003

2.5K 269 44
                                    


.
.
.
.
.
.
.
🌼🌼🌼

Woonwoo meletakan beberapa berkas yang sudah ia kerjakan diatas meja kerjannya. Ia sedikit merenggangkan otot-otot jarinya yang terasa kaku. Ia melirik arloji yang menempel di tangannya, sudah waktu makan siang rupanya. Laki-laki tampan itu bergegas mengambil jas yang ia letakan di kursi dan pergi untuk makan siang. Hari ini ia bertujuan untuk makan di suatu tempat yang tak jauh dari sungai Han, restoran sederhana yang menjadi restoran favouritenya.

Kalau biasanya laki-laki ini akan pergi bersama Mingyu, tapi kali ini ia hanya ingin makan sendiri tanpa mengajak laki-laki itu.

Wonwoo sudah sampai di restoran yang ia tuju. Restoran itu tampak ramai seperti biasa, tapi kali ini lebih ramai karna ada sedikit kekacauan yang sepertinya terjadi didalam sana. Wonwoo berjalan menuju restoran tersebut dan duduk di tempat yang tidak terlalu jauh dari kekacauan itu. Merasa enggan untuk melihat kekacauan itu Wonwoo membuka novel yang ia bawa dan membuka lembaran yang sudah ia tandai sebagai batas bacaannya.

"Kau tau ini pakain mahal, gajimu disini saja mungkin tak akan cukup membeli pakaian ini!" Ajuma itu membersihkan noda di bajunya tak yag tak sengaja tertumpah kuah kari.

"Jeongseohamnida, aku benar-benar tidak sengaja nyonya" Pelayan restoran itu hanya menundukan kepalanya pertanda menyesal.

"Apa dengan maaf kau bisa mengganti ini?"Ajuma itu murka dan menarik rambut panjang milik pelayan toko itu.

Wanita itu ingin melawan tapi ia takut akan di pecat setelah ini. Mencari pekerjaan di zaman sekarang sangat susah baginya. Apalagi ia harus segera melunasi uang kuliahnya bulan depan agar bisa ikut ujian akhir.

"Nyonya maafkan pelayan saya yang tak sengaja menumpahkan kuah kari di pakaian anda" pemilik toko Bibi Ahn turun tangan dan ikut meminta maaf pada pelanggan itu.

Wonwoo yang tak bisa fokus terhadapat bacaannya karna kekacauan itu, akhinya ikut memperhatikan kekacauan itu. Ia kaget saat wanita tua itu menarik rambut pelayan itu dengan keras.

Kenapa juga pelayan itu tidak membela perlakuaan ajhuma itu padanya? Cih takut di pecat? Di dunia ini apakah uang lebih penting dibandingkan harga diri?-pikir Wonwoo.

"aku tidak mau tau kau harus mengganti ini!" ajhuma itu masih saja bersih keras.

"Berapa uang yang kau butuhkan untuk membeli bajumu itu ajhuma?" laki-laki berparas tampan itu tak tahan dan menghampiri ajhuma itu.

"Kau siapa?Apa kau akan menggantinya huh?!"

'sudah sebutkan saja kenapa cerewet sekali' batin Wonwoo.

"Apa ini cukup?"Wonwoo mengeluarkan beberapa uang won dan memberikannya pada ajhuma itu.

"Iya ini cukup. Aku tak tau ada hubungan apa kau dengan wanita ini, terimakasih uangnya" balas Ajhuma itu ketus seraya melirik Pelayan wanita dan Wonwoo dan kemudian pergi dari restoran tersebut dengan membawa uang yang Wonwoo berikan tentunya.

"Kamsahamnida tuan Jeon seharusnya anda tak usah mengganti rugi baju ajhuma itu" ujar bibi Ahn dan mengode Pelayan Wanita itu untuk membungkuk berterimakasih pada Wonwoo.

"Ah kamsahamnida tuan" ucap pelayan wanita yang bernama Soojin.

Wonwoo hanya mengangguk dan kemudian kembali ketempat duduk yang sebelumnya ia duduki. Tanpa memesan menu apa , bibi Ahn sudah tau apa yang aka di pesan laki-laki itu saat kerestorannya. Wonwoo kembali melanjutkan acara membaca novelnya yang sempat tertunda.

.

.

.

.

Married life ➖ Mingyu Ver ✔️Where stories live. Discover now