saree 1: Tragedi teh buatan nenek

2K 59 2
                                    

Aku bangun dan segera mengambil baju dari lemari dan pergi mandi. Oh tidak! Pasta gigiku habis. Ku gunting dan kucolek menggunakan sendok.

Akal yang cukup konyol namun cerdas untuk seorang gadis di umur 19 tahun.

Setelah selesai mandi dengan air yang sedingin es,aku segera memakai salwar. Salwar biru putih namun entah dimana selendangnya. Ku gali terus lemari dan tidak ada. Aku cari selendang lain dan aku putuskan memakai selendang berwarna emas. Menurutku aku lebih mirip dengan pedagang Manisan dipasar.

Segera aku keluar kamar. Menuju dapur untuk mengambil segelas teh buatan nenek. Ketika melewati ruang tamu,ada nenek disana. Nenek melirik ku. Wajahnya tampak heran lalu bertanya
"pooja, apakah engkau akan berjualan makanan dipasar ? Apa ini?! Mana anting mu, lalu bindimu ? Kau ini" nenek tersenyum lebar sambil menepuk pundak ku. Hampir saja teh nikmat itu jatuh tapi untung saja tidak.

Ku simpan dulu teh itu dimeja dan segera aku berlari ke kamar mengambil anting yang cocok. Aku memang sial. Aku tidak menemukan anting yang cocok. Baru aku ingat ternyata Sharma meminjam nya 2 hari yang lalu. Aku pun menepuk jidat ku dan berkata

"oh tidak,antingku ada di sharma. Mana mungkin aku bisa pergi ke rumah sharma jam 06.00 pagi. Nenek akan melarang ku dan membujuk ku sarapan pagi seperti anak kecil. Pasti"

Aku pun pergi cepat ke dapur dan mencari bahan apa yang tidak ada. Kulihat biji kenari sudah habis akhirnya aku punya kesempatan. Ku hampiri nenek sambil membawa uang

"nenek, biji kenari sudah habis didapur. Oleh karena itu aku akan ke warung sebentar. Bolehkan Nek?"

Nenek ku mengibaskan kerudungnya dan berkata "Poo, jarang sekali kamu. Biasanya kau tidak pernah ikut urusan dapur." aku tersenyum lebar.

Tiba-tiba nenek berkata
"kau boleh pergi ke warung tapi jangan lupa sarapan dulu".

Aduhhh! Gagal. Aku pun memaksa nenek
" Nenek boleh kan?"
Nenek menjawab
" untuk apa? " Aku pun menjawab dengan kikuk "eee... oh untuk susu kocok kenari Nek." Sebetulnya aku tidak suka susu kocok kenari tapi nenek selalu memaksa ku meminumnya. Nenek ku tercinta.

*****

Yang aku butuhkan hanya izin mu nenek. Kuharap nenek berkata "boleh". Ku dekati nenek dan ku pegang tangannya lalu bertingkah seperti anak kecil "boleh ya Nek boleh kan ?". Memasang wajah imut berasa susah bagiku. Ini usaha rumit pagi ini. Nenek pun menatapku dan membuka mulutnya dia pun berkata "ambilkan tempat kacamata nenek di laci meja". Haduh, aku mulai putus asa. Aku kira dia akan memberikan ku izin. Aku berlari ke meja. Ku buka lacinya. Acak-acak, dan kutemukan. Berlari lagi ke arah nenek dan kuberikan. Nenek pun berkata " baiklah,sekarang kau boleh pergi ke rumah temanmu Sharma". Serasa diberkati oleh dewa aku pun mendekap tangan ku dalam hati berkata "kau telah memberikan kerumitan padaku tapi tak apa. Terimakasih atas izin nya dewa.".

Cinta Dibalik Kain Saree (साड़ी के पीछे प्रेम)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang