013

1.6K 190 29
                                    

Hembusan angin menerpa sepasang manusia yang sedang duduk di atas bangku yang mengarah ke sungai han. Pemandangan sungai han disore hari memang dapat memanjakan mata, tapi  keindahannya akan berlipat ganda pada malam hari.

Tak ada yang berniat memulai percakapan, keduanya terdiam. Hanya suara air dan juga orang – orang yang berlalu lalang didekat mereka yang terdengar. Hyunmi menyenderkan kepalanya di bahu Mingyu membuat pria itu menoleh kearahnya.

"Kau ingat tempat ini?"tanya Mingyu menoleh kearah Hyunmi, wanita itu mengelengkan kepalanya tanda ia tak mengingatnya. Helaan nafas terdengar berasal dari Mingyu.

"Apa ini tempat yang sangat bersejarah?"

"Kau akan tau setelah melihat sesuatu," Mingyu menautkan jemarinya dengan jari – jari Hyunmi membuat wanita itu menatap kearah tangan mereka,"Aku akan membawamu ke sana."

Mingyu membawa Hyunmi di sebuah pohon besar yang rindang, dihadapan mereka terlihat ukiran kecil nama mereka berdua, jika hanya sekali lihat maka tidak akan terbaca apapun. Tapi jika dilihat lebih dekat akan terlihat ukiran nama mereka. Disana juga terlihat tanggal kapan mereka menulis ukiran itu. Ukiran nama itu dibuat 5 tahun yang lalu. Sudah terlihat samar karna umurnya yang lama.

"Tempat ini dimana aku melamarmu 5 tahun yang lalu,"jelas Mingyu, wanita dihadapannya hanya menganguk – anggukan kepalanya. Memori tentang pohon ini juga belum ia ingat. Tapi ia yakin pasti akan mengingatnya lagi.

Mingyu melepaskan tautan tangan kanannya pada jemari Hyunmi, pria itu sekarang menghadap Hyunmi dan menatap tepat di iris mata cokelat Hyunmi. Dipeluknya wanita yang menjadi istrinya itu,"Aku harap tidak ada lagi kejadian buruk yang menimpa kita," Hyunmi membalas pelukan Mingyu dengan meletakan tanganya dibelakang pinggang pria itu.

Lama dengan posisi itu Hyunmi sedikit bergerak,"Hari sudah semakin sore, aku takut Minji dan Hyuwon mencari kita,"ucap Hyunmi, ia mendongakan kepalanya menatap Mingyu yang lebih tinggi darinya tentu saja masih dengan posisi berpelukan.

"Ada eomma dirumah yang akan menjelaskan kemana Appa dan Eomma mereka pergi."

"is dasar kau ini, aku tidak ingin merepotkan eomma," Sebuah cubitan kecil Hyunmi berikan dipinggang Mingyu, membuat pria itu meringis kecil dan mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil.

"Jangan membuat ekspresi seperti itu Mingyu-ya, tak sadar apa jika kau itu sudah mempunyai dua anak." Hyunmi terkekeh saat mengatakan itu.

"Tentu saja aku sadar sayang, apa kau tidak berniat untuk menambah lagi?"tanya Mingyu membuat Hyunmi membulatkan matanya.

"Hah apa kau bilang? Tidak untuk saat ini Mingyu-ya."

"Kenapa tidak?-"

"Kenapa jadi membahas ini huh."

"haha siapa duluan yang membahas soal anak,.." Mingyu mencubit kecil kedua pipi Hyunmi.





###.

Hyuwon menunggu eommanya menjemput. Seperti biasa anak laki – laki itu akan menunggu didepan kantor guru TK. Biasanya Hyuwon akan di temani Minji duduk disana, tapi tidak dengan hari ini. Adik kembarnya itu tiba tiba saja deman tadi pagi. Membuat ia tak bisa pergi bersama dengan Hyuwon ke Taman kanak – kanak.

Sudah persekian menit tak ada tanda – tanda bahwa eomma atau appanya yang akan menjemput. Hyuwon menatap sepatu putihnya, ia tampak bosan menunggu. Seseorang dengan kacamata hitam menghampirinya. Membuat ia mendongakan kepalanya kesebelah orang yang baru saja duduk disampingnya. Hyuwon tampak mengerutkan keningnya, ia tak mengenal ajuma yang disebelahnya ini.

Wanita itu membuka kacamata yang ia gunakan dan kemudian tersenyum kearah Hyuwon. "Halo Hyuwon-ah kau ingat ajhuma?" tanya wanita itu. Hyuwon mengangguk setelah wanita itu membuka kacamatanya. Ia ingan dia adalah ajhuma yang menolongnya mengambilkan cemilan di supermarket beberapa hari yang lalu.

Married life ➖ Mingyu Ver ✔️Where stories live. Discover now