19

529 47 0
                                    

Nia sedang memikirkan tentang ibunya yang ada di Indonesia, ibunya menyuruh Nia agar pulang jika hari libur maklum anak tunggal dan perempuan lagi.

"Ibu, aku pasti pulang kok"
"..."
"Iya iya, kalo dapet libur panjang nanti eonni dan ajhuma Im sekalianbaku bawa pulang"
"..."
"Ibu... Kalo soal perjodohan aku lebih baik tidak usah pulang"
"..."
"Iya iya ibu tenang"
"..."
"Wa'alaikumsalam"

Pip

"Ah... Ibu masak aku di jodohin sama dedek kan gak lucu"

Nia yang di balkon langsung merosot dan menggangtungkan tangannya dan hpnya sudah berada di saku, Nia menghembusakan nafas dan melihat pemandangan dari gedung apartemen sederhananya sesekali sambil meratapi nasib sebagai anak tunggal perempuan yang jauh dari orang tua. Sebenarnya Nia juga tidak ingin begini tapi ibunya terus saja menjodohkan Nia dengan anak temannya dan yang paling parah Nia pernah di jodohkan oleh anak yang lebih muda darinya padahal saat itu usia nya adalah 20 tahun dan selisih mereka adalah 3 tahun, kalo jaman sekarang sering dibilang dedeq emesh. Nia tidak mau di jodohkan lagi lalu segera berangkat ke Korea untuk melanjutkan kuliah sekaligus bekerja, hasilnya Nia bisa menyewa apartemen sederhana dan bisa mengirim uang untuk keluarganya di rumah.

Tring tring

Jun🍜

HEI CEPAT TURUN !!!
KAU INGATKAN UNTUK MENGANTARKU KE RUMAH SAKIT
AKU SUDAH MENUNGGUMU DI BAWAH

Mianhae Jun aku lupa
Baiklah tunggu aku
Dan
MATAKU MASIH JELAS TIDAK PERLU KAU SMS DENGAN HURUF SEBESAR ITU.

"Lebih baik aku ganti baju, kasihan pria China ini jika harus menunggu"

Nia segera mengganti pakaian nya dan turun kebawah, terlihat Jun yang sudah menunggunya tanpa babibu Nia masuk ke dalam mobil Jun yang mengajak Soonyoung juga. Mereka semua kerumah sakit menjenguk Minghao yang di rawat karena akan operasi usus buntu dan patah tulang pada kaki, jadilah mereka kesana dan Minghao terus merengek agar Nia yang disampingnya.

"Minghao-ya...."
"NIA NOONA... Aduh..."
"Jangan banyak bergerak dulu, bagaimana?"
"Sakit..." 😞

Minghao memasang wajah sedih yang membuat Nia tersenyum karena ke manjaan Minghao pada dirinya, Minghao berucap terima kasih pada gegenya sambil memeluk pinggang Jun dari samping ranjang, Jun hanya tersenyum dan mengelus rambut Minghao.

"Setelah ini aku akan menginap, jadi kau jangan merengek lagi"
"JINJA?"
"😊"
"Ye... Aduh..."
"Dasar bocah"
"Jun... , Soonyoung sunbae katanya kau juga akan menjenguk teman mu"
"Iya sebentar lagi, lagipula bagaimana bocah ini bisa sakit diakan tahan banting"
"Hyung..."

Mereka hanya tertawa melihat reaksi Minghao, soal patah tulang jangan salah Minghao memang sering merengek tapi dia jago beladiri dan pandai menggunakan Nunchaku.

"Sehun, ayo makan"
"Hyung aku mau pergi jadi aku makan di luar"
"Baiklah hati - hati, aku titip chupa cups 10 ok"
"Baik, Chen Hyung"

Sehun segera menaikki mobilnya lalu menbelah jalanan Seoul, tak lama sampai di rumah sakit. Sehun mengelusuri lorong rumah sakit dan akhirnya menemukanya, Sehun langsung masuk dan di suguhkan pemandangan yang cukup membuatnya kalut.

"Sehunna"
"Anne... Anneyong"

Nia mengerti dan menyuruh Jun untuk bangun lalu melepaskan cincin yang di berikan Jun dan mengembalikannya cincin itu pada Jun. Minghao menyapa Sehun, membuyarkan lamunan Sehun lalu menuju Minghao yang merupakan teman akrab sewaktu kecil.

"Cincin itu pantas untuk adikmu dan lainkali ikatlah tali sepatu mu dengan benar"
"Iya cerewet, Sehun aku permisi sebentar"
"

Jun, aku ikut"
"Jaga Ming saja"
"Gege, biarkan Noona ikut"
"Baiklah"

Jun dan Nia pergi meninggalkan Sehun dan Minghao yang masih saling diam, Minghao melihat gelagat Sehun yang sedikit kecewa dan lega.

"Chanyeol, apakah kau yakin bisa mendapatkan hatinya?"
"Yang penting aku tidak menyerah seperti kau"
"Aku bukan menyerah hanya mengalah, lagipula dia selalu disisi ku lebih baik daripada menjauh dariku"
"Terserah apa katamu Junmyun"
"Gara - gara Dia aku merasa gila"
"Aku juga, Nia... Nia..."

"Jun, jika sudah ayo cepat kembali kasian Ming dan Sehunna"
"Kau dekat dengan Sehun"

Jun berkata sambil mengambil beberapa snack dan meremas kecil mereka, Nia hanya melihat keranjang belanjaan jadi tidak melihat Jun yang seperti itu.

"Dia muridku"
"Nia..."
"Apa?"
'Saranghae'
"Jun?"
"Ayo pulang"

Jun sedari tadi hanya diam saja membuat Nia khawatir, Nia melihat wajah Jun dan terlihat wajah gelisah namun sedih.

"Jun?"
"..."
"Wen Junhui, Ireona!!!"
"Wae wae?"

Nia hanya mendengus saja dan langsung keluar ketika mobil berhenti, Nia langsung menuju kamar Minghao dan meninggalkan Jun. Nia sengaja agar Jun tidak melamun, terbukti sekarang Jun mengikuti langkah Nia menuju kamar Minghao dirawat, masih bersama Sehun. Nia dan Jun menyapa Sehun lalu mengobrol sebentar karena Sehun langsung pergi untuk bekerja, Nia dan Jun memahamu profesi Sehun sebagai entertaiment yang sangat tersohor tidak di Korea bahkan seluruh dunia.

"Nia, apakah kau sibuk?"
"Tidak Eonni"
"Kau harus ikut aku, Seunggi mengajakku ke SM lagi"
"Kenapa aku ikut?"
"Sudah ikut saja"
"Eonni, aku lelah"

Yoona hanya mendengus lalu mengambil handphonenya lalu menekan nomor yang dia tuju setelah itu memberikan hpnya pada Nia, Nia hanya menerimanya dan ternyata itu sebuah panggilan lalu mendekatkan hp pada telinga yang terjadi adalah....

"NIA...... AKU TIDAK MAU TAHU POKOKNYA KAU HARUS IKUT DENGAN YOONA NOONA"
"Baekhyun-ssi"
"TIDAK ADA TAPI - TAPI ATAU KAU AKAN DI BAWA PAKSA OLEH KAI"
"Baek-"

Tut tut tut

Nia hanya menghembuskan nafas dan melihat ke arah Eonni nya dengan pandangan sebal lalu pergi ke kamar untuk bersiap - siap, Yoona melihat kepergian Nia dengan perasaan senang.

Mereka sudah sampai di SME sebenarnya Nia juga sedikit canggung kesini apalagi setelah kejadian tempo hari yang tidak ingin Nia ingat, Yoona sangat bersemangat tapi tidak dengan Nia yang terlihat sangat murung. Nia sedikit was was juga karena takut bertemu dengan orang itu, orang yang Nia ingin lupakan.

L O V E ( Muslim EXO ) (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang