"Bidam-ah?"
"Deok Man-ah?"
Mata basah mereka saling bertatapan dengan letupan-letupan kerinduan di dalamnya. Nam Gil menarik tubuh Yo Won ke dalam pelukannya. Tangis Yo Won pecah di dada bidang Nam Gil. Nam Gil mengelus-elus rambut Yo Won.
***
Nam Gil dan Yo Won berdiri di balkon teratas rumah sakit, bersama memandang mentari berwarna jingga yang perlahan turun ke ufuk barat.
"Aku masih belum bisa percaya, kalau aku adalah reinkarnasi dari ratu di masa silam. Ratu Deok Man?" gumam Yo Won, masih memandang matahari terbenam.
"Ratu Seon Deok. Deok Man adalah nama kecilmu. Setelah jadi ratu namamu diganti."
"Kau tahu banyak tentang asal usul masa lalu kita?"
"Kau tidak pernah belajar sejarah? Ratu pertama di Korea kan Ratu Seon Deok."
Yo Won mengangkat bahu, "Aku tidak terlalu suka pelajaran sejarah waktu sekolah. Aku selalu tidur saat guru sedang mengajar."
Nam Gil terkekeh, "Ingatan kita tentang kehidupan masa lalu belum terlalu jelas. Mungkin kita bisa mencarinya bersama di buku sejarah atau internet." Nam Gil menggerakkan tubuh Yo Won sehingga mereka berhadap-hadapan, "Tapi walaupun ingatan itu belum sempurna, perasaanku padamu sudah sangat sempurna. Aku jatuh cinta padamu, Yo Won. Entah dulu kita memang sepasang kekasih atau musuh bebuyutan, tapi saat ini aku mencintaimu dan aku tidak peduli akan masa yang telah lalu."
Yo Won terperangah, terkejut mendengar pernyataan cinta dari Nam Gil dengan latar sunset yang indah.
"Entah sejak kapan perasaan ini muncul, membuatku tidak bisa tidur, terus memikirkanmu. Membuat jantungku terus berdebar, seperti mau meledak," lanjut Nam Gil.
Yo Won meraba dada Nam Gil dengan tatapan cemas. "Apakah tidak apa-apa? Jantungmu begitu rapuh. Aku takut kehadiranku membuat jantungmu semakin sakit."
Nam Gil menyandarkan kepala Yo Won ke dadanya dan memeluknya erat, "Tetaplah di sisiku. Kalau kau pergi, mungkin aku malah bisa mati."
***
Perpustakaan kota yang didatangi Yo Won dan Nam Gil sore itu lebih tepat disebut kuburan daripada perpustakaan saking sepinya. Hanya ada wanita penjaga perpustakaan yang tertidur sambil bertopang dagu dengan sebelah tangan. Kacamata tebalnya melorot sampai ke hidung. Sepertinya dia tidak akan tahu jika ada orang yang mencuri bukunya.
Suasana perpustakaan memang selalu sepi. Bukan hanya karena di dalam sana tidak boleh berbicara dengan suara nyaring, tetapi juga karena orang-orang zaman sekarang sudah malas untuk mencari informasi di perpustakaan. Sekarang sudah ada internet yang hanya dengan sekali 'klik', muncul segala hal yang ingin diketahui tanpa harus berputar-putar dari rak yang satu ke rak yang lain, dan memelototi halaman per halaman buku sampai mata mau copot.
Nam Gil dan Yo Won sudah membaca-baca informasi tentang dinasti Silla dari internet, tetapi mereka masih belum puas dan memutuskan mencari informasi dari perpustakaan, siapa tahu ada yang masih belum tercantum di internet. Mereka berpencar mencari buku-buku, lalu mengumpulkannya di meja di tengah ruangan, beserta artikel dari internet yang sudah mereka print, kemudian mereka membaca bersama.~~
☆☆☆
Permaisuri Raja Jinpyeong mengandung anak kembar. Pada zaman itu ada ramalan bahwa jika permaisuri melahirkan anak kembar, maka akan terjadi musibah. Oleh sebab itu Raja Jinpyeong menyembunyikan salah seorang putrinya setelah dilahirkan dengan menitipkannya pada dayangnya. Namun putri kecil itu tidak lantas terhindar dari marabahaya. Ia dikejar-kejar Chil Seok, orang suruhan Lady Mishil, Saeju sekaligus selir Raja yang ingin menjatuhkan permaisuri lalu menggantikan posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[QSD FF] Destiny's Game✔
FanfictionKisah cinta Ratu Silla, Seon Deok dengan perdana menteri Bidam, yang terpisahkan oleh takdir karena keraguan serta pengkhianatan. Beratus tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali. Kali ini, akankah takdir akan mempersatukan mereka? Atau...