7 hari sudah berlalu tersimpan janji yang belum terungkap antara somi dan vernon. Mereka sudah menjalani hari demi hari dan waktu pun sudah tiba untuk menyatakan perasaan satu sama lain. Somi yang malam itu sedang duduk diam menatap bintang-bintang dari jendela kamarnya sambil memikirkan apa yang akan ia katakan kepada vernon besok, karena semakin bingung ia pun mengambil ponselnya dan langsung menelpon sahabatnya nisa!
"hallo som, ada apa?" sahut nisa dari telpon
"nis lo bisa ga ke rumah gue sekarang, gue butuh lo sekarang" jawab somi dengan nada lemas
"ok tunggu gue ya som" jawab nisa sambil memasang jaket warna marron di lengannya
"ia makasih nis" suara terakhir somi untuk menutup telponnya dengan nisa
Tidak lama ditunggu nisa sudah sampai di rumah somi dan langsung masuk ke kamar somi. Disaat masuk ke kamar nisa melihat keadaan somi sedang bingung sekali lalu nisa menghampirinya!
"som lo kenapa?" tanya nisa dengan cemas
"gue ga papa, tapi gue bingung besok sudah genap 1 minggu dan gue masih bingung sama perasaan gue ke vernon nis" jelas nisa
"huh, hati lo emang mau apa som?" tanya nisa lagi"terkadang hati gue berkata ia tetapi tidak selalu ia, hati gue juga sering berkata tidak" ucap somi
"itu karena lo masih mikirin adword" sontak nisa langsung to the poin
"ia, jujur gue ga bisa ngelupain adword nis, gue sayang sama adword, lo bayangin gue udah mendam perasaan gue bertahun-bertahun dan akhirnya adword nyatain perasaannya ke gue tapi gue malah ga langsung jawab dan adword ninggalin gue untuk selamanya nis, gue sayang sama adword" jelas somi sambil menangis
melihat hal itupun nisa langsung memeluk sahabatnya itu dan menasehatinya
"som, saran gue ya lo bilang semua apa yang lo rasain selama ini sama vernon, jika lo jawab ga maka lo harus ngasih tau alasannya" ceramah nisa yang membuat somi kembali tegar.
"makasih ya nis, lo sahabat terbaik yang pernah gue kenal" sahut somi sambil memeluk nisa
"santai aja kali som, gue kan emang yang terbaik buat lo" jawab nisa yang berhasil membuat somi tersenyum
hari sudah semakin malam kedua sahabat itu sudah lenyap dalam tidurnya. Mereka adalah sahabat yang tidak terpisahkan saling melengkapi dan mendukung itulah sahabat yang mereka artikan. Malam itu terasa sangat panjang dan melelahkan sampai sampai nisa tidak sadar jika ia tidur bersama somi.
***
lallalalallallalalllaaaaaaa
suara alarm somi"som som itu suara apa an kok lallalalalalaa gitu sih" ucap nisa sambil menggosokkan matanya yang masih berkaca kaca
"hah, itu alarm gue" jawab somi dengan percaya diri
"jeleknya suara alarm lo kaya ga ada lain aja" sambung nisa sambil mengejek somi
"biarin" jawab somi membela dirinya
setelah selesai berdebat mengenai nada alarm mereka pun bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Pagi itu nisa pergi ke sekolah menggunakan seragam milik somi karena ia tidak menyangka jika ia bermalaman di rumah somi!
Di sela sela suasana kamar somi yang agak bising dengan suara cemprengnya nisa, ada terdengar suara klakson mobil di depan. Sudah diduga bahwa itu adalah vernon. Somi sangat bersyukur pagi itu karena ibunya sedang tidak di rumah jadi ia bisa keluar kamar tanpa ocehan ibunya tentang vernon yang dijuluk malaikat tanpa sayap oleh ibunya!
"Som itu di depan vernon ya" tanya nisa
"ia deh kayanya, gue duluan ya nyamperin vernon" ucap somi berburu buru
Somi yang menghampiri vernon di luarpun langsung menyuruh pria itu masuk ke rumah karena akan sangat lama menunggu nisa untuk siap-siap!
"Ver duduk aku mau ambilin minum dulu" suruh somi
"ga usah som, aku udah sarapan sma minum, jadi aku rasa mending kamu duduk sama aku aja sambil nungguin nisa" jelas vernon
Kemudian somi langsung membicarakan tentang janji mereka
"ver aku mau ngomong soal janji kita" ucap somi sambil gugup
"hmm kamu ngaku ya suka sama aku" rayu vernon
"ver aku mau serius jangan becanda" tambah somi
"ia ia aku serius, sekarang aku mau tau apa jawaban kamu" tanya vernon sambil merasa tidak sabar mendengar jawaban bahagia dari somi
"gini ver, aku ga ngerti sama perasaan aku, aku bingung, aku ga tau harus ngomong apa, tapi yang pasti aku nolak kamu ver" jelas somi
"apa, maksud kamu, kamu ga mau jadi pacar aku" tambah vernon dengan emosi
"iya ver sory banget ver, alasannya cuma satu aku ga bisa gitu aja ngelupain masa lalu aku, aku masih sayang sama cinta pertama ku" jelas somi
vernon yang mendengar jawaban somi pun langsung merasa rapuh dan ta berdaya karena hanya somi harapan satu satunya alasan ia tetap hidup. Vernon tidak punya siapa-siapa lagi selain somi, kakanya sudah meninggal karena kecelakaan, ibunya juga meninggal saat ngelahirin vernon sedangkan ayahnya hanya sibuk dengan bisnisnya.
"som gue cowo yang nepatin janjinya gue rela kok lo ga terima gue karena itu kan kesepakatan kita sebelumnya, tapi lo harus ingat som gue bakal ngejar lo suatu hari nanti, gue bakal berubah dan maaf jika nanti gue bakal maksa lo untuk menjadi milik gue" jelas vernon sambil bergegas pergi
"vernon lo jangan gini, tetap jadi diri lo yang sebenarnya" ucap somi sambil menangis
"gue harus pergi" ucap vernon sambil menghidupkan mobilnya dan langsung pergi
Somi yang hanya bisa berdiri dan menangis, ia merasa bersalah memilih keputusan itu. Ia merasa jika ia gagal membuat seseorang bahagia. Somi berteriak di tengah jalan itu dengan diikuti jatuh air hujan satu persatu hingga deras hingga membuat tangan somi sakit karena saking derasnya hujan pagi itu.
kemudian nisa datang dengan membawa payung putih untuk melindungi somi dari derasnya hujan.
"som kita masuk yu, nanti lo sakit" ucap nisa
"ga nis gue ga mau, gue mau vernon kembali ke sini dan dengarin penjelasan gue" jelas nisa sambil menangis
"som lo mau jelasin apa lagi semuanya udah lo jelasin kan" jawab nisa yang berhasil membuat somi bangkin berdiri
Pagi itu somi dan nisa tidak masuk sekolah karena masalah yang terjadi serta hujan deras yang mengurungkan niat mereka untuk pergi ke sekolah.
***
Malam pun tiba somi yang berharap vernon akan memberinya pesan selamat malam pun tidak kunjung datang. Ia sangat khawatir dengan keadaan vernon sehingga ia memutuskan untuk pergi ke rumah vernon
"Permisi mba ada yang bisa saya bantu?" ucap satpam rumah vernon
"Vernonnya ada ga pak?" tanya somi
"yah, kebetulan ni de dari kemaren tuan vernon ga ada pulang ke rumah" jelas satpam itu yang membuat somi khawatir
"oo yaudah pak makasih" ucap somi sambil berjalan menelusuri koridor
Ia bahkan tidak pulang rumah, dia pasti sangat kecewa jika aku bisa mengundurkan waktu maka aku akan menarik semua omangan ku tadi dan mengatakan jika aku mencintainya" batin somi yang hanya bisa berharap.
jangan lupa tinggalkan jejak ya guys
reading terus cerita aku semoga kalian tidak bosan dengan cerita ku
salken readers✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Milik Ku
Teen FictionAPA? jadi pacar lo? Yg benar ajaa ~ Somi ~ Vernon Hansol ~ Nisa ~ Garel ~ Olan