Siapa yang menyangka jika jeongguk mempunyai rasa yang lebih kepada sahabatnya setelah mereka berhubungan badan tempo hari? Bukan masalah yang sulit, itu karena mereka selalu menghadapi semua masalah bersama, termasuk tidur dan makan.
Kamar yang hanya berjarak beberapa meter membuat jeongguk harus menahan pekikan gemas saat menemukan surai taehyung yang mencuat berantakan dengan tangan menutupi mulut —menguap perlahan.
Mata yang masih tertutup dan wajah polos yang selalu taehyung tampilkan tanpa sadar itu mampu membuat jeongguk menelan ludah gugup dan memilih memejamkan mata agar pikirannya tidak merambat kemana-mana.
Yang ia lakukan sekarang hanyalah merenung dan menyesap kopi yang sudah dibuat taehyung saat akan menuju ke kampus mereka, hari ini jadwalnya sangat padat, tidak seperti jeongguk yang sedang lenggang.
Memunguti sebagian ceceran kertas majalah yang menjadi korban oleh oknum Kim taehyung karena melihat film hantu —padahal ia sendiri yang meyakinkan jeongguk jika dirinya berani menontonnya hingga akhir.
"Kenapa hati gue selalu diskoan kalo Deket taehyung, sih? Iya, gue tau kalo gue sayang dia tapi nggak gini juga, anjir," celotehnya sembari melemparkan bantal yang ia taruh di atas pahanya untuk melangkahkan kaki mendekati tempat sampah.
Telapak kakinya memijak bagian bawah tempat sampah tersebut dan membuang bekas robekan majalah taehyung, bahkan jeongguk tidak sadar bahwa dirinya sudah menghela ratusan kali semenjak mengantarkan sahabatnya itu.
Pikirannya kembali berputar saat ia dekat dengan perempuan di suatu acara Korea dulu, bentar, namanya siapa, ya? Jeongguk benar-benar tampak berpikir keras sampai kakinya tak sengaja tersandung oleh kaki meja yang berada diruang keluarga —tempat ia berasal.
"WANJIR, SAKIT BANGET!" teriak jeongguk sembari mendudukkan tubuh spontan lalu mengangkat sebelah kakinya. Mengelus ibu jari kaki yang memerah karena tabrakan dengan barang keras, meniupnya cepat dan tak lupa jeongguk mengipasi ibu jarinya. "Gue kena sial mulu kalo nginget itu cewek, njir."
"—udah sekarang lo lupain dia jeongguk. Fokus lo cuman buat matkul sama taehyung aja, nggak lebih." Gumamnya semakin merambat kemana-mana setelahnya, karena yang menyangkut dengan taehyung, jeongguk selalu mengungkapnya dan berakhir murka sendiri —mengingat taehyung dulu pernah dengan dengan sepupu hyunjin dan itu mampu membuat jeongguk tidak napsu dengan apapun.
Di otaknya sudah terdoktrin jika taehyung adalah segalanya dan tanpa taehyung pun jeongguk tidak bisa melakukan semua hal, meskipun ia mahir dibidang tertentu.
Lengannya bergerak menutup kedua mata yang lelah, padahal belum 12 jam berpisah, namun kenapa hatinya rindu dengan sahabatnya? Punggungnya bersandar penuh ke sofa sembari terus memikirkan wajah polos taehyung yang menggiurkan dan sangat menggemaskan di waktu yang bersamaan.
Senyumnya merekah seiring otaknya menampilkan seorang kim taehyung saat mabuk dan berada di pangkuannya, sungguh hal tersebut mampu membangkitkan hormonnya dan membuat adik jumbonya setengah mengacung, "Jangan sampek gue basah di sofa, anjing! Bisa dimarahin nyai taehyung ntar."
Sebelum sempat mengeluarkan cairan, jeongguk langsung kabur ke dalam kamar mandi dan sekalian untuk mandi besar sembari memikirkan tubuh polos taehyung. Mungkin akan lebih menarik jika ditambahi oleh aksesoris slave yang menjadi kink-nya akhir-akhir ini.
[][][]
"
Tok tok nuguopso," jeongguk menyanyikan lagu favorit taehyung yang sebulanan dirilis. Sebenarnya ia hafal reff karena setiap hari dan berulang kali ia mendengarkan lagu tersebut dari manapun ia dan taehyung berada. Setidaknya lagu kesukaan sahabatnya tidak buruk di pendengaran jeongguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram ; Kookv
Fanfiction[END] ❝ᴊᴀᴅɪ, ᴊᴇᴏɴɢɢᴜᴋ sᴀᴍᴀ ᴛᴀᴇʜʏᴜɴɢ ɪᴛᴜ ᴄᴜᴍᴀɴ sᴀʜᴀʙᴀᴛᴀɴ? ʏᴀᴋɪɴ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ɴɢɢᴀᴋ ᴘᴀᴄᴀʀᴀɴ?❞ ©️ 2017 Fufflytata