Jika kalian pikir masalah hidup Jongin berkurang hanya karena Ayahnya kini sudah berhenti memaksanya untuk menemui gadis-gadis aneh lagi, maka kalian salah besar. Karena hilang satu masalah, malah timbul seribu masalah yang lainnya.
Seperti Do Kyungsoo misalnya. Harusnya dari awal dia bisa memprediksi akan se menderita apa dirinya karena sudah melibatkan mahluk paling merepotkan itu, tapi penyesalan memang selalu datang di ahir. Jongin menyesal kenapa dia tidak membayar pria asing yang lebih waras saja alih-alih meminta bantuan Kyungsoo dan malah menjerumuskan hidupnya ke dalam neraka. Oke ini sebenarnya tidak seburuk itu dibanding dengan kemungkinan Ayahnya yang bisa memisahkannya dari Irene. Tapi tetap saja, berada dibawah perintah Do Kyungsoo sama saja artinya dengan bunuh diri.
"Ambilkan aku botol minum"
"Antar aku pulang"
"Salinkan tugas kalkulusku"
"Antar aku ke cafe"
"Bersihkan meja itu untukku"
"Belikan aku snack keju"
"Ganti bajumu"
"Pakai sepatu warna biru tua"
"Jalan menggunakan satu kaki"
"Kedipkan matamu pada Dosen Kang"Pokoknya Kyungsoo itu, a total psycho!
Meskipun semua permintaannya tidak ada yang bersangkutan dengan materi (sekalipun dia meminta dibelikan sesuatu, itu akan menggunakan uangnya sendiri, yang mana Jongin sedikit bersyukur), karena sejak dulu mereka memiliki 2 peraturan diantara persahabatan mereka yang tidak boleh dilanggar yaitu:
1. Sahabat tidak boleh berbagi harta
2. Sahabat tidak boleh berbagi cintaDan sampai sekarang tidak ada yang pernah melanggarnya.
Mungkin karena itu pula lah kenapa mereka masih awet bersahabat hingga sekarang.
Tapi tetap saja ini semua menyiksa.
Jangan harap Jongin bisa menolak, karena setiap dia mencoba melakukannya, Kyungsoo akan selalu mengancamnya dengan: "aku akan memberitahu Joy yang sebenarnya" Yang mana adalah hal sangat tidak Jongin inginkan. Jadi mau tidak mau, Jongin harus menuruti semua perintahnya. Apapun itu.
Hari-hari biasa saja dia sudah kewalahan menghadapi sikap Kyungsoo, apalagi ini, hari dimana dia harus melakukan semua yang Kyungsoo perintahkan. Kadang Jongin harap Kyungsoo bisa memperlakukannya sebagaimana dia memperlakukan orang lain yang bukan dirinya. Manis, sopan, pemalu, pendiam. Bukan yang gila, sakit jiwa, aneh, galak, jahat, moody seperti yang ada dihadapannya saat ini.
Jongin mulai menyesali kenapa juga dia dulu harus berteman dengan mahluk itu. Harusnya dia dulu tidak usah meminjamkan pensil 2B nya pada Kyungsoo yang mana adalah akar persahabatan mereka dimulai. Hal yang simple tapi malah membawa petaka baginya.
Jongin mendesah saat lagi-lagi Kyungsoo memerintahnya seenak jidat. "Pijit tanganku"
Ini baru 3 hari, tapi Jongin sudah mau mati saja rasanya, dia tidak tahu apakah tubuhnya masih akan tersisa dihari ke 20 nanti.
Irene yang memperhatikan mereka hanya cekikikan merasa terhibur. Kyungsoo memberitahu Irene kalau Jongin kalah taruhan darinya (tidak mungkin dia memberitahukan yang sebenarnya "hai Irene, pacarmu harus melakukan semua yang aku perintahkan sebagai imbalan karena aku bersedia menjadi pasangan gaynya kemarin". sangat tidak elit) Irene sebagaimana kekasih yang baiknya dia, malah mendukung semua hal yang Kyungsoo lakukan a.k.a menyiksa Jongin.
"Hei. Aku masih lelah!" Jongin mengeluh, dia baru saja berlari sejauh 200 meter dalam waktu 3 menit hanya untuk membelikan eskrim kesukaan Kyungsoo, adapun yang harusnya dipijit itu dia, bukan sebaliknya. Jongin menyesal menerima ajakan Irene untuk pergi ke kantin, harusnya dia terus saja bersembunyi di kelas untuk menghindari Kyungsoo. Dia tidak tahu kalau ternyata kekasihnya itu sudah bersekongkol dengan Kyungsoo. Jika saja dia tidak tahu Kyungsoo gay, maka Jongin akan mengira mereka berselingkuh di belakangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Run to you (KAISOO)
Fanficawalnya Kyungsoo hanya minta 'di ajarkan' oleh sahabatnya, Jongin. tidak ada satupun diantara mereka berdua yang tahu kalau akhirnya akan seperti itu.