Yo Won berlari-lari di koridor rumah sakit dengan wajah pucat dan cemas. Barusan ia mendapatkan berita buruk saat sedang ngobrol-ngobrol dengan Nam Gil di taman rumah sakit. Seung Ho mengalami kecelakaan dan saat ini sedang ditangani di UGD. Ia hendak masuk ruang UGD, tetapi Tae Woong menghalanginya.
“Aku ingin masuk, Tae Woong, aku ingin melihat adikku. Ijinkan aku menanganinya.”
“Jangan, Yo Won. Rumah sakit melarang dokter menangani keluarganya sendiri, apalagi operasi, takut terjadi kesalahan karena kelabilan dokter. Lagipula kau dan aku masih ko-asisten, bukan dokter ahli.”
“Tapi aku ingin meilhatnya…”
“Dan membuat keributan di dalam? Sekarang saja kau sudah menjerit-jerit. Kau bisa mengganggu para dokter yang mau menanganinya. Biarkan dokter senior yang mengoperasinya, Yo Won.”
Yo Won akhirnya mengangguk dan membenamkan kepalanya di dalam dada bidang Tae Woong yang mengusap-usap punggungnya untuk menenangkan gadis itu. Nam Gil yang sedari tadi mengikuti Yo Won hanya bisa berdiri dari jauh tanpa bisa berbuat apa-apa.
Tae Woong mendudukkan Yo Won di kursi tunggu. “Tunggu sebentar, akan kuambilkan kau air.”
Tae Woong pergi melewati Nam Gil yang berdiri sambil memasukkan kedua tangan di dalam saku. Sekejap Tae Woong melirik Nam Gil tajam dari manik matanya. Nam Gil tidak menggubris tatapan itu. Ia mengawasi Yo Won yang menangis di tempat duduknya. Tangannya tampak gemetaran. Perlahan Nam Gil datang dan duduk di sampingnya. Ia mengambil tangan Yo Won dan memijatnya. Yo Won menatap Nam Gil heran.
“Tanganmu gemetaran. Almarhum nenekku sering memijat seperti ini jika tanganku gemetar.”
Tiba-tiba pijatan Nam Gil terhenti. Ia merasa dejavu lagi. Begitu pula dengan Yo Won. Lagi-lagi benak mereka terlempar ke masa ribuan tahun silam ~~
☆☆☆
Raja Jinpyeong mengumumkan akan mengadakan pernikahan untuk Putri Deok Man. Karena Raja tidak memiliki anak lelaki, maka yang akan menggantikannya sebagai raja adalah suami dari Putri tertuanya. Maka dari itulah, Raja akan menyeleksi calon menantunya dengan sangat ketat. Tetapi pada hari pemilihan, Putri tiba-tiba memutuskan untuk tidak menikah. Ia memutuskan untuk menjadi Ratu. Sontak seisi istana gempar, karena selama ini tidak pernah ada wanita yang boleh menduduki tahta tertinggi dalam sebuah pemerintahan. Paling tinggi hanya menjadi Saeju, yang dijabat oleh Lady Mishil saat itu, penjaga stempel kerajaan. Namun menjadi pemimpin Negara? Semua menteri memprotes keras keputusan Putri Deok Man.Walaupun di depan Raja dan para menteri, Putri Deok Man tampak kuat dan keras dalam pendiriannya, tetapi sesungguhnya ada rasa gentar dalam hati Putri. Ia tidak tahu apakah keputusan itu tepat atau tidak, ia merasa takut. Sambil memandang kolam ditemani ibu asuhnya, tangannya gemetaran. Hwarang Bidam melihat hal itu dari kejauhan. Ia mendekat dan mengambil tangan Putri.
“Tanganmu gemetaran. Apa kau sakit?”
“A… aku…”
Hwarang Bidam memijat lembut telapak tangan Putri. “Guruku pernah mengajarkan teknik pijat akupuntur untuk menghilangkan gemetar di tangan. Bagaimana, sudah enakan?”
Putri tersenyum, “Ya, aku merasa jauh lebih baik. Terima kasih, Bidam…”
☆☆☆
“Yo Won-ah, Yo won-ah!” Lagi-lagi suara Tae Woong yang mengembalikan pikiran mereka ke dunia nyata.Tae Woong menarik tangan Yo Won yang masih dalam genggaman Nam Gil.
“Apa yang kau lakukan, Pak Kim?” tanya Tae Woong sinis.
“Aku hanya mencoba menenangkannya.”
“Seung Ho bagaimana, Tae Woong?” tanya Yo Won.
“Memangnya apa yang kau lakukan dari tadi sampai tidak tahu kalau Seung Ho sudah dibawa ke ruang rawat? Operasinya sudah selesai, hanya menjahit beberapa kulit yang robek saja.” Jawab Tae Woong dengan ketus dan pergi meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[QSD FF] Destiny's Game✔
FanfictionKisah cinta Ratu Silla, Seon Deok dengan perdana menteri Bidam, yang terpisahkan oleh takdir karena keraguan serta pengkhianatan. Beratus tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali. Kali ini, akankah takdir akan mempersatukan mereka? Atau...