Awal

306 25 8
                                    

Tari POV

Yeah.. dikamarnya yang tidak besar ini dia merenungkan apa yang terjadi sekitar 35 menit yang lalu.
Si cowok nyebelin yang bernama Andra itu meminta nomor Hp-nya dan si Andra menurutnya memiliki rasa padanya, ah dia baru sadar kalau dia pede sekali . Padahal dia baru bertemu dengan cowok itu pertama kali di kedai kopi tempat dia bekerja yang mengingatkannya kejadian yang memalukan gara-gara si Andra itu

Flashback

Tari menatap mata hazel pemuda yang menolongnya gara-gara kebodohannya sendiri yang tidak mengikatkan tali sepatunya sehingga menyebabkan dia menginjak tali sepatunya sendiri dan terjatuh dihadapan pelanggannya yang baru dia antarkan pesanannya.

Tari terlalu hanyut kedalam mata Hazel itu sehingga tidak menyadari posisinya saat ini, baru ketika si cowok tadi berucap "gue memang tampan" dan si cowok tadi langsung melepaskan pelukannya begitu saja sehingga Tari langsung menerima dirinya yang jatuh ke lantai yang keras.Sakit cuy !

si cowok tadi langsung pergi meninggalkan kedai kopi tanpa meminum pesanannya sama sekali. Orang-orang yang berada di kedai yang awalnya memperhatikan keduanya kini kembali ke aktifitas masing-masing
Meninggalkan Tari yang mengumpat didalam hatinya dan bergegas berdiri untuk kembali bekerja.

Dasar cowok sialan!!

Flashback end

Ah sudahlah, ngapain mikirin itu lagi.Ini sudah malam, Tari harus segera tidur karena Besok akan bekerja. Dan akhirnya dia terpejam masuk kealam mimpi.

---

"Andra bangun nak, ini udah hampir siang. Katanya ada janji kamu sama dosen." terdengar suara halus nan lembut di telinga Andra yang tergelung dibawah selimut. Iya itu suara Mom. Ah Andra harus bangun karena semalam dia ingat melihat mobil Papa-nya yang baru kembali Dinas dari Singapura. Dia gak mau kena omelan Papanya. Meski orang tuanya kaya Andra dididik untuk selalu disiplin. Hah menyebalkan batin Andra bicara.

"Iya Mom,bentar lagi Andra turun." jawab andra sedikit keras agar Mom nya mendengar.

Suara sendok garpu dan piring yang beradu di meja makan keluarga Andra terdengar menandakan sang keluarga sudah akan memulai aktifitas pagi mereka.

Ketika Andra akan melahap sarapan roti kacangnya,dia teringat mimpi anehnya semalam. dia jadi tertawa sendiri. Benar-benar aneh.

Ini adalah waktunya Andra berangkat ke kampus untuk janjian dengan Dosen pembimbing skripsinya untuk menyerahkan judul skripsinya. Semoga saja disetujui . Dia ingin cepat-cepat lulus.

---


Siang ini, kedai kopi sangat ramai sekali. Tari yang sedang di meja kasir nampak kelelahan. Ya, Tari bersyukur sekali dapat bekerja di sini. Karena disaat ramai seperti ini pegawainya akan mendapat bonus. Disini dia juga mendapat teman-teman yang sangat baik kepadanya.

"Tar, istirahat sana biar Abang yang gantiin kamu." Tiba-tiba pemuda bertubuh tinggi datang mengejutkan Tari. Ya, dia Abang Dani. Manager di kedai kopi tempat Tari bekerja.Sifatnya yang tidak Bossy dan humble membuat semua pekerja nyaman. Dia memang mewajibkan para pekerja disana memanggilnya Abang. Entah karena apa.

"Ah, Bang Dani. Ngagetin Tari aja. Nanggung bang habis ini ada Mbak Arin yang gantiin Tari. Tumben Bang Dani ke Kedai. Mau ngisi Stock barang ya, Bang?"

"Mampir aja Tadi, Pulang kerja Abang anterin ya?, sekalian ikut Abang cari ke Pabrik ngisi stock."

Hmm, Nah mungkin ini yang membuat Tari tidak nyaman disini. Ada bang Dani, Asumsi pekerja yang lain naksir berat sama Tari. Entahlah, Tari tidak ingin merasa ke-pd an. Tapi memang dilihat dari gelagat dan sikap Bang Dani ke Tari seperti mengajak pulang bersama , mengajak ke pabrik, perhatian dsb emang membenarkan asumsi tersebut.

Ah masa bodo lah, Tari tidak ingin memikirkannya.

---

Don't forget to vote⬇

Sunset To Sunrise With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang