Prolog

456 25 2
                                    

Ting .. ting ..

Bunyi pertanda ada pelanggan yang baru datang tidak mengganggu aktivitas pelanggan yang lainnya di kedai kopi tersebut. Baik yang bercengkrama dengan teman, pacar, atau apalah itu .
Ada juga yang sedang menantikan seseorang yang mungkin mereka sudah ada janji di kedai kopi itu.

Seorang lelaki yang baru masuk di kedai kopi tersebut langsung mencari tempat duduk yang nyaman. Dan akhirnya tempat duduk kosong dengan 2 kursi di ujung dekat jendela menjadi pilihannya, baginya tempat duduk itu strategis karena darisana dia bisa melihat hiruk pikuk keramaian kota di siang hari.

Dia memanggil waitress dan memesan kopi hitam ala americano yang katanya menu andalan di kedai tersebut. Sebenarnya ini adalah pertama kalinya Andra datang di kedai kopi ini. Kedai kopi ini memang bertempat di pusat kota, suasana yang nyaman dan interiornya yang menarik, tapi Andra masih belum tau kenikmatan rasa kopi di kedai ini.

---

Disisi lain ada seorang gadis yang terburu-buru memasuki kedai kopi lewat pintu belakang, setelah sampai dia langsung pergi ke bilik ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan seragam pekerja di kedai kafe tersebut. Dia mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.Setelah mengganti pakaiannya dia segera keluar.

"Tar lo baru dateng? Gila lo! Untung bos hari ini cuti. Bisa-bisa loh dipecat hari ini juga" kata seseorang menepuk pundak Tari dari belakang. Yep itu mbak Arin, udah 3 tahun kerja di kedai kopi ini dan baru kembali dari cuti karena habis menikah 1 bulan yang lalu.

"Hehe iya mbak, tadi nungguin bis lama banget. eh pas bisnya dateng ada aja masalah, ban bisnya bocor. Akhirnya telat deh" ucap Tari nyengir dan mengibaskan tangannya di depan wajah.

"Yaudah sana kedepan, kedai hari ini rame banget. Mbak mau kebelakang mau ngambil barang."

"Oke mbak Rin makasih ya." ucap Tari sambil berjalan untuk siap-siap bekerja.

5 menit setelah itu dia langsung diberi tugas mengantarkan kopi di meja ujung dekat jendela sana, dia melihat pelanggan di ujung sana adalah seorang lelaki yang duduk sendirian. Lekas Tari pun segera berjalan ke arah meja ujung tersebut . Dia tidak menyadari akan suatu hal yang dapat membuat dirinya celaka.

Sesampainya di meja tersebut tari langsung meletakkan pesanan lelaki tersebut dan mengucapkan selamat menikmati. Akan tetapi kejadian terjadi begitu cepat. Yang membuat dirinya jatuh ke pelukan lelaki tersebut karna kebodohannya yang tidak mengikatkan tali sepatunya dengan benar. Astagaa!

Tari menatap mata pemuda yang menolongnya itu dan begitu terkesiapnya dirinya karna dia tenggelam dalam ketenangan mata hazel coklat milik pemuda itu. Matanya begitu damai dan dapat menghipnotis semua orang yang melihatnya.

Tari tidak tahu bahwa awal kejadian ini merupakan awal kebahagiannya atau juga kesedihannya yang akan datang nanti.

---


Ini nih prolognya , hope you like it!

Jangan lupa vote-nya ya ..
Terima kasih

Sunset To Sunrise With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang