002

3.2K 311 65
                                    

.
.
.
.
.
🌼🌼🌼

Pagi hari yang cerah matahari seperi biasa menampakan cahaya indahnya. Di kediam keluarga Kim penuh dengan tangisan kedua anak kembar yang berhasil membangunkan seluruh isi rumah pagi itu. Hyuwon dan Minji menangis tidak tau karna apa. Menganggetkan Mingyu yang masih tidur terlelap diranjang miliknya. Laki-laki itu terpaksa membuka mata, karna tiba-tiba sekali kedua anaknya menangis. Bukan karna tak ada apa-apa mereka berdua menangis, melainkan karna Minji terjatuh dari atas tidur karna terlalu resah saat masih memejamkan mata. Sedangkan Hyuwon ia terbangun karna Minji yang menangis, entah karna ikatan batin keduanya Hyuwon malah ikut menangis bersama adiknya.

Minji menangis dengan sangat kencang dan terseduh seduh dipangkuan sang ayah, Mingyu mengelus kepala anaknya yang mungkin saja terbentur lantai duluan saat terjatuh dari tempat tidur. Sedangkan Hyuwon sudah mulai tenang dan hanya menatap ayah dan adik perempuannya. "Minji-ah bagian mana yang sakit sayang?" ujar Mingyu seraya masih mengelus kepala anaknya saying. Minji malah makin menangis saat Mingyu bertanya.

Tok tok

Sebuah ketokan pintu membuat Mingyu menoleh kearah pintu kamarnya. "Apa yang terjadi Mingyu-ya?" eomma mingyu muncul dibalik pintu dan menghampiri mereka yang masih bersilah dilantai kamar. "sepertinya Minji terjatuh dari atas tempat tidur eomma" jawab Mingyu.

"astaga, kau harus lebih berhati-hati Mingyu-ya. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang parah pada Minji?" nyonya Kim mengendong Minji dari pangkuan Mingyu. Di gendongnya cucu perempuannya itu. Minji menempelkan kepalanya dibahu milik neneknya itu, tangisnya meredah saat itu juga.

"Cih kenapa kalau dengan eomma Minji cepat sekali berenti menangisnya?"

"Ia tau yang mana yang sangat menyayanginya" nyonya Kim tertawa.

"Yak maksud eomma aku tidak menyayanginya?"

"Eomma tidak bilang begitu" ucap Nyonya Kim "ah iya kau mandikan saja Hyuwon, eomma akan urus Minji setelah itu jangan lupa sarapan kebawah" lanjutnya lagi.

.

.

.

.

Mingyu dan Hyuwon turun untuk sarapan, semua keluarga Kim sudah ada di meja makan. Suasa hikmat dirasakan oleh keluarga Kim. Sampai celetukan dari nyonya kim membuat semua aktifitas tiba-tiba terhenti. "Kemarin eomma tidak sengaja melihat seseorang mirip Hyunmi di supermarket, tapi saat eomma ingin mengejarnya ia sudah hilang begitu saja" Mingyu menatap eommanya begitupun dengan Tuan Kim dan Minseo.

Mingyu merasa makannya yang ia kunyah sekarang sangat susah untuk di telan. Ia sangat berharap istrnya memang masih hidup. Tak lama kemudia mereka melanjutkan kegiatan sarapan pagi itu.

Minji mengenggam tangan sebelah kanan ayahnya begitu juga denga sang kakak Hyuwon. Mereka bertiga sekarang sedang ke kedai ice cream, Minji merengek dengan Mingyu untuk dibelikan ice cream. Jadilah ayah tampan ini mengkuti kehendak anak perempuannya. Minji sangat suka ice cream rasa vanilla dan itu mengingatkannya pada Hyunmi yang juga sama seperti Minji. Sesekali laki-laki bersurai hitam itu menghela nafas.

Tampak seorang laki-laki yang tak juga kalah tampan oleh Mingyu itu memasuki kedai ice cream, kaca mata bulat yang bertengger dihidung mancungnya membuatnya ia tampat lebih maskulin. Ia menghampiri Mingyu dan juga kedua anaknya.

"Wonwoo samchon" ujar Hyuwon berteriak, dan membuat Mingyu menoleh kearah Wonwoo.

"ah kau datang hyung"

"iya, kan kau yang menyuruhku kesini"

"Wonwoo samchon sudah lama tak keliatan Minji kangen samchon" ucap Minji dengan muka sedih.

Married life ➖ Mingyu Ver ✔️Where stories live. Discover now