Chapter 10 - Tinggal Bersama

958 44 2
                                    

"Mulai hari ini, Han Ga In adalah calon istri Kim Nam Gil," putus Hyun Jung.

Han Ga In terkesiap, Yo Won terhenyak, dan Nam Gil menggebrak meja dengan marah.

"Apa maksud Ibu?"

"Ibu sudah bicara dengan orangtua Ga In dan kami sepakat untuk menjodohkan kalian. Kami bahkan sudah menentukan tanggal pernikahan kalian," jawab Hyun Jung dengan santainya sambil menyesap green tea.

"Apa-apaan ini? Bukankah ibu sudah merestui hubunganku dengan Yo Won?"

Hyun Jung meletakkan cangkirnya dengan pelan, lalu menatap Yo Won dengan pandangan dingin, "Kapan? Kapan Ibu merestui kalian? Ibu tidak pernah mau punya menantu seperti dia!"

Nam Gil tersenyum sinis, "Huh, jadi benar apa yang dikatakan orang itu, Ibu sudah mempersulit hidup Yo Won agar ia menyerah dan putus denganku, bukan?"

Hyun Jung tertawa pelan, "Kau sudah sangat mengerti Ibu rupanya."

"Baiklah, kalau Ibu memang ingin terus menyusahkan Yo Won, aku juga ingin hidup susah bersama Yo Won," kata Nam Gil sambil menarik Yo Won berdiri dan beranjak pergi.

"Nam Gil-ah! Apa kau sudah gila? Kalau kau memilih pergi bersamanya, selamanya kau tidak boleh menginjakkan kaki di rumahku lagi! Kau juga akan kupecat dari NG Group. Semua fasilitas, mobil, kartu kredit, uang, jangan bawa semuanya!" bentak Hyun Jung.

Nam Gil melempar dompet dan kunci mobilnya di hadapan ibunya, kemudian ia menarik tangan Yo Won pergi.

"Ya! Nam Gil-ah! Anak durhaka! Jangan pernah kembali lagi!!!" jerit Hyun Jung sebelum memegang tengkuknya yang sakit.

"Hoenjang-nim! Anda baik-baik saja? Ingat darah tinggimu. Oppa pasti hanya terbawa emosi, nanti aku akan bicara dengannya," kata Ga In menenangkan Hyun Jung.

Sementara itu Yo Won berusaha melepaskan tangannya dari tarikan Nam Gil.

"Oppa, tunggu, jangan seperti ini. Kau hanya terbawa emosi. Kembalilah dan minta maaf pada ibumu," pinta Yo Won.

Nam Gil berhenti dan berbalik menatap Yo Won, "Tidak. Aku sudah memilihmu. Aku tidak akan kembali."

"Tapi..."

"Nam Gil-ah..." panggil Ga In dari kejauhan sambil berlari-lari. Setelah sampai di hadapan mereka, ia mengatur napas sebelum berkata, "Maaf, aku sama sekali tidak tahu tentang hal ini. Aku tidak bermaksud merusak hubungan kalian maupun hubunganmu dengan ibumu."

"Bukan salahmu, Han Ga In-ssi," kata Yo Won.

"Ya, kau tak perlu minta maaf. Kau tidak salah apa-apa," lanjut Nam Gil.

"Aku akan coba bicara dengan ibumu agar dia mau merestui kalian. Tapi kau jangan pergi meninggalkan rumah..."

"Tidak usah, Ga In-ah. Aku sangat tahu sifat ibuku. Dia sangat keras kepala. Lebih baik kau pulang saja. Dan aku minta maaf, menyeretmu ke dalam masalah kami. Soal perjodohan itu, mungkin cuma akal-akalan ibuku. Aku harap pacarmu tidak mempermasalahkan hal ini."

Ga In mengerutkan kening, "Pacar? Aku tidak punya pacar."

"Oh, sepertinya dulu aku pernah melihatmu bersama seorang pria."

Ga In mengangkat bahu, "Aku memang punya banyak teman pria, tetapi selama ini tidak satupun aku tertarik untuk menjadikan mereka pacar."

Nam Gil mengacak-acak rambut Ga In, "Cepatlah cari pria baik untuk dijadikan pacar. Ingat umur."

Ga In menjerit karena tatanan rambutnya rusak, sedangkan Yo Won tertawa geli melihatnya. Nam Gil mengajak Yo Won pergi sebelum melambaikan tangan pada Ga In. Yo Won menunduk sedikit pada Ga In sebelum menyusul kekasihnya. Ga In merapikan rambutnya sambil melihat sepasang kekasih itu berjalan menjauh.

[QSD FF] Destiny's Game✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang