Rachel turun dari motor Adrian sembari memberikan helmnya kepada Adrian. Rachel tersenyum lebar menatap Adrian yang sedang melepas helm full face-nya. "Makasih ya Dri buat hari ini"
"Iya sama-sama. Next time jalan lagi ya? Nggak nyesel kan jalan sama gue?" Adrian menyeringai jahil kearah Rachel.
"ahh males banget, nyesel banget gue jalan sama lo hari ini." Rachel memasang wajah sok cemberutnya. Meski dapat terlihat guratan geli di wajahnya.
"Oh jadi gitu yaa" Adrian mengangguk-nganggukkan kepala dengan muka sedih yang dibuat-buatnya. Dengan gerakan cepat Adrian merebut boneka dolphin di tangan Rachel. "Ya udah bonekanya nggak jadi buat lo ah." lanjut Adrian dengan muka sok juteknya.
"Ya--yah yah Dri kok gitu sih" jawab Rachel dengan muka cemberutnya sambil berusaha merebut kembali bonekanya. Tapi emang dasar Adrian aja yang usil, dia malah ngangkat bonekanya tinggi-tinggi supaya Rachel tidak dapat menjangkaunya sambil cengar-cengir liat ekspresi Rachel yang menurutnya sangat menggemaskan itu.
"Ayo ambil kalo bisa."
"Aku cubit loh." Rachel mencubit pinggang Adrian keras.
"Aw--Aduh aduh sakit Chel. Ampun Chel ampun" Adrian meringis sambil menghindari cubitan Rachel. Bahkan Adrian yang masih duduk di motornya pun hampir jatuh demi menghindari cubitan maut Rachel.
Rachel dengan sigap merebut bonekanya saat Adrian masih sibuk menghindari cubitannya. "Yess... mampus lo" ledek Rachel sambil memeluk bonekanya.
"Bonekanya dipeluk, lah guenya malah disiksa. Miris" gerutu Adrian pelan tapi masih dapat terdengar oleh Rachel.
"Gue denger loh Dri" Rachel memicingkan matanya.
Tiba-tiba ada suara yang menginterupsi mereka.
"Loh Chel, kok temennya nggak disuruh masuk sih?" tanya seorang wanita paruh baya yang kini berjalan mendekati Rachel.
"Eh mama, kirain siapa hehehe. Iya maaf ma, lupa hehehe" Gadis itu menepuk keningnya. Saking asiknya ngobrol ia sampe lupa ngajakin Adrian masuk.
"Eh, Assalamu'alaikum Tante." Adrian turun dari motor dan mencium tangan Mamanya Rachel-- Tante Marissa--
"Wa'alaikumsalam. Siapa nih? Kok Tante kayanya belum pernah liat ya. Pacarnya Rachel ya?" tanya mamanya Rachel dengan senyum jahilnya. "Kamu pinter cari pacar ya Chel. Ganteng. Mama suka" Mamanya Rachel mengalihkan pandangannya dari Adrian ke anak gadisnya.
"Maaa... ihhh mama apaansih. Ngaco banget" rengek Rachel dengan wajah bersemunya.
"Eh bukan Tante. Saya Adrian temen sekelasnya Rachel. Saya baru masuk semester ini di sekolah Rachel Tante."
"Masa sih? Kok Tante nggak percaya ya kalo kalian cuma temenan aja" rayu Mamanya Rachel senyum jahil masih terpampang di wajahnya.
"Mama ih udah deh. Masuk dulu yuk Dri"
"Nggak usah Chel, gue mau langsung pulang aja, udah sore. Saya permisi ya Tante. Assalamu'alaikum" Adrian berpamitan dan mencium tangan mamanya Rachel.
"Loh kok malah pulang, yaudah kalo gitu hati-hati ya. Wa'alaikumsalam" Mamanya Rachel tersenyum keibuan kepada Adrian.
Adrian menaiki motor kesayangannya. Sebelum memakai helmnya ia mengedipkan matanya kepada Rachel. Gadis itu membalasnya dengan memeletkan lidahnya. "Hati-hati Dri." ucap Rachel sesaat sebelum Adrian melajukan motornya.
"Jadi Adrian ya?" Ledek Mama kepada Rachel.
"Mamaaaaa"
🔹🔹🔹
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Crush?
Teen FictionKetika kamu memiliki alasan untuk menyukai seseorang, it's crush Tetapi ketika kamu tidak memiliki alasan untuk menyukai seseorang, it's love