Happy reading ..---
Embun-embun menempel di kaca membuat kaca yang awalnya tembus pandang, menjadi buram. Hujan diluar sana begitu deras, seakan ikut hanyut dalam kesedihan yang dirasakan Andra. Ya, lelaki itu kini tengah ada di kedai kopi. Duduk termenung menatap kopi yang setengah jam lalu diantarkan waitress. Dia belum meminum kopi tersebut. Pikirannya seolah berkelana jauh-jauh sekali, Tepat dua minggu lalu di Rumah sakit.
Flashback on
"Andra, Maafin aku."
Shit, Andra begitu membenci dirinya melihat Milka harus menangis lagi dan lagi itu semua karena dirinya.
"Ssst.. honey. Please Stop it. Jangan nangis, jangan buat aku merasa bersalah lagi Mil. Aku yakin kita bisa jalani ini semua bareng. Aku yakin kamu pasti sembuh."
" I love you "
" I love you too"
Dan mereka berpelukan, saling melepas rindu, melepas segala penat yang mereka rasakan akan semuanya.
Setelah beberapa lama mereka berpelukan, Milka menguraikan pelukan pertama kali. Dia menatap manik mata Andra yang juga menatapnya.
"Andra, aku bakalan pergi untuk waktu yang gak bisa aku tentuin. Kamu mau kan janji sama aku. Kamu akan menjaga cinta aku di hati kamu. Aku bolehin kamu deket dengan cewek manapun, Ndra. Tapi hati kamu akan tetap jadi milik aku. Kamu mau Janji kan, Ndra?" Tanya Milka menatap mata Andra serius
"Milka, kamu bicara apa sih? Aku gak bakalan deketin cewek manapun. Aku bakal tunggu kamu. Dan hati aku emang selamanya buat kamu, Mil. Percaya sama aku. aku janji." balas Andra Mantap. Ya. bagi Andra, Milka adalah segalanya. Orang tuanya juga sayang kepada Milka. Dan Andra sudah berencana setelah pengobatan Milka ia akan menikahi gadis itu.
"Terimakasih, Andra. Aku pegang Janji kamu." Ucap Milka sambil mengecup bibir Andra.
Flashback off
Andra akan menjaga cinta mereka. Ya, Andra sudah janji.
Tadi pagi Milka dijemput oleh Papanya, dan mereka sudah berangkat ke Singapura untuk pengobatan mata Milka. Andra dan Mamanya hanya mengantarkan sampai di bandara saja.
Lepas sudah semua. Kini Milka sudah jauh darinya, hatinya merasa kosong. Hari-hari yang biasanya dilalui bersama Milka, kini dilaluinya sendiri. Hanya sendiri."Ehm, Hei."
Andra mendongak, matanya bersitatap dengan mata gadis beberapa waktu yang lalu. Seingat Andra namanya Tari. Gadis lucu itu yang Andra tolong saat tidak sengaja hampir jatuh karena tali sepatu tidak ikat. Astaga, dia lupa kalau kedai kopi ini tempat gadis itu bekerja.
"Hei. ada apa? Aku tidak sedang membutuhkan sesuatu." Balas Andra akhirnya
"Ehm, Aku lihat kau melamun dari setengah jam yang lalu tanpa menyentuh kopimu. Apa ada masalah? Aku hanya khawatir padamu." Ucap Tari sedikit takut. Sedari setengah jam yang lalu. Tari memang melihat Andra yang melamun. Tidak melakukan pergerakan apa-apa. Kontan membuat Tari takut. Takut jika lelaki itu akan kesurupan. Hm. Ngaco emang.
Andra melirik sekitarnya. "Kau tidak bekerja memang?" Tanya Andra penasaran
"Kebetulan juga shift-ku selesai 10 menit yang lalu."
Aih, lelaki ini tidak peka sama sekali. Aku sudah berbaik hati mengkhawatirkannya. Dia hanya diam tidak mempersilahkanku duduk.
"Oh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset To Sunrise With You
SonstigesAku.Kamu.Dia Aku mencintai Kamu, Aku juga mencintai Dia. Definisi cinta menurut Andra adalah ketika dia dapat membuat Orang yg dicintainya tersenyum , dan senyum itu hanya untuk dirinya bukan untuk orang lain. -Andra Kaespati- Aku hanya bisa pasrah...