3

1K 48 0
                                    

Suasana sekolah menjadi sangat ribut dan bising karena semua mulut para fansnya Vernon. Tentu saja mereka marah melihat dambaan hati mereka sedang mengantar somi pulang dengan mobil mewahnya.

"gila tu cewe beruntung banget"

"mungkin Vernon di pelet ama tu cewe"

"kamvret"

semua omongan yang keluar dari mulut orang tidak membuat langkah Venon dan somi berhenti mereka tetap berjalan menuju parkiran.

"eh fans lo banyak amat ya" ucap somi

" kan gue ganteng" jawab vernon dengan oercaya diri. emang ganteng sih

"pala lo ganteng, o ya gue ga mau jadi pacar lo" jelas somi

"dan gue ga mau tau, lo pacar gue titik." sontak vernon yang membuat somi kaget

"gila"

"yaudah, gue ga maksa tapi kalo dalam satu minggu ini gue bisa bikin lo suka sama gue kita pacaran tapi kalo ga yaudh kita teman aja. deal" solusi vernon yang membuat somi terpaksa setuju.

"ok gue setuju, tapi lo janji kalo dalam satu minggu gue ga suka sama lo, lo harus jauhin gue dan jangan ganggu gue lagi" jelas somi

***

Sebuah mobil hitam bercorak putih berhenti di depan kafe dengan diikuti hentakan kaki seorang lelaki yang keluar dari mobil dengan pesona yang luar biasa. lelaki itu menuju puntu mobil di kiri dan langsung membuka pintunya. Somi keluar dari mobil itu dengan jantungnya yang berdetak kencang. Somi melangkahkan kakinya dan menuju ke teras cafe. Somi selalu memandang wajah Vernon yang sedang berjalan ke arah somi, sekilas somi teringat akan janji nya jika ia menyikai Vernon.

"Woy, bengong sih" sontak Vernon yang berhasil membuat somi terkejut

"hah, siapa yang bengong"

"lo udah mulai suka ya sama gue" candaan vernon yang membuat somi takut

"eleh, siapa juga yang suka sama lo, lagian gue ga pernah kalah taruhan kali" jelas somi membela dirinya

"yaudah tapi hati-hati jangan temakan omongan sendiri ya" jelas vernon

somi merasa ketakutan dengan perkataan vernon ia mulai berpikir bagaimana jika yang vernon katakan itu benar? bagaimana jika ia memakan omongannya sendiri? pertanyaan itu membuat somi ketakutan

"kamu pesan apa sayang?" tanya vernon

"sayang sayang pala lo peang" kesal somi

"jangan gitu dong kan aku pacar kamu, kamu mau pesan apa?" jelas vernon sekali lagi

"terserah kamu aja" jawab somi singkat

jawaban somi membuat vernon bingung

"mba,

"iya mas ada yang bisa saya bantu?" jawab pelayan cape itu

"saya pesan es krim rasa vanilla sma rasa cokelat"

pesanan vernon membuat somi heran dan bertanya-tanya kenapa vernon memesan es krim rasa vanilla itu seakan akan pria tau jika somi menyukainya.

"hey" panggil somi

"ia kenapa sayang" jawaban sayang vernon yang membuat somi ogah untuk bertanya

"ga jadi"

"hah, yaudah"

"kok lo pesan es krim rasa vanilla sih?" tanya somi

"aku emang mau pesan itu, bukannya kamu suka ya" jawab vernon

"lo tau dari mana kalo gue suka" tanya somi

"boro boro gue ngasih tau kalo lo ga panggil gue sayang" sontak vernon yang berhasil membuat somi memanggilnya sayang

"sayang, kok kamu tau aku suka sama es krim rasa vanilla" tanya somi sambil membalikkan bola mata nya

"gitu dong, ia aku tau kan aku nanya sama sahabat kamu si nisa" jawab vernon sambil membaca buku menu di cape itu

" astaga tu anak awa aja nanti" batin somi

***

tidak lama menunggu akhirnya es krim pesanan mereka pun datang. Somi terlihat sangat girang saat melihat es krim rasa vanilla ada di hadapannya.

"sayang kamu suka banget ya sama es krim sampai makannya lahap gitu?" tanya vernon yang membuat somi menghentikan makannya

"maaf aku lahap banget ya makannya" tanya somi menutup malunya

"ia, tapi ga papa aku juga suka es krim" jawab vernon agar somi tidak merasa malu dengan tingkahnya.

Vernon melihat ada es krim yang tersisa di mulut somi, kemudian vernon menjulurkan jempolnya ke bibir somi dan membersihkannya. Somi terkejut dengan tingkah vernon yang tak terduga olehnya. Tiba-tiba jantung somi berdetak kencang karena muka dirinya dan vernon sudah berdekatan.

"maaf" ucap halus vernon karena sudah lancang menyentuh bibir somi

"ga pa..pa ko" ucap gugup somi

Keadaan kafe menjadi sangat hening karena semua orang sudah pulang sedangkan vernon dan somi masih tetap berada di cafe itu. Begitupun denga somi dan vernon tidak ada yang berniat untuk bicara antara mereka berdua. Tiba-tiba somi membuka pembicaraan

"ver, aku mau pulang dulu ya" ucap somi sambil berdiri

"aku antar som, lagian udah sore kan ada apa apa di jalan, mending aku antar" ucap vernon

"ta..

"aku ga suka penolakan" jelas vernon langsung memotong omongan somi

Jangan lupa votenya ya

Milik KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang