1

7.9K 448 32
                                    

"JONGIN!! JONGIN BUKA PINTUNYA!!" Terdengar seseorang memanggil namanya dan mengetuk pintu apartemennya dengan heboh di suatu malam di tengah-tengah suara hujan yang lebat dan petir yang menyambar. Dirinya baru saja bertengkar dengan kekasihnya di telepon, ayahnya beberapa jam lalu kembali mengancamnya untuk memblokir semua fasilitasnya jika dia tidak mau pulang untuk di jodohkan, dosennya sore tadi memberitahunya kalau nilai Jongin anjlok dan perlu melakukan perbaikan, moodnya benar-benar sedang sangat buruk saat ini, dan sekarang ada si pembuat masalah juga? Jongin tidak pernah menemukan malam yang lebih memuakkan daripada malam ini sebelumnya.

Di bukanya pintu apartemennya dengan ogah-ogahan karena dia sudah mengetahui siapa orang yang tengah mengunjunginya, sebesar apapun keinginannya untuk mengabaikan orang yang sangat menyusahkan itu, dia tetap tidak bisa, dia masih menyayangi pintu apartemen mahalnya.

"Ada apa?!" Jongin menyemprot sesaat setelah dia berhasil membuka pintu dan menemukan orang yang seperti ia duga berdiri di hadapannya dengan napas terengah-engah dan baju basah kuyup. Tidak heran, selain merupakan seseorang yang paling menyusahkan, dia juga merupakan orang yang paling bodoh dan ceroboh yang pernah dia kenal. Do Kyungsoo.

"Biarkan aku masuk dulu" ah, Jongin lupa menambahkan 'tak tahu malu' di daftar kelakuan sahabatnya itu (meskipun menyusahkan dan tak tahu malu nyaris tak ada beda). Dia menerobos masuk begitu saja setelah menubruk tubuh Jongin untuk menyingkir, tidak memperdulikan ekspresi wajahnya yang kesal bukan main.

Meskipun begitu, Jongin tidak punya pilihan lain selain menutup pintunya dan menahan kesabarannya lebih kuat lagi sebelum kemudian mengikuti kemana Kyungsoo pergi.

"Ya! Jangan kau berani mendudukkan dirimu di sofa ku! Kau bisa membuatnya basah!" Kyungsoo yang pada awalnya berniat untuk menduduki sofa, berhenti di tempat dan berbalik pada Jongin saat itu juga.

"Oh maaf, aku lupa kalau sofamu lebih berharga daripada sahabatmu" Kyungsoo berkata sarkastik seraya memutar bola matanya.

Jongin mengabaikannya dan duduk di hadapan Kyungsoo dengan kaki di silang, saat itulah Jongin menyadari kalau Kyungsoo sedang berdiri diatas karpet bulu mahalnya dengan kaki yang basah, ugh betapa dia ingin membentaknya (lagi) saat ini juga, tapi ada yang lebih penting dari itu, "Ada apa sebenarnya kau datang kesini?" dia menuntut, benar-benar tidak ingin membuang waktu lagi, dia ingin segera menyendiri dan terbebas dari Kyungsoo, 10 tahun bersahabat dengannya membuat Jongin tahu betul kalau tidak ada kata tentram selama Kyungsoo ada disisinya.

"Jongin, sudah berapa lama kita bersahabat?"

"Apa ini semacam kuis cepat atau sesuatu?" Jongin menggoyangkan kakinya dan berpose seolah sedang berpikir dengan meletakkan jari telunjuknya di dagu, "hmm mari kita lihat, dari kelakuanmu yang kelewat kurang ajar padaku, mungkin kita sudah bersahabat selama 100 tahun? Dan merupakan persahabatan yang paling akrab juga" Dia berkata sarkastik membuat Kyungsoo memutar bola matanya.

"Aku ingin minta tolong sesuatu padamu" Jongin mendengus keras-keras. Permintaan tolong dari Kyungsoo adalah hal terakhir di dunia ini yang ingin dia dengar, tidak pernah ada permintaan tolongnya yang setara dengan nalar manusia. 10 tahun bersahabat dengannya, Jongin sudah ratusan kali terlibat masalah karena permintaan tolong dari Kyungsoo.

"Apa itu? Berpura-pura menjadi wanita dan menggoda ayah tirimu? Menguntit kakakmu? Menyelinap ke ruangan dosen untuk melihat hasil ujianmu? Mencuri kunci mobil ayahku untuk membawamu ke suatu tempat? Meneror ibumu dengan mengatakan kalau kau di culik, dengan begitu dia bisa mengirimkan uang padamu?" Itu adalah seperempat dari sebagian hal-hal gila yang pernah Kyungsoo minta darinya, ya, semuanya memang nyaris di luar nalar manusia tapi Jongin bahkan tidak tahu kenapa dia selalu berakhir dengan melakukan itu semua dan mendapat seribu masalah karenanya.

Run to you (KAISOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang