Marah dan Kesal
Dua kata yang bisa menggambarkan perasaan Harry Potter saat ini. Setelah kembali dari pensive di ruang Kepala Sekolah. Beberapa waktu yang lalu dia sudah mendengarkan suara brutal Nagini menyerang Snape. Beberapa jam sebelumnya juga Hogwarts sudah menjadi medan perang, sementara dia dan The Golden Trio mencari damn hocrux di ruang kebutuhan, yang ternyata sebuah diadem milik Rowena Ravenclaw. Beberapa jam sebelumnya juga dia baru kembali dari misi pencarian hocrux yang sama dengan membobol Gringotts dan naik Naga untuk melarikan diri. Beberapa bulan yang lalu juga dia melakukan pelarian di hutan dan berusaha menghancurkan Slytherin loket yang juga hocrux Voldy. Dan sekarang, setelah dia melihat memory dari airmata Snape dan dia benar-benar merasa...
Annoying
So damn annoying
Orang tua yang menyebalkan itu mengatakan bahwa dia juga hocrux.
Damn
Dia bahkan membuat hidupnya benar-benar menyakitkan. That manipulative meddlesome old goat. Dia begitu saja memanipulasinya. Tidak memberikan clue apa-apa. Bahkan dia membuat hidupnya selama enam tahun menderita dengan kebencian Snape yang ternyata semua itu adalah permintaan --coret-- suruhannya pada Snape untuk tidak menunjukkan perasaannya. Dia membuat Snape menjadi vilain di sekolahnya. Bahkan lebih-lebih dari Voldemort hanya agar membuat seorang Harry Potter menjadi orang yang bersyukur karena that meddlesome old goat menolongnya dari kemalangan yang merupakan akibat dari rencananya sendiri.
Sekarang apa! Dia berharap The Boy-who-Lived dengan senang hati berjalan menuju kematiannya sendiri di tangan Voldemort. Hanya karena dia horcrux. No..no...bukan, semua ini berawal dari ramalan menyebalkan itu. Dia tak punya orangtua. Dia hidup dengan Dursley (masih salahkan Dumbledore karena dia yang meletakkanya disana) dan diperlakukan lebih rendah dari house-elf. Dan juga dia harus melakukan semua 'petualangan' itu hanya karena sebuah ramalan. Jadi selama ini usahanya untuk bertahan hidup setiap tahun, baik itu di Hogwarts atau di Dursley jadi sia-sia.
Apa hidup tidak bisa lebih buruk lagi.
Bahkan hidup Snape sama menderitanya dengan dia. Snape sudah menderita karena dibully ayahnya. Snape tak bisa apa-apa saat orang yang dicintainya menikah dengan orang nomor satu yang di bencinya. Snape yang memohon pada Dumbledore untuk menyelamatkan Lily dari Voldy. Dumbledore tidak berusaha cukup keras untuk melindungi Potter. Dia membiarkan kedua Potter mati dengan secret keeper yang lemah seperti Wormtail yang ternyata Death Eater (dan Harry yakin sebenarnya Dumbledore tahu) dan membiarkan godfathernya yang tidak bersalah mendekam di Azkaban selama 12 tahun. Snape bahkan harus berakting jahat dan penuh benci pada Harry. Sementara dia juga melakukan Unbreakable Vow untuk melindungi Harry. Snape juga harus menjadi spy saat Voldy kembali dan dengan kemungkinan mati sangat tinggi. Snape bahkan harus menderita mengajar para dunderhead walaupun skill nya dalam Potion tidak diragukan. Snape yang seharusnya jadi Hero bukan Dumbledore.
Oh rasanya jika dia belum mati, Harry sangat ingin sekali mengulitinya sebelum membunuhnya.
Harry berjalan menuju Forbidden Forrest dan melewati Ron dan Hermione yang coba menghentikannya. Dia abaikan karena merasa sangat kesal. Harry juga sempat memutar Resurrection Stone berharap Dumbledore muncul. Tapi tidak, dia tidak muncul. Dia mencoba kali ini Snape. Dia juga tidak muncul. Tapi saat dia berharap orang-orang tersayangnya muncul, ibu ayah Remus dan Sirius muncul.
I see
Dalam hati Harry tahu apa yang akan di katakannya pada Voldemort nanti.
"Aa..look The Boy-Who Lived come to Die"
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden brat and his Shadow Knight (Complete)
FanfictionSiapa bilang aku mau jadi that's damn Golden Boy. Screw up with that you egoitical megalomaniac Dark Lord. Snape x Harry Warning: Dumbledore Bashing. Dark!Harry, Good!Snape, another tag will be add Peringkat #7 severussnape -16 May 2018 Peringkat #1...