Answer

4.4K 244 63
                                    

...

"Severus Snape, Pewaris keluarga Prince. Potion Master dan Kepala Sekolah Hogwarts. Maukah kau menikah denganku?"

Snape tertegun mendengar ucapan Harry. Apa telinganya tidak salah dengar. Mata hitam Snape melebar tak percaya, tapi kemudian fokus.Snape melihat wajah Harry yang begitu serius. Mata hijau milik Harry juga menunjukan keseriusan. Entah mengapa melihat mata cemerlang itu membuat Snape terhipnotis. Sebelum Snape berkata, Harry sudah mengalahkannya lebih dulu.

"Kau tak perlu menjawabnya sekarang."

Mulut Snape baru saja ingin membuka namun dia menahannya. Hatinya ingin berkata ya aku mau. Tapi sisi pesimisnya mengatakan untuk tidak egois. Dia tidak pantas untuk bersanding dengan makhluk seindah Harry. Harry yang sangat baik dan pengertian, muda, kuat dan rupawan. Sementara dia yang kotor, rusak, penuh dengan dosa. 

Apakah dia bisa melakukannya, menikahi Harry hanya untuk kebebasan. Sisi Slytherin miliknya menyadari jika dia menikah dengan Harry maka dia bisa selamat dari ancaman Azkaban. Mungkin dia bisa kembali menjadi Potion Master sesungguhnya dan tidak perlu mengajar di Hogwarts. Namanya bisa bersih dari semua kejahatan yang dia lakukan. Harry dapat melindunginya.

 Tapi, dia tidak mau mengotori Harry.

Jika Harry bersamanya, hilang sudah kesempatan Harry untuk bersanding dengan seorang gadis cantik dan menghasilkan keturunan yang rupawan juga. Jika dia bersama Harry, dia hanya akan menjadi benalu bagi kehidupan Harry.

"Aku.."

"Shhh"

Harry menahan bibirnya untuk bicara dengan meletakkan telunjuknya di bibirnya. Kemudian menunduk dan menggantikan jari itu dengan bibirnya. Snape mendesah saat bibir Harry bersentuhan dengan bibirnya yang kering. Lidah Harry menyapu  bibir Snape dan membasahinya. Bibirnya kemudian digigit pelan sebelum lidah Harry meminta akses masuk. Pikiran Snape mulai berkabut saat hidungnya mencium aroma Harry, aroma Harry yang bergairah. Snape melenguh, tubuhnya lemas. Entah sejak kapan Harry sudah memerangkapnya di bawah tubuhnya dengan Snape yang menggeliat gelisah di kasur yang di tidurinya. 

Harry menjauhkan wajahnya dan berhenti menciumnya, membuat Snape ingin merajuk karena dia tidak ingin berhenti. Dia ingin Harry melanjutkannya. Snape membuka matanya sedikit, memberikan tatapan sayu pada Harry. Harry menatapnya dalam sebelum berbisik dengan tenang ditelinganya.

"Aku akan kembali lagi besok, istirahatlah."

Harry beranjak dari posisinya dan turun dari tempat tidur. Snape dengan pikiran yang masih sedikit berkabut melihat dominannya hendak pergi meninggalkannya, merasa panik. Dia mencengkram baju lengan panjang Harry dan membuat lenguhan submisif yang stress. Harry berbalik menatapnya lagi. Kali ini dengan tatapan penuh kelembutan. 

"Kalau begitu akan akan tetap di sini sampai kau tidur."

Harry memunculkan kursi dari udara kosong dan duduk di samping tempat tidur. Snape ingin sekali meminta Harry untuk tidur dengannya, tapi rasa kantuk mulai mendera. Belum lagi elusan tangan Harry di kepalanya terasa sangat nyaman untuk dihentikan. Matanya menjadi sangat berat. Tak berapa lama Snape tidur dengan posisi tangannya masih mencengkram baju lengan panjang Harry.

..........................................................................................................................................

Saat bangun keesokan harinya, Snape menemukan dirinya masih mencengkram kemeja Harry. Walaupun pemiliknya sudah tidak berada lagi di ruangan itu. Snape memandangi kemeja di tangannya dengan penasaran. Dia membawa kemeja itu ke wajahnya dan menghirup aroma Harry. Aroma citrus dan aroma rumput hijau yang basah oleh hujan. Snape melenguh, dia senang Harry meninggalkan sesuatu untuknya. Tapi itu membuat pertanyaan lain muncul, apa Harry keluar dari tempat ini dengan bertelanjang dada? Snape jadi cemberut memikirkan orang lain yang akan menikmati pemandangan tubuh indah Harry jika dia benar-benar melakukan hal itu. Snape berharap Harry tidak benar-benar bodoh dan melakukannya. Snape kembali berbaring dan memeluk kemeja itu. Hidungnya masih juga dia benamkan di kain dengan aroma matenya itu.

Golden brat and his Shadow Knight (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang