23

403 29 0
                                    

Keadaan berbeda di rumah Jun, keadaan sedikit kurang bagus dan sekarang Minghao yang melihat keadaan gege nya merasa sedih dan segera menelfon Nia.

"Nia...., Nia noona?"
"Wa'alaikumsalam Minghao"
"Maaf noona aku lupa, noona bisakah kau kerumah ku sekarang?"
"Kenapa Minghao, apakah kau..."
"Jun gege..."
"Baiklah tunggu, aku akan kesana"

Nia segera ijin pada semua yang di panti untuk pergi dan Sehun dengan inisiatif mengantarkan Nia, Nia telah menolak secara halus tapi Sehun tetap memaksa dan sedikit bujukan Yoona. Nia berada di dalam mobil bersama Sehun sebagai supir, Nia sedari tadi cemas karena bisa terdengar suara khawatir Minghao. Minghao sudah sebulan dari rumah sakit dan Jun malah lebih sering murung setelah mereka bermain di Lotte Land, Sehun yang melihat Nia lebih memilih diam karena tidak ingin menggangu Nia. Saat mereka sampai di alamat yang di tunjukkan Nia, Nia segera keluar dan sebelum nya berterima kasih pada Sehun.

"Sehunna gamsahamnida"
"Ne... Nia gwenchana, tapi bisakah aku menemanimu?"
"Tidak udah Sehun aku..."
"Kumohon"
"Huf... Baiklah ayo"

Nia mengetuk rumah Jun dan terlihat Minghao dengan wajah sedih dan Nia hanya bisa mengelus pundak Minghao, seperti biasa Minghao menarik tas Nia dan mengarahkannya ke kamar Jun. Keadaan Jun sungguh buruk, memang sudah seminggu Nia tidak bertemu Jun tapi Nia tak menyangkan Jun akan sepucat itu. Minghao bercerita bahwa Tiannay keponakan Junhui kembali ke China tapi kali ini perasaan Jun kurang enak dan suatu ketika Jun menelfon Tiannay dan mendengar suara tangis Tiannay yang meminta tolong, Jun segera menelfon teman nya yang ada di China untuk mengecek keadaan Tiannay dan yang terjadi Tiannay hampir mati karena keluarga mertua kakak nya itu ternyata ingin merebut harta orang tua Tiannay yaitu kakak Jun. Jun merasa bersalah dan sering mengurung diri dan saat Tiannay menelfon Jun hanya Minghao yang menjawab, Jun jadi sering mengurung diri dan beginilah sekarang.

"Assalamu'alaikum Junhui"
"Wa'alaikumsalam Nia"

Jun hanya menjawab dengan nada lemas dan di tambah wajahnya sedikit pucat dan tirus membuat Nia merasa air matanya akan keluar

"Hei janganlah bersedih insyallah Tiannay akan baik - baik saja"
"Seharus nya aku tidak meninggalkan nya di China, dia seharusnya ikut bersamaku"

Jun menarik rambut nya frustasi, Nia menghembuskan nafas lalu pergi ke dapur untuk membuat bubur lalu kembali ke kamar Jun, Nia mengambil satu sendok dan menyuapkannya pada Jun tapi Jun menolak.

"Jika kau tidak mau makan siapa yang akan mengurus Tiannay, paman mu dia sudah kelelahan mengurus ramen, Minghao dia masih sekolah, tersisa kau dan aku. Jika kau sakit siapa yang bisa mengurus Tiannay sedangkan hak asuh nya saja masih belum berpindah tangan"
"Nia...."

Saat Jun memanggilnya, Nia langsung menyuapkan bubur dan Jun hanya tersenyum melihat wajah Nia yang hampir menangis, Minghao menghela nafas senang karena akhirnya Jun mau makan kembali karena sebelum nua Jun hanya minum air putih dan makan satu lembar roti. Setelah selesai menyuappi Minghao mengajak mereka untuk solat ashar dan Sehun hanya melihat Nia saja ketika solat, Sehun melihat Nia solat terasa di dalam dadanya ada sesuatu yang menyejukkan terasa dingin dan nyaman itu juga pertama kali Sejun merasa kn hal seperti ini.
Setelah selesai solat Nia ijin pulang karena ada beberapa hal yang harus di kerjakan tapi alasan sebenarnya karena tidak enak pada Sehun yang telah lama menunggunya.

🏢

Sehun sudag mengantarnya tapi kembali ke panti asuhan jadi setelah EXO pulang Nia juga langsung pulang.

L O V E ( Muslim EXO ) (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang