9

1.7K 148 0
                                        

'dordordordordor'

"Bi, ayo pulang. Uda malam"

"Sebentar lagi"

"Bi, ayo. Nanti bus kerumah kamu gak ada loh"

"Mati kau Jungkook, mampus kau" kata Bi yang terus menembakkan senjatanya pada musuh di layar game.

"Bi, ini uda jam bera-"

'GAME OVER'

"Yauda, kita pulang" kata Bi.

"Kamu masih marah Bi?"

"Masih dong Seo. Siapa yang gak marah coba sama Jungkook jablay itu"

"Yauda Bi, jangan marah gitu terus dong"

Sudah setengah jam berlalu mereka berdua menunggu busnya Bi datang tapi hasilnya nihil.

"Bi, bus kamu lama banget datangnya. Bus aku uda ada 10 kali lewat"

"Tunggu 10 menit lagi ya Seo"

"Ini uda jam 9 malam Bi"

Merasa tak enak akhirnya Bi menyuruh Eunseo pulang duluan.

"Hati-hati ya Bi. Aku pulang duluan"

"Oke"

Sepi. Itulah yang menggambarkan jalanan sekarang.

"Mana sih busnya"

Menunggu, menunggu, menunggu dan menunggu. Bi pun menangis akibat jam sudah menunjukkan pukul 21.40.

"Hiks, appa, eomma, jeongmal mianhae" sesungguk Bi.

'tintintin'

Sebuah mobil ferrari putih berhenti di depan Bi. Pintu kaca mobil tersebut turun dan menampilkan sosok pengemudinya.

"Hey , cengeng"

Bi mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang memanggilnya.

"K...kau?"

"Buruan masuk"

"Apa?"

"Masuk bawel"

"Eh?"

"Mau kutinggalin?"

"Iyaiya" akhirnya Bi pun masuk kedalam mobil itu.

"Kau duduk di depan bukan di belakang"

"Tapi kan ak-"

"Aku bukan supirmu, mengerti?"

Bi pun membuka pintu mobil depan dan mendaratkan bokongnya di kursi mobil.

Mobil pun melaju denga kecepatan sedang.

"Jam segini, dari mana saja kau?"

"Bukan urusanmu"

"Jual diri ya?"

"Apa katamu?"

"Jual diri"

"Terima kasih atas ucapan jablay-mu Jungkook"

"Sama-sama"

'Kalau bukan dia yang mengantarku pulang saat ini, kupastikan rambutnya itu' kata Bi dalam hati.

"Hey, kok kau diam saja"

"Apa serunya ngobrol denganmu"

"What?"

Bi pun diam tak melanjutkan omongannya.

"Kau menyukai Ten kan?"

"Apa? Aku menyukai Ten? Yang benar saja"

"Aku bisa melihatnya dari tatapan matamu"

"Jangan sembarangan ngomong deh"

"Tidak"

"Perkara aku kagum dengan permainan Ten tadi kau langsung to the point bilang aku suka dengannya? Gila"

"Mulai detik ini kau tidak boleh melihat siapapun kecuali aku"

"Kenapa? Emangnya kau siap-"

"Kau diam saja dan cukup pahami kataku tadi"

Bi pun terdiam dan tak berkutik.

'Cobaan apa lagi ini?'






•tbc•





Hallo, update lagi.
Happy reading ya.

FINE [Complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang