Kembali

203 19 5
                                    

Kembalimu membawa kenyataan pahit
-A

Sudah dua Minggu berlalu, hubungan Andra dan Tari berjalan. Dapat dikatakan bahwa keduanya memang saling mengerti dan tidak menuntut satu sama lain. Membuat mereka menikmatinya. Saat bersama Tari, hidup Andra setiap harinya selalu merasa riang, merasa hidup tanpa beban, bahkan hampir bisa melupakan kejadian itu. Kejadian yang membuat dirinya selalu merasa bersalah pada kekasihnya, ah ralat lebih tepatnya mantan kekasih. Benar bukan? Milka kini sudah bertunangan dengan Galang. Entah, Andra juga tidak mengerti maksud dari Milka yang tiba-tiba izin pergi untuk melakukan operasi mata, lalu hilang tanpa kabar dan tiba-tiba Galang yang notabennya mantan kekasih gadis itu menghubunginya mengabarkan kalau mereka kini telah bertunangan. Mengingat itu, ingin sekali Andra menghajar Galang. Jujur saja, meskipun hari-hari Andra selalu bahagia bersama Tari, tapi sampai saat ini masih ada rasa khawatir,rindu dan cinta kepada Milka.

Flashback on

Sore itu, seorang gadis tengah berdiam diri didalam mobil. Ya, mobilnya tiba-tiba mogok. Sial sekali dirinya hari ini. Niat hati ingin hang out bersama teman-temannya di mall gagal sudah. Tanpa bersusah susah mengecek bagian mesin mobil untuk melihat kendala apa yang terjadi atau mencari bengkel, gadis itu segera mengeluarkan handphonenya dan menghubungi sang pacar.

Sambungan pertama, tidak diangkat.

Sambungan kedua, tidak diangkat.

Sambungan ketiga, masih tidak diangkat.

Tidak mau ambil pusing dia segera mengetik chat yang mengatakan bahwa dirinya butuh bantuan dan segera mengirimkan lokasinya.
Gadis itu segera keluar mobil dan menunggu seseorang disana segera menjemputnya.

Dilain tempat, Andra yang sedang sibuk menyiapkan presentasi tugasnya bersama teman-teman kelompoknya tidak tahu bahwa ada yang sedang membutuhkan bantuannya. Handphonenya sedang di mode silent. 10 menit kemudian barulah dia mengecek handphonenya dan matanya membulat melihat banyaknya notifikasi panggilan tidak terjawab. Dia langsung membuka pesan dari Milka. Dengan cepat dia segera mengambil kunci mobilnya dan segera menjemput Milka.

"Ngapain nunggu diluar?" Tanya Andra yang beberapa menit sudah tiba di lokasi mobil Milka mogok. Ya memang lokasi Milka saat ini tidak jauh dari kampus Andra.

"Panas didalem mobil."

"Kamu tau nggak? Ini tuh bahaya, kalo ada yang macem-macem dan berbuat jahat sama kamu gimana?"

"Andra, please aku lagi gak mood. Ayo sini kunci mobil kamu. Biar aku yang nyetir. Fara udah nungguin daritadi nih."

"Aku aja yang nyetir."

"Aku aja, Ndra. Mending kamu diam di mobil simpen energi kamu buat presentasi. Ayo buruan kita sama-sama lagi ditunggu nih."

"Hah? Ditunggu siapa?" Tanya Andra yang tidak paham.

"Tchh, sayang kok jadi lemot gini sih. Ya aku ditunggu Fara, kamu ditunggu dosen dan temen-temenmu kan. Ayo buruan."

Akhirnya Andra menyerahkan kunci mobilnya pada Milka, dan membiarkan gadis itu memegang kemudi. Ketika diperjalanan Andra sedikit khawatir dengan cara mengemudi Milka yang ngebut. Padahal tidak masalah kan membuat temannya Fara menunggu? Kenapa Milka sampai se buru-buru itu. Tanpa sadar ternyata didepan sana ada mobil yang tiba-tiba mengerem mendadak. Dan Milka yang tidak siap dengan itu semua

Braaaaaakkkkkk....

Suara sirine ambulan samar-samar terdengar di telinga Andra yang kesadarannya hampir hilang. Kepalanya pusing dan sebelum kesadarannya hilang dia sempat melihat orang diluar sana yang membopong Milka yang dipenuhi banyak darah.

Flashback off

Tiba-tiba Andra teringat kejadian itu. Kejadian yang membuat dirinya menyesal dan merasa bersalah pada Milka dan keluarganya. Andai dia yang mengemudi waktu itu, andai dia melarang Milka. Kecelakaan itu tidak akan terjadi. Milka tidak akan pergi ke Singapura untuk berobat dan bertemu dengan Galang keparat itu.
Memikirkan itu dia jadi lupa, bahwa dia harus bersiap-siap sebelum menjemput Tari dan mereka akan nonton bersama.

Saat ini, dia hanya harus ikhlas untuk melepaskan Milka. Memulai sesuatu yang baru ..

---

Saat ini Andra dan Tari sudah ada di Mall, mereka memutuskan untuk menonton film action yang akan tayang masih 45 menit lagi. Mereka memutuskan menonton film action karena mereka memang sama-sama suka film itu. Sambil menunggu jadwal tayang film, Andra mengajak Tari untuk membuang waktu di Timezone. Kegiatan mereka di Timezone berakhir tepat 5 menit sebelum film akan ditayangkan. Mereka kini sudah duduk di kursi masing-masing dan menikmati film yang ditayangkan.

Sudah 1 jam lebih berlalu, mereka telah usai menonton dan kini memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Tari yang tak sengaja melihat restoran Jepang langsung mengajak Andra untuk makan disana. 

Restoran itu malam ini tengah tidak terlalu ramai pengunjung, langsung saja Andra dan Tari duduk disalah satu meja yang kosong. Segera saja seorang waitress mendatangi mereka.

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu." Sambut waitress tersebut

"Mbak saya pesan sushi aja pakai saus wasabi. Kamu pesen apa,Ndra?"

"Samain aja."

Lalu, waitress pun mencatat pesanan mereka dan pergi meninggalkan Andra dan Tari.

Selagi menunggu makanan mereka datang, Tari dan Andra berbincang mengenai film yang ditonton tadi. Terdapat adegan lucu di film tadi sehingga membuat mereka tertawa.

"Skripsi kamu apakabar, Ndra?" Pertanyaan dari Tari itu seakan menyentil Andra yang tak kunjung menyelesaikan skripsinya.

"Kepo," jawab Andra diselingi tawa

Mendengar jawaban Andra yang kentara sekali kalau skripsi anak itu masih jauh dari kata selesai. Membuat Tari secara refleks menyentil dahi Andra. Yang disambut pelototan tak terima dari sang empunya.

"Kasian tau. Skripsi digantungin mulu gak dikasih kepastian."

"Yeeeee, situnya aja yang kebanyakan nonton dangdut."

"Gak nyambung, gak jelas, ga...."

Ucapan Tari tak dihiraukan sama sekali oleh Andra, karena mata Andra tak sengaja melihat seseorang yang baru memasuki restoran. Andra mengucek matanya berungkali untuk memastika bahwa dia tidak salah lihat. Setelah memastikan bahwa dia tidak salah lihat, dia segera berdiri dan menghampiri orang itu. Meninggalkan Tari yang sedang berbicara dengannya.

Setelah jarak 1 meter dengan orang yang dilihat tadi, dengan ragu Andra memegang pundak orang itu.

"Milka.."

Orang yang merasa dirinya terpanggil itupun menoleh dan sungguh terkejut melihat Andra yang berdiri dibelakangnya. Sama halnya dengan Andra yang juga terkejut bahwa orang ini benar Milka. Entah perasaannya sangat bahagia karena melihat gadis ini kini baik-baik saja dan sehat kembali. Tanpa diduga Andra memeluk Milka sangat erat. Sontak hal itu membuat semua pengunjung yang ada di restoran tersebut memperhatikan aksi itu. Lalu kembali ke aktivitas masing-masing. Tanpa sadar seorang gadis lain juga melihat hal tersebut.

"Dia kembali," gumam Tari dan satu tetes air mata jatuh lolos.

---

Enjoy this story...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunset To Sunrise With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang