Maaf

250 20 3
                                    


Karena Cinta maka harus percaya
Percaya aku cinta kamu
Percaya kamu cinta dia.

-Aku yang mencintaimu


Semalam adalah hal yang terindah bagi Tari. Kini dia sadar bahwa dirinya telah jatuh pada sesosok Andra. Entah kenapa, hanya dengan menyebut namanya sudah membuatnya senyum-senyum sendiri.

Pagi ini dia sedang libur, oleh karena itu dia manfaatkan untuk membantu mamanya membuat kue pesanan. Sambil menghias kue tiba-tiba notifikasi chat muncul di handphonenya. Ternyata Andra mengirim sebuah pesan padanya.

Andra : pzbshwhaj

Pesan apa itu? Aneh. 

Belum sempat aku membalas, Tiba-tiba pesan selanjutnya muncul.

Andra : kepencet

Tuhkan ada-ada aja.

Andra : Tar
Andra : Jalan yuk
Andra : Temenin gue
Andra : Ada yang pengen gue omongin

Pesan dari Andra datang bertubi-tubi. Aku langsung bersorak senang ketika tahu Andra mengajakku jalan, tanpa kusadari hiasan untuk kue yang sedang kubuat menjadi berantakan. Aduh gimana nih?!

Segera aku membereskan semuanya, dan pergi mandi untuk bersiap-siap. Lalu, aku mengetikkan balasan untuk Andra.

Tari : Ok.

Andra : Gue udah didepan rumah lo. Buruan bukain pintu.

Astaga, ini cowok bener sinting. Kenapa mendadak sekali.

Ketika membuka pintu, Tari nampak melihat Andra yang bersandar di dinding teras rumahnya. Tatapan mereka bertemu. Tari yang tenggelam kedalam tatapan Andra pun tidak sadar kalau cowok itu berjalan mendekat kearahnya. Ketika Andra sudah ada di depannya, barulah Tari sadar karena Andra mengusal pipinya lembut. Jantung Tari sudah mau copot karena perlakuan Andra ini.

"Muka lo kayak badut," tiba tiba Andra berkata seperti itu.

Tari yang tersadar pun langsung menepis tangan Andra.

"Rese kamu, ayo masuk. Aku mau mandi dulu,"

"Yee ngambek, ada krim kue di wajah lo tadi" balas Andra sambil berjalan masuk keruang tamu. Dan Tari naik ke kamarnya bergegas untuk mandi.

---

Kini mereka sedang berada di Taman Hiburan Kota. Mereka mencari tempat duduk sambil memakan kembang gula yang sudah mereka beli tadi. Cukup lama mereka berdiam diri di keramaian orang. Sampai-sampai gulali mereka kini tandas tak bersisa belum ada yang membuka pembicaraan.

"Makasih,"

Andra mengatakannya tanpa menoleh, dia hanya memandang kearah langit. Entah apa yang dilihatnya.

"Aku gk tau kamu ngucapin makasih karena apa, tapi asal kamu seneng. Aku jawab Makasih juga."

Andra hanya terdiam mendengar jawaban Tari,tanpa mau menjawabnya.

"Makasih kamu udah balik senyum lagi, aku gk tau apa yang bikin kamu sedih kemarin. Tapi, kamu gk sendirian,Ndra."

"Iya bawel," Andra tersenyum dan mengacak rambut Tari gemas.

"Ngajak aku keluar cuman ngomong makasih doang nih?"

"Gue mau nembak lo," sahut Andra masih menatap ke langit. Dia tidak tahu efek apa yang ditimbulkan dari perkatannya barusan.

Tari yang mendengar itupun langsung menoleh ke Andra. Apa maksudnya tadi, Dia serius?

"K..kamu bercanda kan? Hehehehe."

Andra tidak menyahut, dia hanya menatap Tari. Entah kenapa, Tari merasa tatapan Andra itu seperti dia menyatakan sebuah keseriusan.

Tari yang ditatap pun langsung gelagapan, dia mengalihkan perhatiannya kearah lain.

"Kalau emang gue suka sama lo, itu sebuah candaan ya?"

"M..maaf," balas Tari tidak bermaksud seperti itu.

"Gue butuh bantuan lo,Tar. Tolong terima gue. Gue mau bangkit dari masa lalu."

"Kamu mau jadiin aku pelarian?"

"Maaf, Tar. Ucapan gue ngelantur tadi. Gausah lo dengerin. Yuk cabut udah sore."

Andra pun mengusap wajahnya frustasi, dia sungguh gila sudah seperti itu. Dia lekas berdiri dan bergegas menuju motornya. Langkahnya terhenti ketika sebuah suara menginterupsi kedua telinganya.

"Aku.. mau, Ndra."

"Aku gk tau kamu cinta aku apa enggak, karena rasa suka itu beda dengan cinta. Tapi tolong, jangan anggap aku pelarian."

Andra hanya diam ditempat mendengar balasan Tari tadi. Tak berselang lama dia langsung berbalik dan memeluk Tari erat.

"Lo, cewek baik Tar. Makasih"

Detik itu juga, Andra sudah menanggung dosa. Dia telah berbuat kesalahan fatal menyakiti hati seseorang.

Maafin gue,Tar. Batin andra berucap berkali-kali.

---

Sunset To Sunrise With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang