- Ruang Kepala Sekolah -
Saat ini Stella tengah duduk di samping kakaknya, dan di hadapannya ada Mark dan Ayahnya.
"Ada masalah apa ini?" tanya Edd (Ayah Mark) terburu-buru.
Mark menatap sinis ayahnya.
"Kemana sekretaris Jhon? Kenapa kau yang datang!" ucap Mark mengarah ke ayahnya.
"Jaga ucapanmu, Mark! Aku ayahmu."
"Cihh!!"
Stella menatap perdebatan mereka. Sepertinya Mark memang tidak dekat dengan ayahnya.
Sementara itu, situasi antara Stella dan kakaknya tak terbaca. Davin memasang wajah datarnya, ia sulit menebak pikiran kakaknya saat ini.
Seseorang pria memakai jas rapi memasuki ruangan, Stella seperti pernah melihatnya tapi ia lupa dimana.
Tak lama di belakang pria tadi ada sosok yang membuatnya gemetaran.
"Rey," batinnya
Ya pria tadi adalah Ayah Rey 'pemilik sekolah ini' terlihat Rey yang kepalanya diperban dan juga hidungnya.
"Baiklah akan saya mulai. Saya tanya apa yang kalian lakukan sampai membuat anak saya seperti ini." Ucap ayah Rey
"Bisa tolong jelaskan Mark? ... Stella?" lanjutnya
Stella tak menyangka masalah ini akan dibahas.
Mark angkat bicara, "tanyakan saja pada gadis itu, dia yang menyuruhku menghajar anakmu."
Stella membelalakan matanya, tak percaya akan apa yang diucapkan Mark.
Drrt ... Drrt
Handphone ayah Mark bergetar, ia mengangkatnya.
"Selamat siang."
"..."
"Iya."
"..."
"Siapkan berkasku, Aku segera kesana."
Ia pun menutup telponnya. Bergegas pergi menuju kantornya, "ini kartu nama saya, jika Anda membutuhkan sesuatu hubungi saya. Anda mengenal saya bukan? Saya tidak ingin Mark mengalami kesulitan di sekolah ini."
Ayah Rey tersenyum, lalu menjabat tangan Edd. "Terimakasih,"
Mark melihat secara langsung aksi suap yang dilakukan ayahnya.
Setelah Edd pergi, Mark juga keluar dari ruangan tersebut sembari mengucap, "dasar manusia rendahan!" Ia pun melenggang pergi.
"Sudah saya putuskan, Stella kamu diskors selama dua minggu." tegas ayah Rey.
"Tidak bisa, saya ini korban p-" ucapan Stella terpotong Rey
"Sudah ayah, jangan menghukumnya. Lagi pula ini salahku juga karena tak sengaja mendorongnya sampai jatuh tersungkur tapi, tiba-tiba dia memukuliku dan memanggil Mark untuk ikut menghajarku juga. Aku sudah memaafkannya ayah, itu hanya masalah sepele. Aku juga sudah tidak apa-apa sekarang." Jelas Rey panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Us
Teen Fiction"Kenapa lo ngelindungin gue?" Gadis itu mulai terisak di tempatnya. Laki- laki itu hanya menunjukkan smirknya, "Karena yang boleh nyakitin lo, cuma gue!"