7

1.2K 125 0
                                    

Nia sekarang sedang mengajar kelas pelangi dan suasana kelas sangat ceria dan terlihat orang tua yang sedang menunggui anak nya di dekat pintu kelas yang transparan, karena sekarang sudah mendekati jam pulang sekolah jadi mereka sudah siap - siap untuk menjemput anak - anak mereka.

Teng teng

"Kalian dengar selarang waktunya...."
"Pulang" jawab anak - anak itu dengan sedikit lesu
"Kenapa kalian lesu harusnya kan senang, kalian kan nanti akan bertemu orang tua kalian dan pulang bersama?"
"Tapi kami masih mau belajar dengan Nia Ssaem"
"Kan kita bisa bertemu besok sekarang kalian bersiap - siap pulang dan jangan sampai ada yang tertinggal mengerti"
"Ne Nia Ssaem"

Nia berjalan kepintu dan membukakan pintu untuk muridnya dan mereka langsung menuju ke orang tua nya tapi ada seorang anak laki - laki yang tiba - tiba berbalik berlari lalu meleluk nya

"Daeoh, kenapa?"
"Aku tidak ingin pulang"
Lalu seorang pria yang tadi memegang tangan Deoh datamg dengan wajah sedikit khawatir.
"Mianhae atas kelakuan putra ku, Daeoh ayo pulang"
"Aniya Appa aku masih ingin disini" kata Daeo sembari memeluk Nia makin erat, Nia melonggar pelukan Daeoh perlahan lalu mensejajarkan tinggi nya dengan Daeoh
"Daeoh sayang kenapa tidak mau pulang? Lihat Appa sudah menjemputmu setelah ini kan kalian bisa bermain dan makan bersama"
Nia menghapus air mata Daeoh dan memegang lembut kedua tangan Daeoh
"Tapi aku masih ingin bersama Nia Ssaem, Appa aku mau pulang jika Nia Ssaem ikut pulang bersama ku" kata Daeoh kepada Appa nya
"Daeoh, tidak bisa begitu Nia Ssaem kan masih ada pekerjaan" kata Appa Daeoh
"Tapi...." sebelum Daeoh menjawab Appa nya sudah menyela
"Nanti malam Nia Ssaem akan menemanimu tidur bagaimana?"
"Benarkah? Kalau begitu aku mau pulang" kata Daeoh bersemangat.
Pria itu melihat Nia dengan tatapa memohon dan akhirnya menyanggupi

"Iya, Nia Ssaem akan menemani Daeoh tidur nanti malam"
"Ye sekarang aku mau pulang, sampai jumpa nanti malan Nia Ssaem. Chu~" kata Daeoh dengan bersemangat sambil memcium pipi Nia lalu pergi ke Appa nya.

"Ini kartu nama ku, kumohon hubungi aku saja nanti kujelaskan. Gamshahamnida, Anneyong" kata orang itu pada Nia
"Ne anneyong" kata Nia lalu mereka pergi Nia melihat kartu nama itu dan melihat hurufnya berbaris membentuk nama.

Hansol V Chwe

Nia melihat kartu nama iti dan kembali ke ruang guru dan melihat sekarangsedang mendung. Nia mempercepat langkah nya meruang guru dan melihat ruangan guru tinggal Nyonya Shin yang sedang berberes - beres. Setelah itu mereka keluar bersama dan hujan telah turun deras tapi suami Nyonya Shin telah menjemput dan sempat mengajak nya pulang bersama tapi ia tolak karena ia tidak ingin merepotkannya dan bagaimana dengan motor nya. Tak terasa 2 jam berlalu dan sekarang memasuki solat Dzuhur, Nia masuk kembali ke ruangan guru lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah yaitu solat dan tanpa Nia sadari ada seseorang yang telah mengawasinya dan saat Nia telah selesai solat tapi keadaan masih sama yaitu hujan malah makin deras.

"Seharusnya aku tidak menolak ajakan Nyonya Shin"

Nia sekarang sedang mencari kunci motornya dan  teringat bahwa motornya di pinjamboleh Soonyoung dan akab di kembalikan besok. Lalu ada seseorang yang menarik baju Nia, Sontak Nia menoleh kepalanya dan melihat Gyuri yang sedang menangis.

"Gyuri kenapa?"
"Samchun tidak bisa menjemputku "
"Gyuri, ikut Nia Ssaem saja ya"
"He em"

Nia teringat bahwa masih ada payung di ruang guru dan segera mengambil nya bersama Gyuri. Nia menerobos hujan sambil menhgedong Gyuri karena ia tidak tega jika mengajak Gyuri berlari menuju halte bus. Untung saat mereka datang buspun datang tak perlu menunggu waktu lama Nia dan Gyuri masuk.

"Gyuri kedinginan"
"Ne"
"Gyuri tahan sebentar ya kita akan sampai"

Tak perlu waktu lama Nia sudah sampai pada halte yang dekat dengan apartemen nya dan kembali menerobos hujan yang disertai angin kencang dan saat mereka menerobos hujan tiba petir menyambar dan menbuat Nia memeluk Gyuri lebih erat dan payung bya terlepas. Seseorang memegang payung Nia san segera memanyungi nya

"Ayo kucarikan tempat yang teduh"

Nia sudah sampai pada pintu masuk apartemennya dan melihat siapa yang telah membantunya. Nia mendongak kan kepala nya dan melihat bahwa itu adalah Minseok yang sedang mengcingkupkan payung dan melepas masker.

"Kita harus cepat masuk"
"Ne"

Minseok menemani Nia sampai apartemennya dan segera memasuki apartemennya. Nia langsung menurunka Gyuri dan meyuruh Gyuri untuk duduk di kursi dekat pemanas karena Nia ingin meminjan baju tetangga yang memiliki anak seumuran Gyuri dan tidak memerlukan waktu lama.

"Gyuri, Nia Ssaem mandikan setelah itu makan ya"
"Ne"

Setelah Gyuri mandi dan makan Nia merasakan tubuh nya sedikit tidak enak, kepalanya juga merasa sedikit berputar - putar. Nia melihat Gyuri khawatir dan teringat paman nya pasti juga khawatir, Nia pergi menuju apartemen Minseok untuk meminta tolong memberitahu paman Gyuri jika Gyuri sedang bersamanya. Gyuri sedari tadi diam membuat Nia khawatir dan mengecek keadaan Gyuri yangsedikit deman dan menyuruh Gyuri tidur di kamarnya.

Sehun yang baru saja melihat Handphone nya sedikit khawatir karena keadaan hujan dan Gyuri pasti ketakutan. Tak lama Sehun melihat hp nya dan mendapat sms dari Minseok bahwa Gyuri bersama seseorang, Sehun langsubg menuju apartemen Minseok dan bersiap memarahi orang yang menjeput Gyuri tanpa sepengetahuannya. Tak perlu waktu lama Sehun sampai dan memencet bel rumah tersebut.

Ting nong

Nia yang masih di kamar pun langsung menuju mebuka pintunya.

Ceklek

"Dimana keponakanku?"
"Dia di kam..."
"Samchun..."

Gyuri langsung memeluk Sehun dan dapat Sehun rasakan badan Gyuri sedikit demam

"Ya kau ini bagaimana sudah mengambil murid tanpa sepengetahuan orang tua nya di tambah lagi kau tidak bisa menjaga Gyuri kalo kau tidak mau lebih baik tidak usah dasar"
"..."

Sehun langsung pergi dan Nia hanya diam saja karena Nia juga mengerti perasaan khawatir Sehun. Nia memegangi kepala nya yang sedkit pusing dan memilih untuk beristirahat.

L O V E ( Muslim EXO ) (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang