Jongin tidak ingat lagi bagaimana semuanya dimulai. saat dia sadar, ia sudah terbanting keras ke atas tempat tidurnya dengan Kyungsoo yang kemudian merangkak diatas tubuhnya, mengenakan sepasang kaos basket dan celana pendek miliknya yang terlihat kelonggaran ditubuh Kyungsoo, jadi saat ini dia bisa melihat dengan jelas tulang selangka dan dada Kyungsoo, tidak lupa juga sedikit bagian perut atasnya yang umm -sebenci apapun Jongin mengakuinya- itu terlihat sangat putih dan mulus.
Fuck.
Dia menelan ludah kasar dan mengumpat dalam hati.
Jadi, belum ada 5 menit yang lalu dirinya 'kelepasan' menyetujui permintaan gila Kyungsoo, lalu sebelum bahkan ia sempat untuk berkedip. Kyungsoo yang tersenyum lebar sudah terlebih dahulu melesat ke kamarnya, dia mengacak lemari Jongin untuk mencari sesuatu yang bisa dia kenakan, ia tidak bisa belajar blowjob dengan baju yang basah kuyup.
Jongin sedang sangat sibuk memproses apa yang baru saja terjadi saat Kyungsoo kembali dari kamarnya dengan rambut basah berantakan dan -tanpa minta izin ataupun disuruh (tipikal Kyungsoo) - sudah mengenakan salah satu kaos miliknya.
"D-dengar, aku tidak bermaks-"
"Mau dimana?! Disini? Atau di kamarmu?" Kyungsoo bertanya dengan tergesa-gesa.
"TIDAK! A-apa maksudmu. Aku tidak akan melakukan apapun. dimanapun. Aku... tadi aku hanya asal bicara-"
"Oh. Kalau begitu di kamarmu"
Mata Jongin terbelalak bukan main saat Kyungsoo dengan tidak sabaran menggeret tangannya memasuki kamarnya sendiri."T-tunggu dulu.."
Sebenarnya, dia bisa saja menghentakkan tangan Kyungsoo dengan mudah, mengingat tubuh sahabatnya itu jauh lebih mungil dibanding tubuhnya. Tapi masalahnya adalah, dia tidak memiliki keinginan yang cukup kuat untuk menolak Kyungsoo saat ini. Yang mana ia membenci dirinya akan hal itu. Entah kenapa ada sesuatu yang mencegahnya untuk benar-benar menolak Kyungsoo.
"K-kyungsoo.. aku.. tidak..." tiba-tiba lidahnya kelu entah kenapa. AYOLAH BODOH! KAU TIDAK SELEMAH INI!
"T-tunggu dulu. Kau salah-""Hentikan omong kosongmu, Jongin. Kau sudah menyetujuinya tadi" Kyungsoo menatap dingin kearahnya dan itu sudah cukup untuk mengingatkannya tentang kenapa dirinya selama ini tidak pernah bisa menolak Kyungsoo.
Karena Kyungsoo akan berubah dari yang tadinya super menyebalkan menjadi sangat, sangaaat menakutkan saat Jongin akan menarik kembali ucapannya. Jika Jongin sudah mengatakan 'setuju' mau dalam bentuk apapun itu, maka ia harus benar benar melakukannya. Tidak ada jalan kembali, tidak ada penarikkan kata. Jika ia sampai berani melakukannya, maka habislah dia.
Jongin menemukan dirinya kesulitan untuk menelan ludahnya sendiri. Sial.
Saat dia membuka matanya, Jongin sudah berada di kamarnya lalu ia mendengar pintu yang dibanting dengan kasar meninggalkan jantungnya yang berdetak cepat tidak tahu akibat suara pintu yang mengejutkan ataukah hal lain.
Tangan Kyungsoo masih melingkar kuat di pergelangan tangannya sebelum sesaat kemudian dia merasakan tubuhnya dibanting keatas ranjang.Dan disinilah mereka sekarang.
Keringat dingin sudah mulai mengalir di pelipis Jongin padahal diluar hujan masih lebat sekali.
Seumur hidupnya dia tidak pernah memikirkan akan ada dalam posisi ini bersama sahabatnya sendiri.
Apa ini mimpi buruk?
Kyungsoo yang kini sejajar dengan selangkangannya mendongak dengan ekspresi yang sulit dia baca.
"K-kyungsoo"

KAMU SEDANG MEMBACA
Run to you (KAISOO)
Fanfictionawalnya Kyungsoo hanya minta 'di ajarkan' oleh sahabatnya, Jongin. tidak ada satupun diantara mereka berdua yang tahu kalau akhirnya akan seperti itu.