Afraid

3.8K 265 53
                                    

Dua bulan berada di rumah sakit Veela Court ini akhirnya membuahkan hasil bagi Potion Master kesukaan Hogwarts. Severus Snape pelan-pelan sudah bisa berjalan lagi. Kakinya masih sedikit kaku dan sulit digerakan. Dia rindu dengan langkah cepat dan tak bersuara yang biasa dia lakukan saat menjadi Profesor. Tangannya sudah tidak lagi gemetar membuatnya bisa makan dengan tenang tanpa minta bantuan orang lain. Dia bahkan sekarang sudah boleh mandi di kamar mandi. Well.. itu hal paling menyenangkan bagi orang yang dua bulan hanya bisa terbaring di rumah sakit. Tidak ada lagi pisspot. Dia sudah bisa bolak balik ke toilet untuk menyelesaikan urusannya. Suaranya masih serak, membuat dia tidak berharap banyak untuk kesembuhan suaranya itu.

Tapi...

Dia merasa kesepian

Sejak kunjungan tiba-tiba dari Dark Lord beberapa bulan lalu, Harry menjadi jarang menemaninya. Lebih tepatnya sehari setelah Harry membawanya ke Gringgots. Saat itu kondisi tubuh Snape masih sangat buruk. Tubuhnya sangat lemah dan demamnya cukup tinggi. Healer Fint mencoba segala cara untuk menstabilkan kondisinya lagi. Akhirnya dia menemukan bahwa sebuah magic binding  pada magical core miliknya membahayakan nyawanya. Snape ingat saat itu dia mendengar Harry menggeram marah dan segera menggotong tubuhnya keluar dari ruangan tempatnya di rawat. Hanya berpakaian baju rumah sakit dan dibalut jubah tebal, Snape dibawa Harry ke cabang Gringgots di Veela Court. Snape sudah dalam kondisi setengah sadar dalam gendongan Harry. Tubuhnya sudah menggigil hebat dan satu-satunya sumber kehangatan hanya dari tubuh Harry yang menggendongnya. Snape mencengkram erat kemeja yang dipakai Harry dan menenggelamkan wajahnya di dada yang hangat itu. Dia merasakan dada pemuda itu bergetar karena geraman kemudian sentuhan lembut bibir yang dingin di keningnya. Snape dibawa masuk ke sebuah ruangan gelap dan pakaiannya ditanggalkan. Harry kemudian menurunkannya di sebuah kolam dengan air dingin yang membuat Snape meringis dan hampir menangis. Harry meninggalkannya di sana. Otak Snape masih cukup koheren untuk mencerna apa yang mungkin terjadi. Apapun kolam dingin ini pasti ada hubungannya dengan ritual. Tapi biar bagaimana pun dia merasa takut karena ditinggalkan sendirian di sana dalam kondisi yang sangat lemah. Tapi setelah sekian lama, Harry kembali dan menggendongnya lagi keluar dari sana. Dia bahkan mencium kedua sudut mata Snape dan pipinya. Saat itu Snape baru sadar kalau dia menangis. Dia menangis karena Harry meninggalkannya.

Setelah itu Harry membawanya kembali ke rumah sakit dan membaringkannya di kasur. Snape tidak begitu menggigil, tapi hatinya masih gelisah. Harry akhirnya ikut tidur di sampingnya malam itu sambil terus mengelus rambutnya dengan tenang sampai dia tertidur. Kesembuhan Snape berangsur-angsur membaik dengan cepat semenjakmagic binding itu hilang. Namun intensitas kunjungan Harry berkurang. Snape hanya melihatnya saat weekend saja dan itu hanya sebentar. 

Berhubungan dengan magic binding, Snape mengalami perubahan yang sangat signifikan. Warna kulitnya yang semula pucat tidak sehat menjadi warna alabaster yang berkilau. Pipinya yang tirus jadi sedikit terisi. Hidung bengkoknya tetap bengkok, tapi dia terlihat tampan. Bibirnya yang menghitam karena berbagai ramuan yang dicobanya, kini berwarna lebih terang ke arah merah muda. Hilang sudah garis-garis keriput karena stres masa perang. Dia jadi kelihatan sepuluh tahun lebih muda. Menurut Healer Fint, itu sebenarnya adalah gen Veelanya yang akhirnya bisa aktif kembali setelah sekian lama. Snape cemberut karenanya.

Bukan karena dia tidak suka penampilannya menjadi lebih baik. Tapi gen Veela menimbulkan masalah baru. Pernah suatu hari Snape sedang berjalan-jalan di taman rumah sakit melatih kakinya yang kaku, seorang laki-laki menghampirinya. Awalnya Snape hanya mengacuhkannya, tapi orang itu mengikutinya. Orang itu malah dengan berani menggrepenya. Snape saat itu sangat kaget dan gagal merespon dengan cepat, pemuda itu menarik tangan Snape dan mencoba meraih kancing kemejanya untuk dibuka. Pemuda itu di pukul oleh pemuda lain dan langsung jatuh tersungkur. Snape merasa lega karena dia pikir orang ini menolongnya. Namun ternyata orang ini lebih parah. Dia mencium bibir Snape dengan seenaknya dan merobek bajunya hingga tubuhnya terekspos. Snape berusaha mendorong, tapi orang itu mengeluarkan aura dominannya. Sialnya, Snape adalah submisif veela, tubuhnya langsung lemah di hadapan dominan. Snape ingin menangis, di mana Harry saat dia membutuhkannya.

Golden brat and his Shadow Knight (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang