Kyungsoo dan Kyungsoo diam saja berlagak tidak melihat Kwangsoo.
"Baekkie dan Luhan ke mana?" Tanyanya lagi.
Kali ini lebih lirih dan hati-hati. Tidak ada yang salah dengan pertanyaannya, hubungan mereka bisa dibilang cukup dekat. Kyungsoo adalah tipe adik manis yang galak di luar tapi berkebalikan dengan sifat aslinya yang manis dan perhatian dengan sang kakak. Dan karena Kwangsoo mengganggap Kyungsoo adalah adiknya yang berharga terkadang sifat melindunginya jadi berlebihan dan Kyungsoo sangat tidak suka dengan itu.
YOU ARE READING
XOXO CAFE
FanfictionXOXO Cafe, cafe yang sangat terkenal di kalangan para yoeja dari berbagai usia, selain terkenal karena berbagai macam kue yang enak juga terkenal karena pelayan-pelayannya yang super ganteng dan cool. Setiap akhir pekan akan diadakan pengundian untu...