Hai hai ini pertama kalinya nih aku nulis novel di wattpad, jadi maklumin ya kalo masih abal-abal. Cuma iseng juga sih ngisi waktu luang.
Selamat membaca gengs 😊
Jangan lupa vomentnya yaRachel POV
Selimut yang ku pakai sampe sebatas leher tersibak dan-- apa ini? Kok goyang goyang? Gempa kah? Tap--
"Woy, bangun! Kebo banget sih! Buruan bangun, sholat. Keburu abis waktunya" ucap seorang pemuda.
Eh, jadi bukan gempa toh. Ya abis badanku digoncang-goncang gini, ya aku kira gempa dong kan nggak mungkin lagi goyang dumang. Apasih kok nglantur ya--abaikan--
"Eng... lima menit lagi Dhit elah." jawabku dengan suara parau. Kembali kutarik selimutku hingga menutupi kepalaku.
"Ck tidur jam berapa sih lo!" Omel pemuda yang kusebut 'Dhit' tadi sambil menarik selimutku lagi. Pemuda ini namanya Radhit Mahardika Bramantyo, dia kakakku--maksudku kakak kembarku--. Oh iya dan namaku sendiri Rachel Maharani Bramantyo.
"Ntar mandinya jangan lama-lama, kalo kelamaan gue tinggal"
"Ck, iya iya"
Selesai sholat dan mandi aku menatap cermin yang menampilkan diriku dengan seragam putih abu-abuku. Hari ini adalah hari pertamaku di kelas XI. Aku tidak ingin terlihat buruk di hari pertamaku ini. Aku menggerai rambut hitamku yang panjangnya sudah melebihi bahu. Tidak lupa aku menggunakan bedak tabur. Oh dan jangan lupakan lipgloss kesukaanku, lipgloss rasa strawberry.
Aku meraih converse hitam dan segera memakainya. Tak lupa aku meraih tas biru mudaku di kasur, dan segera melangkahkan kaki keluar kamar. Menuruni tangga dan menuju ruang makan kemudian duduk di kursi sebelah Radhit kakak tersayang--prett-- yang sedang melahap roti di tangannya.
"Halo abang" sapaku. Aku ikutan mengambil roti dan mengolesinya dengan selai coklat. Dan happ... lalu ditangkap. Fix mulai ngaco nih. hehehe dimakan maksudnya
"Hmm" Cuma dibales deheman doang nih ckckck, untung dia abang aku ya. Kalo bukan udah aku jitak kali ya, eh nggak deng, aku kan baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong. Narsis gile.
"Udah yok berangkat, hari pertama masa telat. Ntar kadar ke-kece-an gue berkurang lagi" ajak Radhit dengan gaya menyebalnya.
"Dih, pede bener lo, kece-an juga gue. Ntaran deh belum abis nih" jawabku. Aku mempercepat kunyahanku.
"Ma? Radhit berangkat ya?" Teriak Radhit. Mama yang tadinya sedang sibuk mencuci piring menghampiri meja makan.
"Hati hati ya, jangan ngebut loh" pesan mama. Tak lupa Radhit mencium tangan mama.
"Iya ma, eh lo makan mulu! Mau gue tinggal ya?" Radhit menarik rambutku dan melenggang santai keluar meninggalkan ruang makan.
"Aww.... sakit pea!" Jeritku
Mama menggelengkan kepalanya. "Kalian ini, udah pada gede juga. Udah sanah berangkat, susul kakakmu"
"Ya lagian dianya sih, yaudah deh. Rachel berangkat ya ma. Assalamuaikum" Setelah mencium tangan mama, aku segera berlari menyusul Radhit yang ternyata udah nangkring di atas motor sport merahnya. Aku segera mendudukan diri di boncengan motornya.
"Yok, jalan bang!" Sambil nepuk pundaknya.
"Bang bang bang emangnya gue abang gojek"
"Mirip sih" aku tersenyum mengejek ke dia lewat spion motornya.
Sambil menggerutu Radhit menstater motornya dan menyusuri jalanan yang masih lumayan sepi menuju sekolah.
Tbc..
Tuh kan, gaje kan ceritanya hihi
Pendek banget ya? Hihi
Lanjutannya insyaAllah aku panjangin deh. Semoga pada suka yaNidananw
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Crush?
Roman pour AdolescentsKetika kamu memiliki alasan untuk menyukai seseorang, it's crush Tetapi ketika kamu tidak memiliki alasan untuk menyukai seseorang, it's love