Chapter 5 (Penyelamatan Hyerin part2)

39 9 2
                                    

Vote >>> biar semangat nulis


Penyelamatan Hyerin Part 2.

"Shiro, sekarang bagaimana??????"

"Akira, maafkan aku, Sial.." ucap Shiro

Minta maaf? Bukan itu yang aku butuhkan sekarang, kami hanya punya kamu sekarang. Apa yang dapat kami lakukan? Mundur? Kami harus kemana. Tolong, tolong kami. Alice sudah..

Alice sudah sangat lemah sekarang!

Aku hanya dapat melihat Alice yang terus menerus memegang kepalanya, dan terlihat sangat kesakitan. Aku ingin berbuat sesuatu. Tapi apa?

"Paling tidak. Paling tidak, aku harus menyelamatkan Alice!"

"Kita benar-benar terkepung sekarang. Aku harus mencari jalan mundur. Tunggu aku sebentar," balas Shiro.

"Tidak, kita tidak boleh mundur," sanggah Alice lemah.

Apa yang kau katakan, kau sudah sampai seperti ini.

"Alice, kita tidak punya pilihan lain kan,"ucapku

"Re-Reyna, paling tidak kita dapat membawa Akira kedalam gedung itu. Apa kau memliki cara untuk menghancurkan pintu itu?"

"Aku dapat melakukannya dengan gelombang Radiasi melalui tanganku. Tapi aku tidak dapat bergerak selama 5 menit, tanganku tinggal satu. Aku tidak dapat melindungi diriku sendiri ketika melakukannya."

"Aku yang akan melakukannya." Jawab Alice.

Melakukannya? Kau bercanda kan? Para robot itu pasti akan berkumpul untuk mengalahkan Reyna yang mencoba menghancurkan pintu gedung itu. Lalu bagaimana, dengan keadaan normal saja.. Bagaimana dengan keadaan kamu sekarang!

"Tidak, kita harus mundur, kita dapat kembali lagi nanti. Aku mohon kita semua harus kembali hidup hidup. Aku mohon.."

"Reyna, aku mungkin akan hilang kendali, tapi aku akan mencoba mengontrolnya untuk melindungimu. Dan Akira, apapun yang terjadi, kamu harus menyelamatkan Hyerin. Ambil kekuatan ini kembali bagaimanapun keadaanku."

Alice mencoba bangun dengan terus memegangi kepalanya. Apa yang ingin kamu lakukan. Bahkan aku tidak yakin kamu akan berdiri tegak. Duduk pun kamu seperti tak mampu.

Kamu menciumku?

Untuk apa?

Sebenarnya apa maksudnya?

Kekuatanku? Kekuatanku menghilang? Apa kamu telah mengambilnya? Alice, kenapa kamu terlihat aneh? Mata birumu menyala merah. Wajahmu terlihat mengerikan. Lembaran partikel putih biru yang selalu aku gunakan kenapa berwarna hitam?

Alice kemudian dapat berdiri didepanku dengan aura hitam yang terlihat mengerikan. Aku dapat melihat pistol hitam di tangan kanannya. Walaupun hanya pistol tapi entah kenapa itu dapat menghancurkan sebuah tank dengan sekali tembakan. Dan..

Seperti perkiraanku. Pistol itu dapat menghancurkan satu robot besar dengan satu tembakan. Alice hanya berjalan lambat dengan satu tangan. Para robot mencoba menhampirinya. Tap, mereka seperti menjemput ajal. Hanya dengan satu pitol di tangannya. Sudah tak terhitung berapa robot yang telah meledak. Ledakan itu bagaikan teror. Alice bagaikan seorang pencabut nyawa yang mencekik jantung manusia dengan sekali tembakan. Aku hanya bisa terpana. Alice terus berjalan tanpa bergeming sedikitpun.

Robot-robot itu mulai ragu untuk maju. Tapi misi mereka mengharuskan untuk mengalahkan kami. Mereka mencoba maju satu-persatu. Dan hanya menghilang satu-persatu.

Mata merah Alice menyala di gempulan asap bekas ledakan. Aku tidak menyangka dia akan sekuat itu. Tapi, entah kenapa. Aku tidak bisa bilang itu adalah Alice. Aku benar-benar tidak mengenalinya. Mungkin inilah yang dia sebut dengan tidak dapat terkendali.

Lifeless MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang