"Gomawo sudah menyelamatkanku kemarin"kata Taehyung
"Menyelamatkanmu?memangnya kemarin kau kemana?"tanyaku bingung
"Aku pergi ke hotel bersama Jihye, dan untung saja Eomma mu menelpon jika kau habis pergi denganku jadi aku selamat dan tidak di interogasi terlalu lama oleh eomma "jelas Taehyung
"Oh"jawabku singkat
'Dia bilang ke hotel? Apa yang mereka lakukan? Apa jangan..berhenti berpikir Sohyun-a kau tidak boleh byuntae arraseo"pikirku
"Sohyun-a cepat duduk acaranya akan di mulai"ucap Jin-oppa yang membangunkan lamunanku
"Ah,ne oppa jal gayo"jawabku lalu meninggalkan Taehyung tanpa pamit padanya
Acara pun berakhir sempurna sepulang dari acara ini aku pulang bersama Taehyung karena Jin Oppa memintanya dan tidak ada percakapan antara Kami
"Bisakah kau turun di sini? Dan naik taksi aku harus pergi ke suatu tempat"pinta Taehyung dingin
"Ah, arra"jawabku lalu turun dari mobil Taehyung
Mobil Taehyung pun melaju meninggalkanku di piggir jalan
"Apa dia baru saja mencampakan aku? Kau pikir aku ini apa pohon pinus?aku harus bagaimana?bagiamana aku pulang?"saat aku sedang berpikir ada sebuah mobil berhenti di depanku
"Sohyun-a ayo naik"ajak Namja yang berada di dalam mobil itu
"Jimin"ucapku bahagia dan segera masuk kedalam mobil Jimin
"Apa dia meninggalkanmu lagi? "Tanya Jimin
"Entahlah Jim"jawabku malas
"Kau yakin akan tetap menikahinya? "Tanya Jimin yang masih fokus pada jalanan di hadapannya
"Sekarang aku sedikit ragu, Jim apa langkah yang ku ambil ini benar? "Tanyaku
"Kenapa bertanya padaku? Tanyakan pada hatimu "ujar Jimin
"Baikah teruskan saja Sohyun-a, kau pasti bisa "ujarku menyemangati diriku sendiri
"Jika Taehyung tidak mau, aku mau menjadi suami mu"goda Jimin
"Ish, ish, lalu mau kau kemanakan Jaera huh?! "Tanyaku lalu memukul lengannya
"Kau pikir aku serius apa, tentu saja tidak aku sangat mencintai Jaera "jawab Jimin dengan tersenyum simpul
"Jaera sungguh beruntung mempunyai kekasih sepertimu, sedangkan aku, menganggap kehadiran ku saja itu mustahil baginya "jelasku
"Hey hey, masa calon pengantin bersedih begini, tersenyumlah"ujar Jimin sambil mengelus pucuk kepalaku
"Kau tau Taehyung itu sebenarnya ramah, sangat ramah mungkin dia belum menerima sepenuhnya perjodohan kalian yang medadak, kau harus ingat mungkin dia belum menerima mu bukan berarti dia tidak menerima mu"tambah Jimin
"Ohmm, aku harap begitu"jawabku
