007

1.7K 220 33
                                    

Semoga suka sama kelanjutannya ^^
Mari kita saling menghargai, jangan lupa votmen 😉












[007]

Satu gigitan terakhir biskuit ditangan anak perempuan itu membuat ia menoleh kearah sang ayah yang sibuk dengan buku dihadapannya. Minji mengoyangkan lengan ayahnya dan meminta Mingyu untuk membelikannya biskuit yang baru."Nanti saja appa belikan yang baru Minji-ya." Anak permpuan itu hanya menganggukan kepalannya mengerti.

Sebuah pesan singkat masuk diponsel pria tersebut ia membukanya dan melihat pesan tersebut ternyata dari eommanya yang meminta dijemput di sebuah pusat perbelanjaan. Pria itu menekan tombol kembali pada ponselnya, ia melihat deretan nama orang yang mengirimkannya pesan. Matanya tertuju pada nama orang yang ia tugaskan untuk mencari Hyunmi, pesan itu sudah dibuka. Tapi siapa yang membuka pesan itu? Pikirnya,  setelah membaca pesan itu ia menekan beberpa nomor dan menelfon seseorang. Namun hanya suara operator yang mengatakan bahwa nomor itu tidak aktif.

Mingyu meninggalkan Minji bersama Minseo dan menyuruh adik perempuannya itu untuk menjemput eommanya di pusat perbelanjaan. Mingyu menyalakan mesin mobilnya dan bermaksud pergi kesuatu tempat.

Pria berperawakan tinggi itu memasuki salah satu apartemen, ia mencoba membunyikan bel apartemen tersebut namun tidak ada yang membukakan. Mingyu menurunkan gangang pintu tersebut ternyata pintu itu sama sekali tidak terkunci. Dengan tergesa-gesa Mingyu masuk ke apartemen tersebut, seseorang yang tampak menyenderkan badannya di sebuah sofa dengan posisi membelakangi Mingyu. "Hyung kau sudah menemukan alamat Hyun... Soonyoung hyung apa yang terjadi padamu?!" Mingyu membelalakan matanya saat melihat darah diperut orang yang bernama Soonyoung itu. Mingyu memeriksa deyut nadi laki-laki dihadapannya"Aku mohon bertahanlah hyung." Berharap bisa bertemu dengan Soonyoung dan menanyakan prihal Hyunmi pada pria itu, Mingyu malah mendapatkan Soonyoung yang sudah tak sadarkan diri di apartemennya.

"Mingyu! bagaimana bisa Soonyoung tertusuk?" Wonwoo datang dengan nafas yang tak beraturan akibat berlari dari bawah hingga kelantai 2 rumah sakit.

"Aku juga tidak tau hyung, aku menemukannya sudah seperti itu di apartemennya"

"Aku harap Soonyoung bisa tertolong"

.

.

.

.

.

.

.

.

Dokter yang menangani operasi Hyunmi hari ini akan membuka perban yang membalut mata wanita itu. Perban putih itu dibuka perlahan oleh dokter, Hyunmi disuruh dokter tersebut untuk membuka matanya perlahan. Wanita cantik itu menuruti perkataan dokter dengan membuka matanya perlahan. Sudut kanan kiri bibir Hyunmi naik ketas membuat sebuah senyuman yang cantik.

"Dokter terimah kasih" Hyunmi ingin menangis saking senangnya.

"Sama-sama, itu semua atas kekuasaan Tuhan" Dokter tersebut tersenyum."Besok nona Hyunmi sudah boleh pulang, kalau begitu saya pamit dulu."

"Soojin itukah kau?"

Soojin menganggukan kepalanya dan tersenyum kearah Hyunmi, sedetik kemudian Hyunmi beralih kearah wanita tua yang berada disebelah Soojin. Mereka saling melemparkan senyum kemudian wanita yang sudah berumur itu memeluk Hyunmi, sesekali ia mengelus rambut panjang milik Hyunmi.

.

.

Setelah operasi selesai Soonyoung dibawa kekamar inap, ia masih belum sadarkan diri dari dua jam yang lalu. Mingyu juga sudah pulang kerumahnya, hanya ada Wonwoo yang menunggu Soonyoung di dalam kamar inap itu. Soonyoung di korea hanya sendiri, karna keluarganya menetap di Jepang.

Married life ➖ Mingyu Ver ✔️Where stories live. Discover now