011

1.9K 183 36
                                    

Suara dalam ruangan itu cukup membuat kita tahu bahwa di dalam sana ada anak kecil yang sedang bermain dan sesekali mengoceh. Minji ingin mengambil potongan buah apel dari tangan ibunya, namun Hyuwon sudah mengambilnya duluan sehingga membuat adik yang terlahir beberapa detik darinya itu marah dan hampir menangis karna dijahi oleh sang kakak.

Hyunmi sadar betul akan perubahan raut wajah Minji, "Eomma kupaskan yang baru ya sayang." Perempuan mungil itu hanya mengangguk dengan bibir yang masih mengerucut.

"Eom-ma hali ini pu..lang ke lu,,mah?"tanya Hyuwon yang tak begitu jelas karna masih mengunyah buah apel.

"Iya sayang, tapi eomma mau menjenguk teman eomma dulu."jawab Hyunmi seraya tersenyum kepada anak laki – lakinya itu.

"Kami boleh itut mencenguk?"

"Tentu saja boleh sayang."

.

.

.

.

Mina sudah berniat sekali untuk minta maaf pada Mingyu dan juga Hyunmi, ia sudah berada di depan pintu ruang inap Hyunmi, ia juga mendengar percakapan Hyunmi dan anaknya di dalam sana. Ia mengetok pintu itu dan membukanya sedikit. Hyunmi menatapnya dengan wajah datar, tak lama ia mengubah ekspresinya menjadi tersenyum kepada wanita itu.

"Aku,.."

"Tidak baik berdiri didepan pintu." ucap Hyunmi.

Dengan ragu Mina masuk ke dalam sana, ia duduk di salah satu sofa yang ada disana. Dan sesekali memperhatikan Hyunmi yang masih mengupas beberapa apel didepannya.

"Ini ajhuma yang waktu itu beltemu dengan Minji kan?"tanya Minji, ia mendekat kearah Mina yang menatapnya. Minji memberikan piring yang berisi apel yang sudah dikupas oleh Hyunmi kepada Mina. Ditatap sebentar apel tersebut dan kemudian Mina mengambilnya.

"Minji masih ingat?"

Minji mengangguk dengan cengiran yang menampakan gigi rapinya.

"Mina-ssi ada perlu apa datang kesini?"

"A aku ingin minta maaf atas kejadian beberapa hari yang lalu, aku minta maaf jika saja bukan karena aku. Eomma tidak akan melakukan itu." Ungkap Mina, ia menundukan kepalannya takut untuk menatap Hyunmi langsung.

"Aku sudah memaafkanmu, ini juga bukan salahmu Mina-ssi." Hyunmi memengang kedua bahu Mina, sehingga membuat wanita itu menatapnya.

"Terimah kasih Hyunmi-ssi."

.

.

.

.

.

Mingyu memijat pelipisnya pelan. Setumpuk kertas yang ada didepannya membuat ia pusing. Ia tak menyangka ketidakhadirannya beberapa hari yang lalu, membuat semua berkas ini tertumpuk di atas mejanya. Wonwoo yang biasa ia suruh untuk mengatsi dokumen – dokumen ini juga sedang tidak bekerja karna ia sedang mengurus sesuatu untuk perushaan barunya. Wonwoo sedang membuat perusahaan baru denga hasil kerja kerasnya yang menjadi tangan kanan Mingyu di perusahaan pria itu.

Wonwoo bukan orang yang tak mampu untuk bisa membuat perusahaan sendiri dari dulu, ia hanya ingin merasakan mencari uang dari menjadi seorang karyawan di perusahaan Mingyu. Baru tahun ini ia memutuskan untuk membuat perusahaannya sendiri.

Mingyu harus segera menyelesaikan urusannya dengan kertas –kertas ini agar ia bisa kerumah sakit lagi. Sebenarnya ia tak ingin meninggalkan Hyunmi dan kedua anaknya dirumah sakit, tapi karna Hyunmi memaksanya untuk bekerja hari ini, terpaksa ia menurutinya.

Married life ➖ Mingyu Ver ✔️Where stories live. Discover now