Chapter 9

790 119 31
                                    

DUK DUK DUK

DUK DUK DUK

"Soo-ya, buka pintunya." Seru namja tinggi kurus di depan pintu kamar Kyungsoo yang dikunci dari dalam.

"SHIREO!! AKU BENCI OPPA!!" Jawab Kyungsoo berteriak dari atas tempat tidur.

Wajah namja itu pucat.

"Mianhae Soo-ya. Oppa hanya tidak ingin kamu bergaul dengan namja sembarangan."

Kyungsoo diam tidak menjawab dan justru menyalakan mp3 nya keras-keras.

Beberapa saat yang lalu ia habis di sidang oleh kedua orang tuanya perihal dia pergi bersama Kai. Padahal dia tidak hanya berdua di sana, tapi penjelasannya itu tidak diindahkan sama sekali. Mereka menanggap kalau Kyungsoo akan melalaikan tugasnya sebagai pelajar jika terus berdekatan dengan Kai. Dan bagaimana orang tuanya tahu, tidak lain karena laporan kakaknya yang saat ini sedang memohon di depan pintu kamar Kyungsoo, Kwangsoo.

Kyungsoo beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di kursi meja belajarnya, membuka buku pelajarannya dengan kemarahan yang menumpuk dan mengetuk-ngetuk meja dengan ujung pulpen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyungsoo beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di kursi meja belajarnya, membuka buku pelajarannya dengan kemarahan yang menumpuk dan mengetuk-ngetuk meja dengan ujung pulpen.

"Menyebalkan. Memangnya apa salahnya jika aku berteman dengan namja. Tidak bolehkah aku menentukan dengan siapa aku berteman atau tidak." Ucapnya mengerutu.

"Soo-yaaa..." Panggil Kwangsoo dari luar kamar Kyungsoo.

"Aku sedang belajar."

Kwangsoo menelan ludah kecut, mengurungkan niatnya untuk memberi pengertian lebih pada Kyungsoo.

ooOoo

"Kembalikan. Tidak. Kembalikan. Tidak. Kembalikan?"

Luhan bergumam tidak jelas sambil menatap jaket Sehun.

"Apa aku harus pergi ke sana lagi? Tapi..."

Ia berpikir dan menimang-nimang. Menyerah karena binggung ia pun keluar dari kamar menuju dapur di lantai bawah untuk mengambil minum.

Ia sedang menuang air ke gelas ketika ia mendengar suara pintu depan terbuka disertai langkah sepatu.

"Aku pulang." Seru Yixing.

"Eoh selamat datang." Kata Luhan sambil jalan menyambut Yixing.

Mata rusanya membelalak menatap Yixing yang basah kuyup.

"Omo, Eonni?!" Pekiknya.

Buru-buru ia meletakkan gelas di meja dan berlari mengambil handuk untuk Yixing.

"Eonni tidak bawa payung? Kenapa sampai basah seperti ini?" Berondong Luhan sambil memberikan handuk pada Yixing dan mengambil tas Yixing.

XOXO CAFE Where stories live. Discover now