PART 6

137 67 14
                                    

Kamu adalah malaikat tanpa sayap bagiku, walau kamu bersembunyi dan tak pernah terlihat.
-------

Suasana ballroom salah satu gedung hotel berbintang lima sedang didekorasi oleh beberapa wedding organizer yang Kak Niken dan Agung percayai untuk menghandel segala persiapan pernikahan mereka, termasuk aku juga dipercayai untuk mengawasi persiapan ini.

Pernikahan mereka akan dilangsungkan pada hari kamis di hotel ini, aku tidak sendiri di sini karena Agung juga meminta bantuan salah satu sepupunya yang merupakan anak perempuan dari Adik Papanya untuk menghandel bagian catering dan cinderamata untuk tamu.

"Hai, aku Wika siapa nama mu?"

"Hai, aku Gladis kamu sepupunya Agung kan?"

"Bener, oh ya gimana dekorasinya udah lengkapkan apa ada yang kurang?"

"Oh nggak... nggak semuanya sudah lengkap walau ada beberapa sih yang memang kurang cocok penempatannya sama properti yang kurang sesuai."

"Gimana kalau aku bantuin, kebetulan aku punya sahabat yang memang punya toko properti buat wedding."

"Silahkan... silahkan kalau memang gak ngerepotin."

"Nggak kok lagian urusan catering ama cinderamata udah beres semuanya, gimana kalau kita jalan sekarang aja tempatnya gak jauh kok dari sini."

"Yuk, lebih cepat lebih bagus kan?"

Aku dan Wika pergi ke toko properti itu, bangunanya luas bahkan terlalu kecil untuk disebut sebuah toko pantasnya disebut showroom karena bangunannya mewah dan elegan walau berdesain kental akan budaya klasik eropa terdiri dari 4 lantai bisa dipastikan bahwa pemiliknya berasal dari eropa, bisa dikatakan sebagai showroom properti wedding terbesar yang ada di kota ku. Saat kami masuk ke toko ini seorang lelaki bertubuh atletis, tinggi dan tampan berperawakan seperti bule datang menghampiri kami dari jauh sepertinya dia orang yang ramah jelas saja dari jauh sudah tersenyum melihat kami.

"Morning Wika, can i help you."

"Morning... ini aku mau nyari beberapa properti wedding buat nikahan sepupuku, jadi aku rasa beberapa properti disini cocok buat aku pake disana."

"Okay aku bisa bantuin kamu buat milih propertinya kebetulan ada beberapa yang baru datang dari amerika dan australia."

"Makasi loh, lagi-lagi ngerepotin kamu. Oh ya ini kenalin Gladis dia Adik dari calon istri sepupuku."

"Gladis." Aku mengulurkan tanganku dan coba tersenyum.

"Brayen." Dia membalas jabatan tanganku dengan lembut dan lesung pipit jelas tercetak dikedua pipinya.

Setelah memilih beberapa properti yang cocok kami menyuruh kurir langsung mengirimnya ke hotel, mengingat persiapannya harus rampung dalam 3 hari ini. Untunglah WO yang Kak Niken pilih merupakan salah satu WO Terbaik dan terkenal bertangung jawab serta tidak pernah sekalipun mengecewakan kliennya jadi segala persiapannya tentu sudah dipikirkan jauh-jauh hari oleh mereka.

*******
Sesampainya di rumah aku langsung menuju kamar tidak perduli pangilan Mami yang menyuruhku mencicipi brownies buatannya biarlah Mami berpikir aku marah, yang aku pikirkan saat ini adalah segera merebahkan tubuh dikasur karena begitu lelah seharian mengurus dekorasi di ballroom hotel. Bahkan aku hampir lupa makan siang kalau Wika tidak mengajak aku makan di Restoran hotel.

Titipan Jantung Untuk GladisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang